Rumah Warga Terancam Ambruk, Proyek Rp7 Miliar di Jalan Suryanata Bontang Utara Dikecam

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pekerjaan perbaikan drainase di RT 19 Jalan Suryanata eks Jalan Sendawar Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur menuai kecaman warga setempat.

Pasalnya pihak penyedia dianggap lambat bekerja. Parit lama sudah dibongkar namun pekerjaan rekonstruksi tersebut tersendat.

Dampaknya saat hujan pada Jumat 2 Agustus 2024, air meluap ke jalan dan mengikis tanah sehingga diduga menyebabkan ambruk di beberapa titik.

“Coba perhatikan parit di samping toko lemari di sana (Simpang 4 Amelia). Longsor. Kalau dibiarkan lama-lama pondasi rumah itu juga ambruk,” kata salah seorang warga RT 19 kepada TribunKaltim.co, Minggu (4/8/2024).

Baca juga: Longsor di Samarinda, 3 Rumah Ambruk, Saksi Lihat Dindingnya Seperti Tercabut

Ia mengaku sempat melayangkan komplain kepada pekerja proyek tersebut, namun mereka beralasan terkendala material concrete.

Selain itu, tiang listrik PLN juga belum dipindah menghalangi proses pengecoran. “Itu alasan mereka,” ungkapnya.

Ia berharap penyedia jasa dapat menyelesaikan segera mungkin proyek yang menelan biaya senilai Rp 7 miliar, bersumber dari dana bagi hasil (DBH) sawit.

Berdasarkan penelusuran TribunKaltim.co dalam aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bontang, proyek tersebut dikerjakan PT Tuah Persada Perkasa, yang beralamatkan Banda Aceh, Lambaro Aceh Besar dengan nilai pagu paket Rp 7.069.351.028.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Tata Ruang Kota Bontang Anwar Nurdin mengatakan akan menindak lanjuti segera laporan ini. 

“Oke saya sampaikan kontraktornya untuk disegerakan,” kata Anwar melalui pesan tertulisnya.

Disinggung soal apa yang menjadi kendala proyek, Anwar tidak merespons pertanyaan tersebut. (*)