Berita Nasional Terkini

Jessica Wongso Cerita Kehidupannya 8 Tahun di Penjara, Soal Bully hingga Jadi Guru Bahasa Inggris

Jessica Wongso tidak pelit bercerita soal isu-isu yang berkembang di masyarakat, misalnya soal adanya bullying di dalam lingkungan lapas.

Editor: Heriani AM
YouTube Kompas TV
Jessica Wongso tidak pelit bercerita soal isu-isu yang berkembang di masyarakat, misalnya soal adanya bullying di dalam lingkungan lapas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jessica Kumala Wongso, terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna, bebas bersyarat dari Lapas Pondok Bambu, Minggu (18/8/2024).

Setelah menghirup udara bebas, Jessica Wongso akan kembali menjalani aktifitasnya seperti biasa setelah menjalani masa hukuman 8 tahun penjara.

Jessica tidak pelit bercerita soal isu-isu yang berkembang di masyarakat, misalnya soal adanya bullying di dalam lingkungan lapas.

"(Narapidana lain) Baik, tidak (membully), baik-baik semuanya," kata Jessica.

Baca juga: Podcast Perdana Jessica Wongso Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat, Saya Sudah Maafkan Semua Orang

Menurutnya, narapidana di dalam lapas sudah memiliki permasalahan masing-masing.

Sehingga selama di dalam lapas berusaha untuk tetap kondusif agar tidak menambah masalah baru.

"Jadi akur-akur aja, jadi saling membantu, saling menghibur, saling menguatkan, seperti itu," katanya.

Meski begitu, Jessica mengaku bahwa selama menjalani kurungan ini dia juga memiliki rasa duka yakni rasa rindu kehidupan di luar beserta rindu kepada keluarga.

Jessika mengaku selama berada di dalam lapas berusaha membantu dan berkontribusi.

Ia melakukan hal yang bermanfaat dan memberikan kesan yang baik bagi lapas.

Kegiatan yang dilakukan Jessica di dalam lapas, cukup bervariasi, mulai membantu mendesain banner hingga menjadi guru.

"Sempat menjadi guru bahasa Inggris, terus juga untuk temen-temen yang deket aja gak secara resmi ngajarin olahraga atau apa, yang positif aja untuk ngisi waktu," ucapnya.

Otto Kaget Jessica bebas bersyarat

Jessica Wongso.
Jessica Wongso. (YouTube Kompas TV)

Otto Hasibuan mengaku kaget ketika menerima kabar pembebasan bersyarat (PB) yang diberikan kepada Jessica. 

Otto menyebut pihaknya tidak pernah mengajukan upaya PB bagi kliennya.

"Terus terang saja, kita juga enggak tahu kepastian (PB Jessica).

Tapi kita enggak pernah melakukan hal-hal atau upaya-upaya untuk dibebaskan itu," kata Otto.

Otto sendiri baru mengetahui alasan pembebasan bersyarat bagi kliennya setelah berdiskusi dengan pihak Lapas Pondok Bambu.

Baca juga: Otto Hasibuan Pilih Tak Tangani Langsung Kasus Vina Cirebon, Sebut Tak Enak dengan Jessica Wongso

Dia bilang, pihaknya sempat mendengar kabar mengenai dibebaskannya Jessica. 

Tapi, belum ada keputusan resmi, sehingga pihaknya tidak dapat memastikan hal tersebut.

Pihak kuasa hukum Jessica bahkan baru diberitahu pembebasan bersyarat kliennya itu pada Sabtu (17/8/2024) malam.

Diketahui, Jessica Kumala Wongso telah menjalani vonis penjara atas kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada 2016 dengan menggunakan kopi sianida.

Baca juga: Jessica Wongso Terpidana Kasus Kopi Sianida Bebas Bersyarat, Tetap Wajib Lapor hingga 27 Maret 2032

Majelis hakim menyebut Jessica terbukti bersalah atas pembunuhan berencana yang dia lakukan terhadap sahabatnya tersebut.

Selama menjalani pembebasan bersyarat, Jessica diwajibkan melaporkan dirinya kepada Bapas Kelas I Jakarta Timur-Utara dan akan terus menjalani pembinaan hingga 27 Maret 2032.

Kini, setelah bebas bersyarat, Jessica berencana mengajukan PK ke Mahkamah Agung. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Blak-blakan Jessica Kumala Wongso Soal Isu Bully di Lapas, Aktivitas hingga Rasa Rindu.

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved