Berita Nasional Terkini
Bahlil Dianggap Tak Perlu Dipertahankan sebagai Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat: Big No
Bahlil Lahadalia dianggap tak perlu dipertahankan sebagai menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat: Big no.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dikabarkan akan mengumumkan komposisi kabinet pada 21 Oktober 2024.
Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, muncul nama-nama yang disebut akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda meminta dalam penyusunan kabinet baru nanti sosok menteri-menteri ekonomi haruslah mereka yang berasal dari profesional alih-alih dari kolega maupun partai koalisi.
Baca juga: Alasan Keponakan Prabowo Ingin di Kabinet Prabowo-Gibran Bentuk Kementerian Koordinator Perempuan
"Pasar akan jauh lebih percaya kepada orang profesional yang mampu mengelola keuangan dengan baik, alih alih orang politik praktis, maupun tim pemenangan Prabowo Gibran," kata Nailul, Rabu (7/8).
Lebih lanjut, Nailul juga mengomentari sosok-sosok yang selama ini ramai diperbincangkan sebagai orang yang akan menduduki jabatan menteri di bidang ekonomi.
Seperti Thomas Djiwandono, Eddy Soeparno, Bahlil Lahadalia, Rosan Roeslani.
Menurutnya, sosok-sosok ini perlu dipertimbangkan kembali jika harus masuk ke kabinet dan mengurus ihwal ekonomi dalam negeri.
Apalagi, dari salah satu sosok itu ada nama-nama yang sebelumnya juga dianggap tidak bisa menyelesaikan urusan ekonomi.
"Misalnya Bahlil, orang yang sudah tidak benar dan keblinger tentang kebijakan investasi dan hilirisasi, ngapain juga dipertahankan.
Akan timbul masalah-masalah baru seperti lingkungan dan konflik ketika Bahlil ditunjuk lagi, apalagi soal ESDM. Big no to Bahlil," jelasnya.
Baca juga: Luhut Sebut Kabinet Prabowo Gibran Diumumkan Presiden Terpilih 21 Oktober, Ini Prediksi Nama Menteri
Lebih dari itu, Nailul menilai sosok seperti Budi Gunandi Sadikin (BGS), Kartika Wirjoatmodjo dan Mahendra Siregar dapat dipertimbangkan masuk menjadi menteri-menteri di bidang ekonomi karena memiliki latar perbankan dan cenderung disukai pasar.
"Tapi perlu juga orang yang memang mengerti tentang fiskal, sedangkan BGS, Tiko, Mahendra itu orang perbankan.
Orang moneter ngurus fiskal ya bubar kebijakannya," ulasnya.

Bocoran Luhut
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden terpilih RI Prabowo Subianto berencana mengumumkan susunan kabinetnya pada tanggal 21 Oktober 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.