Berita Nasional Terkini
Sifat Disorot, Alasan Anies Baswedan Bakal Tolak Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Versi Pengamat
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo diprediksi bakal menolak jika ditawari masuk Kabinet Prabowo-Gibran.
"Itu sudah dicontohkan oleh Pak Jokowi di tahun 2019. Situasi politik bisa menjadi reda, politik bisa menjadi adem, keguyuban, kebersamaan, kegotong-royongan, kerukunan bisa tercipta. Dan Pak Prabowo ingin menciptakan itu," ujar dia.
Namun, ia menegaskan bahwa masuk atau tidaknya Anies dan Ganjar ke kabinet mendatang adalah hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih.
"Pertanyaannya, apakah Pak Prabowo juga akan mengangkat capres yang berbeda dengan beliau seperti Anies dan Ganjar? Yang punya hak prerogatif adalah beliau, saya belum pernah mendengar," ujar Muzani, seperti dilansir Kompas.com.
Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Diumumkan 21 Oktober 2024
Selain soal kapan Prabowo-Gibran dilantik, dan jadwal pelantikan Presiden dan Wapres terpilih 2024, simak juga info terkini seputar prediksi susunan Kabinet.
Pengumuman susunan kabinet Prabowo-Gibran akan dilakukan sehari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.
Hal ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut membocorkan rencana pelantikan kabinet pimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan rapat perdana kabinet presiden dan wakil presiden terpilih itu.
"Kemarin dia (Prabowo) bilang, Bang, aku dilantik pada tanggal 20 Oktober, pada tanggal 21 Oktober aku umumkan kabinet, itu aku lantik, terus sidang kabinet pada tanggal 23 Oktober," kata Luhut dalam acara peluncuran buku di Wisma Elang Laut, Jakarta, Selasa (6/8).
Baca juga: Jadwal Pelantikan Presiden dan Wapres 2024 Lengkap Prediksi Susunan Kabinet Prabowo Gibran
Menurut penjelasannya, hal tersebut disampaikan Prabowo kepada Luhut saat keduanya menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga optimistis transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke pemerintahan Prabowo-Gibran dapat berjalan mulus.
Keyakinan tersebut melihat adanya instruksi langsung dari Jokowi ke jajarannya untuk membantu transisi itu berjalan lancar sehingga pemerintahan baru yang nantinya dipimpin Prabowo tak perlu memulai dari nol.
"Jadi, saya pikir budaya ini mesti kita terus bawa ke depan sehingga the next administration (pemerintahan selanjutnya) tidak mulai dari nol," ujarnya, seperti dilansir Kompas.tv.
Ia juga meyakini Prabowo-Gibran bakal langsung cepat bekerja menjalankan program-program kerjanya, termasuk untuk menyelesaikan sejumlah persoalan dan tantangan yang dihadapi saat ini.
Luhut menyampaikan, salah satunya terkait dengan database perkebunan sawit dan audit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.