Bocah Hilang Ditemukan Meninggal
Detik-detik Penemuan Jasad Amel, Bocah Kubar yang Ditemukan Tewas Tanpa Rambut dan Kaki Kiri
Detik-detik penemuan jasad Amel. Bocah perempuan berusia 9 tahun asal Kubar yang ditemukan tewas tanpa rambut dan kaki kiri.
Penulis: Febriawan | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Tengok detik-detik penemuan jasad Amel, bocah perempuan berusia 9 tahun asal Kubar yang ditemukan tewas tanpa rambut dan kaki kiri.
Penemuan jasad Amel menyisakan sejumlah kejanggalan kasus Amel yang ditemukan meninggal setelah 13 hari hilang.
Sebagai informasi, jasad Amelinda Sari alias Amel ini ditemukan, Selasa (13/8/2024) di Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim.
Kematian Amel, anak Salfianus Mulyono warga Kubar ini pun jadi sorotan publik.
Lantaran kematiannya mengundang misteri, lantaran ada sejumlah kejanggalan dari kasus bocah yang dilaporkan hilang 1 Agustus 2024 lalu.
Baca juga: Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Amel, Bocah 9 Tahun di Kubar yang Hilang dan Ditemukan Meninggal
Berikut sejumlah kejanggalan kasus kematian Amel, murid kelas 3 SD 002 Jengan Danum, Kubar:
1. Kondisi mayat tidak utuh
Kondisi jenazah Amel saat ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh.
Jasad Amel juga menjadi salah satu kejanggalan yang jadi perhatian.
Kondisi jenazah Amel ini saat ditemukan dalam kondisi tidak utuh, kaki kiri korban dari lutut ke bawah tidak ada.
Kondisi fisik yang tak wajar itu diungkapkan petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.
Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan tidak ada kaki kiri.
"Memang kaki kirinya dari lutut ke bawah tidak ada, apakah dimakan binatang atau apa kita enggak tahu juga.
Hanya posisinya tertelungkup di rawa-rawa seperti parit kering begitu," ujar Seno.
Hal yang sama juga disampaikan Jeri, paman Amel.
"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir.
Sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja," kata Jeri.
2. Bukan hanya kaki kiri yang jadi misteri
Kejanggalan dari jasad Amel bukan hanya bagian kaki kiri yang tidak ada.
Menurut Jeri, saat ditemukan jasadnya, kepala Amel juga botak dengan rambut hampir tidak ada.
"Rambut juga tidak ada, padahal Amel memiliki rambut panjang," papar Jeri.
3. Ditemukan tidak jauh dari rumah
Amel dilaporkan hilang 1 Agustus 2024 oleh ayahnya.
Ayah Amel, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke aparat berwajib menjelaskan bahwa putrinya pergi meninggalkan rumah pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jalan Puruq, RT 002, Kampung Jengan Danum.
Amel pergi meninggalkan rumah tanpa izin kepada orangtuanya.
"Dan terakhir anak saya terlihat di kantin sekolah SD 002 Jengan Danum, setelah itu tidak kembali lagi," jelas Salfianus.
Hingga kemudian Salfianus melaporkan anaknya hilang.
Tiga belas hari berlalu, Amel ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Jenazah Amel ditemukan hanya sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua Amel.
Jenazah Amel, murid kelas 3 SD itu ditemukan Selasa (13/8/2024) malam pukul 21.00 Wita.
Baca juga: 60 Ribu Formasi CPNS 2024 untuk IKN di Kaltim, Ini Syarat Pendaftaran yang Dibuka 20 Agustus
4. Celana dan sandal ditemukan terpisah dari jasad
Menurut Jeri, lokasi jasad keponakannnya awalnya diketahui seorang warga yang tengah menyadap karet.
Ketika itu, warga yang tengah menyadap karet tersebut hanya melihat celana dan sandal milik korban.
Namun tidak melihat jasad Amel.
"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur."
5. Jasad Amel ditemukan 40 meter dari lokasi celana dan sandal
Orangtua Amel segera menuju kebun karet tersebut.
"Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," ungkap Jeri.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal Amel ditemukan.
Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.
"Ibu Amel pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ.
Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.
5. Pergi sekolah tanpa seragam
Ayah Amel, Salfianus Mulyono mengatakan sempat melihat anaknya, Amel ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya, 1 Agustus 2024 lalu.
Tetapi Amel saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.
Dan Salfianus Mulyono juga mengatakan sempat melihat Amel di kantin sekolah.
Pertimbangkan Otopsi
Keluarga besar, lanjut Jeri, masih akan berdiskusi untuk dilakukan otopsi, mengingat banyak kejanggalan dalam jasad Amel.
"Jenazah sudah dibawa kembali ke rumah duka sekitar jam 8 malam tadi."
"Kita keluarga besar minta diotopsi karena banyak keanehan di tubuh jenazah."
"Kita tidak mau berspekulasi apakah dibunuh atau apa, makanya kami maunya diotopsi dulu biar tahu penyebab kematian yang sebenarnya," ungkap Jeri.
Kronologi penemuan jenazah
Menurut Jeri, lokasi jasad keponakannnya awalnya diketahui seorang warga yang tengah menyadap karet.
Ketika itu, warga yang tengah menyadap karet tersebut hanya melihat celana dan sandal milik korban.
Namun tidak melihat jasad Amel.
"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur."
Setelah menemukan celana dan sandal temuan ini pun diunggah di media sosial.
"Setelah itu mereka posting di Facebook. Postingan itu dilihat sama keluarga sekitar jam 12 siang."
"Kemudian ibu dan ayah Amel ini langsung telepon orang yang temukan itu, karena celana dan sandal itu memang milik Amel," katanya.
Orangtua Amel segera menuju kebun karet tersebut.
"Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," ungkap Jeri.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal Amel ditemukan.
Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.
"Ibu Amel pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ.
Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri.
Jasad Amel kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendwar untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
BPBD, Pemerintah Kampung dan Polisi Membantu
"Dari awal dilaporkan hilang memang kami membantu pencarian dibantu warga, pemerintah kampung dan keluarga.
Setelah ditemukan kita serahkan ke aparat kepolsian.
Tadi sudah dibawa sama tim Inafis Polres ke rumah sakit," tambah petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno.
Sementara itu, aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.
Baca juga: Bocah SMP Ditemukan Meninggal 150 Meter dari Lokasi Kejadian di Pantai Monpera Balikpapan
(TribunKaltim.co/Febriawan)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.