Berita Penajam Terkini

Kementerian PUPR Kaji Ulang Pembangunan Jembatan Tol Penghubung PPU-Balikpapan, Perlu Penyesuaian

Menteri Basuki menyebutkan bahwa, pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan itu sudah lama dibahas di Kementerian PUPR

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Nur Pratama
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Realisasi pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan, tampaknya tak hanya jadi wacana.

Hal itu setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU Basuki Hadimuljono memberi isyarat untuk kelanjutan pembangunannya.

Menteri Basuki menyebutkan bahwa, pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan itu sudah lama dibahas di Kementerian PUPR.

Bahkan desain awal pembangunan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan itu, telah ada saat awal ia menjabat sebagai Menteri PUPR.

Baca juga: Nipah-Nipah di Penajam Paser Utara Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik

“Desainnya itu sudah ada sejak 10 tahun lalu, pada saat saya pertama kali dilantik sebagai menteri itu sudah ada,” ungkapnya Selasa (20/8/2024).

Ia menyebutkan bahwa, perlu adanya peninjauan ulang terkait perencanaan tersebut, termasuk desainnya.

Mengingat itu sudah ada sejak 10 tahun lalu, sehingga perlu adanya penyesuaian dengan kondisi saat ini.

“Itu memang sudah ada ide dan desainnya, tetapi harus di review ulang,” sambungnya.

Meski demikian ia memastikan bahwa realisasi jembatan tol teluk Balikpapan itu akan menjadi prioritas pemerintah pusat.

Keberadaan jembatan tol itu, memudahkan akses PPU-Balikpapan, karena memangkas waktu tempuh menjadi 30 menit saja.

Saat ini masyarakat PPU yang ingin ke Balikpapan, sebagian besar menggunakan moda transportasi laut. Baik speedboat, klotok ataupun kapal feri.

Aktivitas penyeberangan masyarakat itupun tak didukung oleh fasilitas yang memadai, karena kondisi pelabuhan yang tak representatif. Terutama pada pelabuhan speedboat dan klotok.

Namun masyarakat PPU tak punya pilihan lain, sebab akses darat baik melalui kecamatan Sepaku maupun jembatan Pulau Balang, masih cukup jauh. Yakni membutuhkan 2 hingga 3 jam perjalanan.

“Harus di review ulang, tetapi jadi prioritas,” pungkasnya.(*)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono / HO

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved