Ibu Kota Negara

Terjawab Jumlah Investor Sebenarnya yang Serius Masuk IKN Nusantara, Jokowi: Tak Semuanya Bisa

Terjawab jumlah investor sebenarnya yang serius masuk IKN Nusantara, Jokowi: Tak semuanya bisa

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/Sekretariat Presiden
IKN DI KALTIM - Suasana di Ibu Kota Nusantara. Presiden Jokowi bersama beberapa menteri menikmati keadaan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Terjawab jumlah investor sebenarnya yang serius masuk IKN Nusantara, Jokowi: Tak semuanya bisa 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi kembali menyebut investor antre untuk masuk ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Sehingga, Otorita IKN harus melakukan seleksi untuk memilih investor yang paling serius.

Jokowi juga meminta investor domestik dalam negeri lebih mendapat prioritas pertama untuk masuk ke IKN Nusantara.

Sebelumnya, banyak pihak yang menyebut IKN Nusantara masih sepi investor.

Baca juga: Andika Perkasa Siap Maju! 4 Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024, Terjawab Cagub Terkuat Jawa Tengah

Baca juga: 18 Paskibraka Putri Dipastikan Tetap Kenakan Hijab Saat Ucapaca di IKN, Istana: Harus Dipakai

Menurut Jokowi, jumlah investor lokal yang berminat investasi di IKN tidak kalah banyak. 

"Kita ini yang lokal saja masih banyak, mestinya diberikan prioritas yang domestik dulu," kata Jokowi usai meresmikan Plaza Seremoni di IKN, Kalimantan Timur, dikutip dari tayangan live Kompas TV, Rabu (14/8/2024). 

Jokowi mengungkapkan, ada 472 investor yang minat berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang dituangkan dalam surat minat investasi (Letter of Intent/LoI). 

Dari jumlah tersebut, berdasarkan seleksi dari Otorita Ibu Kota Nusa ntara (OIKN) sebanyak 220 investor dinyatakan serius.

Sejauh ini, 55 proyek sudah mulai dibangun di ibu kota baru tersebut. 

Groundbreaking-groundbreaking selanjutnya pun akan diteruskan usai 17 Agustus 2024. 

Secara umum kata Jokowi, pembangunan tahap I berjalan baik dan sesuai dengan target. 

"Terus, ini terus (groundbreaking) karena yang diseleksi dari LoI 472 (LoI). 

Itu terus oleh pak Kepala Otorita terus diseleksi, diseleksi, diseleksi, 10 langsung mulai, ngantre mereka ngantre, hanya perlu seleksi kan," ucapnya.

Baca juga: Penampakan Kereta Tanpa Rel di IKN Kaltim, Cukup 25 Menit Isi Daya Mampu Tempuh Jarak 35 Kilometer

Baca juga: Update Pemindahan ASN ke IKN Kaltim September 2024, Jokowi: Kalau di Sini Belum Siap, Ya Diundur

Dia menuturkan, adanya seleksi menandakan bahwa tidak semua investor bisa masuk ke IKN

"Tidak semua diberikan kesempatan untuk masuk ke sini," jelas Jokowi

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan, tidak semua pihak yang menyatakan minat investasi di IKN layak dikategorikan sebagai investor.

Berdasarkan evaluasi sebelumnya, hanya ada sekitar 220 LoI yang layak disebut sebagai investor

"Ini saya hanya melanjutkan menurut evaluasi sebelumnya, hanya 220-an yang layak disebut sebagai investor

Karena yang lainnya ada kontraktor, ada konsultan, ada supplier. 

Itu saya minta dijawab supaya mereka enggak digantungkan, tapi dijawab," tutur Basuki, Kamis (8/8/2024). 

Baca juga: Update Pemindahan ASN ke IKN Kaltim September 2024, Jokowi: Kalau di Sini Belum Siap, Ya Diundur

Baca juga: Jelang HUT RI ke-79 di IKN, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Tambah 54 Penerbangan dari 4 Maskapai

Setidaknya kata dia, dari jumlah tersebut, terdapat 60 investor yang siap mengeksekusi investasinya di IKN.

60 investor itu merupakan investor potensial yang sudah menyampaikan minat melalui surat minat investasi/letter of intent (LoI). 

Dua di antaranya berasal dari luar negeri, yakni China dan Jepang. 

Dua negara ini bakal membangun proyek perumahan dan properti. 

"Yang kemarin sudah groundbreaking (peletakan batu pertama) kan 45 (proyek), sisanya nanti siang saya akan undang lagi yang sudah dievaluasi yang sedang proses ada 60-an. 

Ini akan kita coba percepat lagi," kata Basuki. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Bakal Prioritaskan Investor Domestik untuk IKN"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved