Sinopsis Film The Kingdom: The World's Most Powerful Prince, Kisah Pangeran Arab Mohammed bin Salman

Film dokumenter dalam dua bagian The Kingdom: The World's Most Powerful Prince ini mengeksplor kebangkitan menakjubkan penguasa Arab Saudi

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
INSTAGRAM
film dokumenter yang mengisahkan tentang penguasa Pangeran Mohammed bin Salman sudah dapat ditonton. berikut cara menontonnya 

TRIBUNKALTIM.CO - Film dokumenter dalam dua bagian The Kingdom: The World's Most Powerful Prince ini mengeksplor kebangkitan menakjubkan penguasa Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). 

Dalam perjalanannya, ia telah mengecoh para pesaingnya, menunjukkan sifat kejamnya, dan mengukir prestasi di panggung dunia dan digadang menjadi permainan tahta yang terhebat.

Inti dari film dokumenter ini terletak pada aksesnya terhadap teman, penasihat beserta mata-mata dan diplomat Barat yang memiliki pengetahuan langsung berbagi pengalaman mereka tentang seorang Pangeran muda yang melakukan modernisasi seperti mengizinkan perempuan mengemud.

Beliau juga dikenal karena menolak menoleransi perbedaan pendapat internal dalam dugaan berperan dalam kematian Jamal Khashoggi, jurnalis yang dibunuh secara brutal di konsulat Saudi pada tahun 2017.

Bagian kedua berfokus pada empat hari di musim gugur tahun 2017 saat bin Salman membeli lukisan termahal di dunia yaitu Salvator Mundi karya Da Vinci.

Baca juga: Film Dokumenter Rossa Tayang di Bioskop Hari Ini, Cerita Karier dan Perceraian dengan Yoyo Padi

Dokumenter ini juga menceritakan tentang pembangunan kota kaca yang menjadi proyek infrastruktur terbesar dalam sejarah.

Hal menarik lainnya adalah kisah dalam meluncurkan gerakan anti-korupsi yang melibatkan penahanan 200 orang terkaya di negara Arab Saudi, yang kemudian dipaksa mengembalikan miliaran dolar yang dikabarkan adalah sebuah hutang.

Kewaspadaan yang begitu keras itulah yang membuat orang seperti MBS tetap aman. Hal itu juga yang diamati Saad al-Jabri pada awal naiknya sang pangeran ke tampuk kekuasaan, ketika ia mencabut soket telepon dari dinding sebelum berbicara dengannya di istananya.

MBS masih merupakan orang yang mempunyai misi untuk memodernisasi negaranya, dengan cara yang tidak pernah berani dilakukan oleh pendahulunya. 

Tapi dia juga bukan otokrat pertama yang mengambil risiko menjadi begitu kejam sehingga tidak ada seorang pun di sekitarnya yang berani mencegahnya melakukan lebih banyak kesalahan.

Baca juga: Di Mana Jennifer Pan Sekarang? Film Dokumenter Netflix "What Jennifer Did" Dikritik Oleh Penonton

Panduan episode 'The Kingdom: The World’s Most Powerful Prince'

Episode 1: Game of Thrones

Menjelajahi ketegangan antara keinginan MBS untuk mereformasi salah satu negara paling konservatif di dunia dan kesediaannya untuk menekan oposisi tanpa ampun.

Episode 2: Kingdom Come

Lanjutkan dari episode pertama untuk mengkaji dorongannya untuk melakukan liberalisasi dan tanggapan terhadap perbedaan pendapat internal. Dibutuhkan waktu empat minggu yang signifikan di tahun 2017 ketika MBS melakukan belanja besar-besaran.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved