Pilkada Jakarta 2024

3 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC Yakin KIM Plus Dihukum Pemilih Jika Lawan Kotak Kosong

3 survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC yakin KIM Plus dihukum pemilih jika lawan kotak kosong

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Jakarta
PILKADA JAKARTA 2024 - 3 survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC yakin KIM Plus dihukum pemilih jika lawan kotak kosong 

Massa pemilih di Jakarta akan merasa ini sebuah penghinaan terhadap kita.

Terhadap kelas menengah, kelas atas, diberikan pilihan kotak kosong dan satu calon," jelas Saiful. 

Baca juga: Anies Tamat? PKS Komunikasi dengan KIM, Duet Ridwan Kamil-Syaikhu Mencuat di Pilkada Jakarta 2024

"Sehingga pemilih di Jakarta tidak punya kesempatan untuk memilih, at least dua calon manusia (pasangan calon pada Pilkada Jakarta) gitu ya," sambungnya. 

Lebih lanjut, Saiful mengingatkan bahwa demokrasi atau pemilu itu pada dasarnya adalah persaingan antara manusia.

Bukan persaingan antara sebuah kotak kosong dengan manusia yang lain.

Karena itu, pemilih di Jakarta bisa protes apabila Pilkada Jakarta 2024 mendatang hanya diikuti calon tunggal yang melawan kotak kosong.

"Ini yang dikhawatirkan (pemilih di Jakarta memilih kotak kosong dan memenangkan kotak kosong). 

Ini dimungkinkan untuk dilakukan (pemilih di Jakarta memilih kotak kosong) dan sudah ada contohnya untuk dibuat seperti itu (seperti pada Pilwalkot Makassar 2018)," tutur Saipul. 

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut hal itu mungkin saja terjadi apabila Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan KIM Plus

"Saya kira publik menganggap tiga partai di luar KIM dan PDI-P sangat mungkin berkoalisi dengan kubu KIM. 

Jika itu terjadi maka bisa dipastikan Pilkada Jakarta akan melawan kotak kosong," kata Adi, Selasa (6/8/2024).

Adi menilai sikap ketiga partai politik tersebut belakangan ini mulai berubah, terutama terkait dengan arah dukungan terhadap Anies Baswedan. 

Nasdem, misalnya. Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang mengatakan bahwa partainya belum tentu memberikan rekomendasi kepada Anies menjadi indikasi terjadinya perubahan sikap politik. 

Baca juga: PKB Belum Pastikan Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Pilih Gabung dengan KIM Plus?

Perubahan yang sama juga terjadi di tubuh PKB yang sejak awal telah pasang badan mendukung Anies. 

Namun, sikap tersebut belakangan ini berubah setelah PKS mengajukan sosok Sohibul Iman untuk menjadi calon pendamping Anies. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved