Kabar Artis

Raffi Ahmad Curhat ke Dokter Aisah Dahlan, Khawatir Rafathar Sudah Kenal dengan Obat Terlarang

Dalam podcast terbaru Rans Entertainment, Raffi Ahmad curhat ke dr Aisah Dahlan terkait kekhawatirannya kepada sang buah hati Rafathar

Instagram/@raffinagita1717
Raffi Ahmad curhat ke Dr Aisah Dahlan khawatir Rafathar sudah kenal dengan obat terlarang. 

"Tapi dulu kan juga orang tua mana ngerti ya ada cimeng lah ada ketep lah ada ubas lah, kan enggak ngerti jadi mereka pun enggak belum sempat ngasih tahu ini yang enggak boleh ini bahaya ini kan gitu," jelasnya.

"Saya juga dulu pernah berurusan kan tahun 2013, awalnya juga karena ketidaktahuan," ujar Raffi.

Raffi juga sempat bercerita bagaimana pengalamannya melihat dengan mata kepala sendiri saat saudaranya pernah menggunakan salah satu dari jenis zat terlarang tersebut.

Hal ini tentu saja membuatnya semakin khawatir, "Wah dari situ tuh aku kaget, itu zamanku gimana anak-anak zaman sekarang itu aku takutin loh, sekarang kan gampang diperolehnya itu kan aduh," kata pria berumur 37 tahun tersebut.

Raffi mengungkap jika zat terlarang sekarang sudah mudah untuk didapat bahkan dalam berbagai bentuk.

Terkait hal tersebut, dr Aisah Dahlan membeberkan jika hal pertama yang harus diperkenalkan kepada anak yaitu peraturan dan edukasi terkait baik atau buruk.

"Sebetulnya gini yang penting kalau kita pola pengasuhan kan ada namanya peraturan ya, terus ada do and don't gitu ya, ini yang boleh ini yang tidak boleh, itu tuh yang harus diperkenalkan pada anak anak dari sekarang," terang dr Aisah.

"Bukan langsung misalnya ini cimeng ini misalnya cairan untuk pembersih kamar mandi, ini bahaya karena mengandung obat-obat keras, yang ini apabila kena tangan bisa tangan melepuh,

"Anak tuh harus dikasih tahu, ini obat pembunuh hama serangga, kan (serangga) ada dekat di rumah kita, nah mulai dari situ," lanjutnya.

Dr Aisah Dahlan juga mengaitkan perbedaan zaman atau generasi yang menjadi faktor lain dari perkembangan anak-anak.

"Zaman dulu lingkungan yang jadi orang tua kan jadi ke mana-mana kita ada yang larang, ada yang orang lingkungan merhatiin, kalau ada yang enggak enak dari perilaku kita berani negur, (sedangkan) lingkungan sekarang kan enggak," jelasnya.

"Sekarang karena saking banyaknya tantangan di luar rumah sehingga mereka perlu pendampingan terus arahan terus untuk mau pilih sesuatu yang memang itu bagus untuk masa depannya," lanjutnya.

Terkait hal ini, dr Aisah juga memaparkan jika ada tinjauan ilmiahnya.

"Karena memang kalau dari tinjauan ilmu, mungkin kita punya sel-sel otak sama jumlahnya ya, orang bilang jumlah sel otak itu 100 miliar, saya yang lahir tahun 60-an sekian miliar, Aa juga yang 80-an 100 miliar terus nanti nanti rombongan Rafathar dan adik-adiknya 100 miliar,

"Cuman perbedaannya adalah sel otak mereka itu sel otak bukan setangguh yang yang lalu ya, karena kan pada saat ibunya hamil kemudian pertumbuhan otak di dalam rahim ibunya pun bukan bukan seperti ibu kita yang zaman dulu yang tangguh,

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved