Ibu Kota Negara
7 Hari Jelang HUT RI di IKN Kalimantan Timur, Balikpapan dan PPU Dihantam Banjir
Sepekan atau tujuh hari jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU dilanda banjir.
Penulis: Amelia Mutia Rachmah | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sepekan atau tujuh hari jelang peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) malah dihantam banjir, Jumat (9/8/2024).
Dua daerah ini adalah penyangga IKN di Kaltim. Menjadi akses masuk dan keluar IKN.
Banjir yang merendam wilayah Balikpapan dan PPU dipicu hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Di Balikpapan, sejumlah titik seperti Jalan MT Haryono, Jalan Mayor Pol Zainal Arifin atau Jalan Beller, Jalan Ruhui Rahayu, Jalan Pattimura kawasan Batu Ampar, Jalan Minyak, kawasan Gunung Guntur, Batakan, Balikpapan Baru, hingga Kampung Timur terdampak banjir sejak Jumat pagi.
Banjir ini menyebabkan lalu lintas lumpuh.
Baca juga: FOTO-FOTO: Hujan Sejak Subuh, Banjir Melanda Balikpapan, Lalu-lintas Lumpuh
Ketinggian air yang mencapai kurang lebih 1 meter membuat warga yang hendak bekerja tak bisa bergerak.
Mereka terpaksa menepi ke area yang lebih tinggi untuk memarkirkan kendaraan.

Selain banjir, sejumlah kawasan di Balikpapan juga dilanda musibah tanah longsor.
Dilaporkan ada enam RT di Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota yang terdampak longsor.
Kemudian tempat pemakaman umum (TPU) di RT 26 kawasan Gunung Guntur, Kelurahan Gunung Sari Ulu juga longsor.
Baca juga: TPU Gunung Guntur Balikpapan Longsor, BPBD Evakuasi 11 Kerangka Jenazah
Lurah Gunung Sari Ulu, Rendra Hermawan mengatakan ada beberapa warga yang menjadi korban.
Total korban yang tertimbun longsor diperkirakan berjumlah tiga orang.
Termasuk, satu di antaranya seorang anak yang sebelumnya sudah dalam pencarian.
"Kami menduga masih ada beberapa orang yang tertimbun material longsor," ujar Rendra, Jumat (9/8/2024).

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, dan warga setempat bergerak cepat melakukan evakuasi.
Mereka berjibaku menggali material longsor dengan harapan dapat menemukan korban dalam keadaan selamat.
"Kami belum dapat memastikan jumlah pastinya, namun warga bersama petugas sedang bekerja keras untuk mengevakuasi material longsor dari rumah-rumah yang terdampak," kata Rendra.
Baca juga: 9 RT di Prapatan Balikpapan Longsor, BMKG Prediksi Masih Hujan, Warga mesti Siaga
Ketua RT 26 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Rohani, yang sempat mendampingi salah satu korban di RS Beriman Balikpapan, mengatakan bahwa ada pengendara sepeda motor lain yang juga tertimpa longsor.
Hal itu menurut kesaksian korban yang didampinginya di RS.
Korban yang dirawat di RS itu mengalami patah kaki dan luka di wajah.
"Ia menginformasikan bahwa ada pengendara lain di depannya yang juga terkena longsor," terang Rohani.
16 RT Terendam Banjir di PPU
Sementara di hari yang sama, dilaporkan ada 16 RT di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang juga terendam banjir.
Dari jumlah itu, 12 RT terdampak banjir di Kelurahan Penajam, dan 4 RT di Kelurahan Gunung Steleng.
Kepala BPBD PPU, Kuncoro mengatakan banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 01.15 Wita hingga pukul 04.50 Wita.
Hujan juga disertai dengan angin kencang dan petir di dua wilayah tersebut.
Dari peringatan BMKG memang bahwa akan terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.
"Hujan masih akan ada di Kecamatan Penajam," jelasnya.

Karena hujan terjadi cukup lama, air sungai dan drainase meluap hingga berdampak pada tingginya muka air di pemukiman warga yang ada di dataran rendah.
Atas kejadian tersebut, BPBD PPU mendata jumlah sementara warga yang terdampak, yakni sebanyak 1.102 jiwa di Kelurahan Penajam, dan 237 jiwa di Kelurahan Gunung Steleng.
"Datanya masih sementara," sambungnya.
Baca juga: Banjir di Muan Jalan Poros IKN Nusantara, Arus Transportasi Darat Terganggu
Informasi yang diperoleh TribunKaltim.co, kondisi Tinggi Muka Air (TMA) pada saat banjir di Kelurahan Penajam mencapai 20 hingga 70 centimeter (cm) di halaman rumah.
Sedangkan di dalam rumah mencapai 10 hingga 60 cm.
Di Kelurahan Gunung Steleng, tinggi airnya mencapai 20 hingga 60 cm di halaman rumah, dan 20 hingga 40 cm di dalam rumah.
Untuk kondisi terkini disampaikan bahwa air perlahan surut di beberapa titik.
Namun, untuk dataran rendah, airnya masih tetap.
"Sebagian wilayah lagi air masih tetap tidak naik dan juga turun," ujarnya.
Baca juga: 4 Fakta Banjir Penajam, Satu Perumahan Terendam, Warga Siap Mengungsi hingga Sekolah Diliburkan
Untuk upaya penanganan, saat ini pihak BPBD sudah mengevakuasi warga terdampak, hingga kendaraan dan barang berharga milik warga.
Posko bersama juga telah didirikan di Lapangan Gunung Steleng.
Selain itu, persiapan kebutuhan dasar, terutama makanan untuk para korban, telah dilakukan oleh BPBD bersama dengan Dinas Sosial setempat.
Untuk upaya penanganan selanjutnya, parit atau drainase di sepanjang jalur dua kilometer Kelurahan Penajam dan pemukiman warga di Gunung Steleng PPU akan segera diperbaiki.
(tribunkaltim.co/amelia, zainul, nita rahayu)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
banjir
longsor
Balikpapan
Penajam Paser Utara
PPU
Ibu Kota Nusantara
IKN
Kalimantan Timur
HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Ada Usulan Moratorium, Banggar DPR Pastikan IKN Tidak Akan Mangkrak |
![]() |
---|
Rumah Sakit Umum Pusat IKN Siap Beroperasi, ASN Kemenkes Ikuti Pembekalan |
![]() |
---|
Respons Istana terkait Usulan Moratorium IKN Kaltim, Mensesneg Ungkap Target OIKN |
![]() |
---|
Isi Surat Kepala OIKN ke DPR, Perubahan Bandara VIP IKN Dijadikan Umum dan Perluasan Rumah Jabatan |
![]() |
---|
Pastikan IKN Tidak Akan Mangkrak, DPR Desak Prabowo Terbitkan Keppres Pemindahan Pemerintahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.