Berita Nasional Terkini
Relawan Projo Sebut PDIP Tidak Usah Malu Jika jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
Bendahara Umum Projo Panel Barus mengatakan, kualitas demokrasi ke depan harus tetap dijaga sehingga oposisi tetap dibutuhkan.
TRIBUNKALTIM.CO - Relawan Projo sebut PDIP tak perlu malu jika jadi oposisi di kabinet Prabowo-Gibran.
Ya, relawan Projo mendukung adanya oposisi atau partai penentang di kabinet Prabowo-Gibran.
Bendahara Umum Projo Panel Barus mengatakan, kualitas demokrasi ke depan harus tetap dijaga sehingga oposisi tetap dibutuhkan.
“Jadi kualitas demokrasi ke depan juga harus tetap dijaga dan kami merasa perlu ada yang mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Panel dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024).
Baca juga: Inilah Nama 4 Menko yang Diprediksi Mengisi Kabinet Prabowo Gibran, Posisi Erick Thohir Berganti?
Panel mengatakan, perlu ada penyeimbang bagi kabinet Prabowo-Gibran.
Menurut Panel, menjadi oposisi merupakan pilihan terhormat.

Ia pun mempersilakan jika ada partai yang mau mengambil posisi sebagai oposisi, termasuk PDI-P yang jagoannya kalah oleh Prabowo-Gibran di Pilpres lalu.
“Jadi tidak usah malu-malu bilamana teman-teman, misalnya PDI-P, mengambil posisi sebagai oposisi.
Itu adalah posisi yang terhormat karena kualitas demokrasi juga perlu kita jaga, check and balance,” kata Panel.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pernah memberikan sinyal bahwa PDI-P akan mengumumkan sikapnya, oposisi atau koalisi, setelah Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden.
Hasto menekankan, PDI-P masih mengkaji beragam pertimbangan sebelum memutuskan bergabung atau tidak bergabung ke pemerintahan Prabowo kelak.
"Toh nanti akan tiba waktunya untuk berbicara setelah pemerintahan ini terbentuk, apakah mau masuk di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, akan dikaji lebih mendalam," kata Hasto dalam program Gaspol! Kompas.com, 25 April 2024.
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan, sikap PDI-P yang belum secara tegas menyatakan memilih jalur oposisi dinilai karena didasari pertimbangan tersendiri.
Yakni menanti renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sebab menurut Refly, selama ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak punya persoalan dengan Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.