Dinamika Partai Golkar

Muncul Penolakan terhadap Bahlil Jadi Ketua Umum Golkar, Idrus Marham Membela: Dia Ini Kader Plus

Muncul penolakan terhadap Bahlil jadi Ketua Umum Golkar, Idrus Marham membela: Dia ini kader plus.

Kompas.com/Dian Erika
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/6/2024). Muncul penolakan terhadap Bahlil jadi Ketua Umum Golkar, Idrus Marham membela: Dia ini kader plus. 

TRIBUNKALTIM.CO - Usai Airlangga Hartarto mundur, kini muncul penolakan terhadap Bahlil Lahadalia jadi Ketua Umum Golkar.

Bahlil dianggap tak memenuhi syarat.

Merespons isu tersebut Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham membela sang Menteri Investasi.

Idrus Marham menyebut memaafkan orang-orang yang menggoreng isu penolakan tersebut karena tidak tahu perjalanan Bahlil di partai Golkar.

Ia juga memuji Bahlil dengan menyebutnya sebagai kader plus partai Golkar.

Baca juga: Tak Cocok Ganti Airlangga! Pengamat Bocorkan Isu Bahlil Titipan Istana, Golkar Dikendalikan Jokowi

Idrus menyayangkan ada petinggi Golkar yang pura-pura tidak tahu bahwa Bahlil pernah menjadi pengurus Golkar, tepatnya di DPD Golkar Papua.

"Sudah mulai tolak menolak, ada pernyataan mengatakan Bahlil tidak memenuhi syarat. Banyak orang tidak tahu. Dan yang saya sayangkan kalau petinggi Golkar tidak tahu atau sengaja tidak tahu karena punya target-target tertentu," ujar Idrus dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).

"Nah ini tidak benar, dan ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Biarlah ini prosesnya," kata dia.

Idrus menyampaikan, jika ada yang mempermasalahkan Bahlil tidak memenuhi syarat, dia meminta orang itu melihat kembali AD/ART Golkar.

Dalam AD/ART itu, disebutkan bahwa salah satu syarat mutlak untuk menjadi calon ketua umum adalah pernah menjadi pengurus di Golkar daerah manapun itu.

Baca juga: Agus Gumiwang Plt Ketua Umum Golkar Sebut Komitmen Partainya Sukseskan Kabinet Prabowo-Gibran

"Nah itu Bahlil pada saat saya jadi Sekjen dan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie itu pernah kita SK-kan sebagai Bendahara DPD I Partai Gorkar Provinsi Papua. Ini memenuhi syarat. Jadi kalau ada goreng-goreng seperti ini, ini mungkin tidak tahu ya kita maafin lah. Nah makanya kita akan beritahu. Makanya saya terpanggil untuk menjelaskan," kata Idrus.

Menurut Idrus, jika dibandingkan dengan kader Golkar yang lain, Bahlil merupakan kader plus.

Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Sebab, Bahlil memulai karier di Golkar dengan mengurus daerah terlebih dahulu, tidak ujug-ujug langsung berada di jabatan tinggi.

"Kalau kader dari daerah, itu pasti memahami suasana kebatinan daerah, dan bahkan dulu kita sebagai aktivis, Bahlil ini adalah kader Golkar yang lahir dalam proses sepatu miring dulu kan. Itu kalau kita berjuang, miring kita jalan, tapi kita pakai sepatu sampai miring-miring tuh. Dan saya punya keyakinan, Bahlil ini di Papua jalan ke mana-mana sepatunya miring gitu loh," papar Idrus.  

Baca juga: Plt Sekarang Bukan Calon Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang Sebut Sosok yang Dekat dengan Jokowi

"Kemudian yang kedua adalah bahwa dia tampil sebagai seorang kader Golkar yang bisa berkiprah di mana-mana menjadi enterpreneurship, menjadi pengusaha, menjadi Ketua Umum HIPMI, dan lain-lain sebagainya. Kemudian aktif pernah menjadi pimpinan HMI, kemudian Ketua Pemuda Masjid. Ini kan kader plus. Nah coba tanya kader-kader yang lain, pernah enggak melalui proses itu?" kata dia.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saling melempar candaan saat mengikuti kegiatan kumpul bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Sumbu Kebangsaan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin (12/8/2024).

Momen tersebut terjadi saat Airlangga dan Bahlil beserta para menteri lainnya sedang menantikan sidang kabinet paripurna pada Senin pagi.

Mula-mula, Airlangga yang memakai baju batik panjang dan topi dan Bahlil yang juga memakai batik sama-sama sedang berdiri.

Sementara itu, beberapa menteri lain seperti Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Mendagri Tito Karnavian dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tampak berkumpul dengan posisi duduk dan berdiri mengelilingi sebuah meja bundar.

Baca juga: Golkar Gelar Rapimnas dan Munaslub 20 Agustus, Agus Gumiwang Janji Tak Maju Pemilihan Ketua Umum

"Duduk Pak Airlangga, kalau ada Pak Airlangga nanti (kita) difoto wartawan," kata Menteri Sri Mulyani kepada Airlangga dilansir tayangan YouTube KompasTV, Senin.

Saat itu, hanya tersisa satu kursi yang ada di samping Sri Mulyani. Airlangga lantas duduk di kursi tersebut.

Kemudian, Bahlil tiba-tiba mengambil kursi dari sisi kanan kerumunan para menteri.

Rupanya, kursi tersebut sebelumnya diduduki oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Saat Bahlil akan duduk di kursi yang dibawanya, Airlangga spontan melontarkan candaan yang menyebut kursi Kapolri saja diambil oleh Bahlil.

"Kursinya Pak Kapolri saja diambil sama Pak Bahlil," kata Airlangga sambil menunjuk Bahlil. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved