Tribun Kaltim Hari Ini
Neni-Agus Unggul, Basri dan Najirah Tak Percaya Hasil Survei Pilkada Bontang 2024
Pilkada Bontang pada November 2024 nampaknya semakin terang mengerucut 4 pasang kandidat, berdasarkan data yang dikumpulkan Tribunkaltim.co
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Gambaran Pilkada Bontang pada November 2024 nampaknya semakin terang mengerucut 4 pasang kandidat, berdasarkan data yang dikumpulkan Tribunkaltim.co beberapa pekan terakhir.
Pasangan pertama yang sudah dipastikan maju adalah Basri Rase dan Chusnul Dhihin.
Mereka memilih bertarung lewat jalur independen dengan 13.293 dukungan KTP yang telah melalui proses verifikasi faktual oleh KPU Kota Bontang.
Kedua, pasangan yang diusung partai koalisi PDIP, Gelora dan PAN. Najirah dan Muhammad Aswar.
Baca juga: Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih: Ada Partai yang Dukung tapi Tidak Minta Kursi
Dukungan tiga partai tersebut mewakilkan 6 kursi DPRD. Ketiga, pasangan Neni Moerniaeni dan Agus Haris yang diusung koalisi Golkar, Gerindra dan PKS dengan jumlah 12 kursi DPRD.
Terakhir, Sutomo Jabir dan Nasrullah. Pasangan ini masih menunggu kepastian Nasdem atau Demokrat, untuk berlayar.
Walaupun PKB yang memiliki 4 kursi DPRD sudah mengeluarkan SK rekomendasi Pilkada, tetapi syarat yang ditetapkan KPU belum terpenuhi, yaitu minimal 5 kursi DPRD.
Dari 4 pasang kandidat ini, siapa yang paling berpotensi memenangkan Pilkada 2024? Jika mengacu rekaman hasil survei yang dirilis Sinergi Data Indonesia, yang melakukan jajak pendapat dengan metode multistage random sampling kepada 400 responden, di 3 kecamatan di Kota Bontang pada 15 Juli sampai 19 Juli lalu, pasangan Neni-Agus diunggulkan memenangi Pilkada Bontang 2024 dengan angka 41 persen.
Direktur SDI Berkah Pattimuha, dalam keterangan persnya, di kafe White Place, Kelurahan Bontang Baru, Rabu (14/8/2024) mengatakan survei ini margin of error dipatok diangka 5 persen.
Di posisi kedua adalah pasangan Basri-Chusnul dengan 21 persen, kemudian disusul Najirah-Muhammad Aswar 3 persen dan posisi buncit ditempati Sutomo Jabir dan Nasrullah dengan 1 persen.
Dengan persentase yang belum atau tidak memberikan jawaban diangka 33,75 persen. "Ini simulasi yang dilakukan jika Pilkada hari ini, dengan 4 pasang calon. Neni-Agus terekam secara data menang dengan 41 persen," kata Berkah.
Berkah menjelaskan temuan survei memperlihatkan Neni-Agus didukung dari berbagai latar belakang, dari segi usia, kelas ekonomi dan pendidikan.
Namun dari faktor tersebut, Berkah menangkap ada kecenderungan pemilih di Kota Bontang menginginkan wali kota baru.
Ini dilatari kepuasan masyarakat atas kinerja Basri Rase atau pun Najirah sebagai pasangan kepala daerah saat ini hanya 66 persen. Sementara aprooval rating dikatakan memuaskan jika menyentuh angka 75 persen.
"Dan terbukti, survei dengan pertanyaan wali kota baru atau lama, 42 persen memilih baru, 32,75 lama dan sisanya tidak menjawab," ungkapnya.
Di sisi lain, dengan durasi Pilkada yang terhitung tersisa 3 bulan, Berkah mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk dalam hal perubahan yang sangat ekstrem.
Indikatornya, mesin politik dari masing-masing kandidat baru akan bekerja. Isu, setimen yang berkembang dalam waktu tersisa juga akan mempengaruhi.
Karena dari survei ini juga, sambung Berkah, data menunjukkan jumlah swing voters juga tinggi diangka 52 persen.

Basri dan Najirah Tak Percaya
Sosok Basri Rase dan Najirah kompak tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis Sinergi Data Indonesia (SDI), pada Rabu (14/8/2024) malam.
Ditemui di kantor DPRD Bontang, Bakal Calon Wali Kota Bontang Basri mengatakan, ia menghargai survei tersebut sebagai metode ilmiah yang jamak dilakukan jelang Pilkada untuk mengukur, tingkat keterpilihan seorang kandidat.
Namun, Basri tidak percaya hasil jajak pendapat tersebut, yang merekam peluang terpilihnya dia sebagai wali kota inkumben berpasangan dengan Chusnul Dhihin, hanya 24 persen.
Baca juga: Dewan Syuro DPC PKB Bontang Pastikan Pasangan Sutomo Jabir-Nasrullah Berlayar di Pilkada Bontang
Sementara Neni Moerniaeni, figur yang diusung koalisi Golkar, Gerinda dan PKS yang berpasangan dengan Agus Haris menjadi kandidat yang paling difavoritkan dengan persentase mencapai 41 persen.
"Kamu percaya hasil survei itu? Kalau saya sih enggak," kata Basri kepada wartawan.
Ia mengklaim juga melakukan survei pada Juni lalu dan hasilnya memuaskan.
"Survei juga saya tinggi. Tapi kita harus menghargai. Itu adalah strategi orang," ungkapnya.
Sama dengan Basri, bakal calon wali kota yang diusung PDIP, Gelora dan PAN Najirah juga tidak percaya dengan survei SDI itu.
Menurutnya hasil survei tidak bisa serta menjadi rujukan. Pasalnya ia punya pengalaman pada periode lalu tidak pernah diunggulkan oleh lembaga jajak pendapat.
Baca juga: 2 Anggota DPRD Terpilih Bakal Maju di Pilkada Bontang 2024, harus Mundur sebelum Dilantik? Kata KPU
"Dulu saya sama pak Basri saya kalah (survei) tapi menang. Ini cuman angka-angka yang real itu kan pilihan masyarakat," terangnya. (*)
Pilkada Bontang 2024
Neni Moerniaeni
Agus Haris
Basri Rase-Chusnul Dhihin
Najirah-Aswar
hasil survei
Pengusaha dan Musisi di Kaltim Keluhkan Kebijakan Royalti Musik, Kafe Berhenti Putar Lagu |
![]() |
---|
Pembunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau Mengaku Dimarahi 'One Piece', Warga Kampung Minta Keadilan |
![]() |
---|
Stok Beras Premium di Balikpapan Hanya Cukup Seminggu, Walikota Rahmad Mas'ud Sidak Sejumlah Tempat |
![]() |
---|
Jenderal Tandyo Budi Revita Dilantik Prabowo Setelah 25 Tahun Kursi Wakil Panglima TNI Kosong |
![]() |
---|
Harga Beras di Mahulu Kaltim Tembus Rp500 Ribu per Karung, Warga Desak Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.