Jatam Kaltim Demo IKN
Demo Jatam di Kantor Otorita IKN Kaltim, Atribut Aksi Dipindahkan Paksa, Mareta: Terlalu Berlebihan
Demo Jatam di Kantor Otorita IKN Kaltim hari ini. Demo sempat diwarnai pemindahan paksa atribut aksi yang disebut terlalu berlebihan
Penulis: Ardiana | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Kaltim terus menuai kritik, hari ini, Kamis (15/8/2024) Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim menggelar aksi di depan kantor Otorita IKN (OIKN)
Aksi Jatam ini yang menyerukan Perampasan Ruang Hidup ini digelar di depan Kantor Otorita IKN Kaltim yang terletak di kawasan apartemen Pantai Mentari Compound (PMC) jalan Mulawarman, Manggar, Balikpapan Timur.
Aksi Jatam terkait dengan pembangunan IKN Kaltim di Kantor OIKN ini sempat diwarnai pemindahan atribut demo yang disebut sebagai respon yang terlalu berlebihan.
Dari pantauan Tribunkaltim.co di lapangan, tepat pukul 11.05, sejumlah demonstran dari Jatam Kaltim tiba tepat di depan Kantor Otorita.
Baca juga: Penyebab Anggaran HUT RI di IKN Kaltim Membengkak, 64 Persen Lebih Besar Dibanding Tahun Lalu
Baca juga: Update Pemindahan ASN ke IKN Kaltim September 2024, Jokowi: Kalau di Sini Belum Siap, Ya Diundur
Baca juga: LIVE Kemacetan di Batakan Pagi Ini, Imbas Rombongan Bus Bupati dan Walikota Se-Indonesia Menuju IKN
Massa aksi ini membawa beberapa atribut seperti spanduk, hingga replika lengan mesin pengeruk atau excavator berkelir kuning.
Massa tetap menjalankan aksi di tengah hujan yang mengguyur kota Balikpapan sedari pagi.
Replika excavator itu diletakkan tepat di depan kantor OIKN, dengan bertuliskan "Pemain Terbaik Perampasan Ruang Hidup".
Ketika penyampaian aspirasinya, sejumlah aparat kepolisian yang berjaga mengangkut replika tersebut dan memindahkannya ke depan pos satpam apartemen Pantai Mentari Compound (PMC).
"Kami hanya menaruh itu barang, dan meminta untuk mereka keluar, kami tidak lama aksinya.
Tapi ternyata, sikapnya sangat intimidatif, mereka langsung mengangkat, kemudian sampai perlengkapannya terbongkar.
Kita harus menyusun ulang, padahal dengan susah paya kita buat dan bawa dari Samarinda," ujar salah satu peserta aksi sekaligus Dinamisator Jatam Kaltim, Mareta Sari ketika diwawancarai wartawan selepas aksi demo.
Menurutnya, respon tersebut sangat berlebihan dan cukup intimidatif.

Bahkan, baginya, seruan aksi itu bisa saja dilakukan tepat di depan gedung Otorita.
"Itu sangat disayangkan ya. Kita tahu, sekitar Rp 72 triliun uang negara dialihkan, salah satunya membiayai gedung ini dan orang-orang didalamnya.
Baca juga: Di Balik Megahnya Kantor Presiden di IKN Kaltim, Warga Siang dan Malam Hirup Debu, Rindu Udara Segar
Saya kira, responnya terlalu berlebihan dan sangat intimidatif," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.