Tribun Kaltim Hari Ini
Cendana Ucapkan Terima Kasih, Soeharto dan 9 Tokoh Lainnya Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Keluarga Soeharto bersyukur atas gelar pahlawan nasional, meski menuai protes soal catatan HAM Orde Baru.
Ringkasan Berita:
- Anak-anak Presiden ke-2 RI Soeharto menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto setelah sang ayah resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
- Keputusan ini menuai protes dari sejumlah pihak, termasuk PDI-P dan jaringan GUSDURian, yang menilai pemberian gelar tersebut mengabaikan catatan pelanggaran HAM era Orde Baru.
- Menbud dan Ketua Dewan GTK Fadli Zon menegaskan proses penganugerahan telah melalui kajian mendalam dan tak menghadapi masalah hukum.
TRIBUNKALTIM.CO - Anak-anak Presiden ke-2 RI Soeharto mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto usai ayahnya mendapatkan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Anak ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo, mengaku bersyukur atas gelar yang didapat sang ayah setelah mengabdi puluhan tahun untuk Indonesia.
"Kami sekeluarga merasa bersyukur. Terima kasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan rakyat Indonesia," kata Bambang di Istana Negara, Rabu.
Senada, putri Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto, mengucapkan terima kasih kepada Prabowo.
Baca juga: Soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, PDIP: Pemerintah Seperti Tuli dan Abai
Menurut Tutut, latar belakang militer yang dimiliki Prabowo membuatnya mampu memahami perjuangan ayahnya.
Pemberian ini makin diperkuat dengan aspirasi masyarakat.
"Terima kasih banyak atas keputusan beliau yang menentukan Bapak sebagai pahlawan nasional. Dan beliau, karena beliau dulu tentara juga, jadi tahu apa yang telah dilakukan Bapak sejak muda. Tapi beliau juga menentukan itu melihat aspirasi dari masyarakat," ucap Tutut.
Lebih lanjut, ia mengaku tidak mempermasalahkan gelombang penolakan yang terjadi terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Menurutnya, hal itu adalah hal yang biasa.
Ia beranggapan, semua masyarakat dapat melihat sendiri perjuangan Soeharto tanpa ia harus membelanya.
"Untuk yang kontra, yang tidak mendukung, saya, kami keluarga tidak merasa dendam atau kecewa atau
bagaimana, karena memang kita kan negara kita ini kan kesatuan Bhinneka, banyak ininya, ya, macem- macemnya. Monggo-monggo saja," tandas Tutut.
Sebagai informasi, Soeharto menjadi pahlawan nasional di bidang perjuangan bersenjata dan politik.
Ia diberikan gelar lantaran perjuangan yang menonjol sejak masa kemerdekaan.
"Jenderal Soeharto menonjol sejak masa kemerdekaan. Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta, ia memimpin pelucutan senjata di Jepang, Kota Baru 1945," sebut narator saat Prabowo memberikan tanda gelar kepada ahli waris yang menerima.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/2025111_Pahlawan-Nasional-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.