Berita Mahulu Terkini
Kisah Kapolres Mahulu Kawal Personelnya Distribusikan Logistik Pemilu, Kapal yang Ditumpangi Karam
Kisah Kapolres Mahulu kawal personelnya distribusikan logistik pemilu, kapal yang ditumpangi karam.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada November mendatang.
Tidak terkecuali kesiapan personel Polres Mahakam Ulu (Mahulu) dalam mengamankan pelaksanaan Pilkada 2024.
Salah satu tahapan yang penting dalam menyukseskan Pilkada adalah penyaluran logistik pilkada, baik kotak suara maupun surat suara.
Ada cerita menarik saat personel Polres Mahulu membantu pendistribusian logistik pada Pemilu 2024.
Baca juga: Lewati Medan yang Berat demi Jaga Keamanan, Kapolres Mahulu Apresiasi Kinerja Personelnya di Pelosok
Kapolres Mahulu, AKBP Anthony Rybok mengungkapkan, kapal ketinting yang dinaiki personel Polres Mahulu sempat karam saat mengantarkan logistik ke Long Apari.
Hal itu pun menjadi sebuah pelajaran berharga untuk pendistribusian logistik Pilkada 2024 mendatang.
Kondisi air Sungai Mahakam menuju ke Long Apari saat itu sebenarnya bisa dilewati menggunakan speedboat.
Namun, menurut prediksinya, pendistribusian logistik hanya bisa menggunakan ketinting.
Akibat belum mencoba untuk menghadapi kondisi reel di lapangan, akhirnya terjadi insiden sempat karam itu.
Baca juga: Masa Jabatan Kepala Desa Diperpanjang, Bupati Mahulu Kaltim Tekankan 7 Hal Ini
Dari pengalaman itu, Ia mendapat pelajaran untuk melakukan pendistribusian logistik Pilkada 2024 mendatang sesuai dengan kondisi reel di lapangan.
"Karena ketinting itu sudah kanan kirinya air, risikonya tinggi. Makanya nanti di bulan November kita akan sesuaikan dengan kondisi real di lapangan," katanya saat ditemui TribunKaltim.co, Rabu (21/8/2024).
Ia melanjutkan saat melanjutkan pengawalan ke area itu, ia melihat Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok bisa melewati riam tersebut menggunakan speedboat.
Akibat insiden itu, ia yang berencana untuk tidak melakukan pengawalan sampai Long Apari, dengan terpaksa harus ikut mengawal.
"Jadi, saya akhirnya mengawal itu sampai ke Long Apari itu. Jadikan saya cuma antar anggota yang salah naik. Saya tanya sama motorisnya, 'Pak, ini bisa speed lewat?', dia bilang. 'Ssal pulangnya cepat Pak ya," ujarnya.
Karena melihat di lapangan, personel sudah mengalami karam maka Ia dengan cepat menyusul ke lapangan TKP terjadinya karam.
"Kotak suaranya pakai ketinting. Memang tidak ada rencana saya itu kesana, jadi saya ngawal itu," imbuhnya.
Baca juga: Kaltim Jadi Lokasi IKN, Disparpora Mahulu Tekankan Pentingnya Pemuda Bangun Manajemen Kepemimpinan
Ia menyebut dari pelajaran kisah pendistribusian ini, tim personel yang mendapat tugas untuk mengirim logistik ke pelosok akan disesuaikan dengan kondisi real di lapangan.
Jika pendistribusian tersebut dapat menggunakan speedboat agar lebih aman, maka tidak perlu menggunakan ketinting.
Ia menyebut bahwa ini menjadi PR khusus bagi personel untuk kedepannya mampu memahami medan.
"Nah, di situ kita coba belajar nanti ke depannya. Memang air ini nggak bisa diprediksi," tuturnya.
Baca juga: Bupati Mahulu Mengukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa dan BPK se-Kabupaten Mahulu
Lewati Banyak Riam
Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok mengatakan, kondisi air di Sungai Mahakam sulit untuk diprediksi.
Ia menyebut saat kejadian setelah perjalanan pulang, air Sungai Mahakam telah surut dengan cepat.
Kapolres Mahulu mengakui memang di daerah kecamatan hulu di Long Apari itu terdapat banyak riam yang sulit dilalui.
"Memang riamnya lebih banyak ternyata. Lebih kecil dan untuk dilewatinya itu sempit," sebutnya.
Setelah perjalanan ke sana baru ia melihat langsung keadaan masyarakat di Long Apari.
Meski di daerah hilir terdapat riam, namun setelah melihat di lapangan riam di daerah paling hulu ini lebih banyak.
Baca juga: Jadi Atensi Khusus, Kapolres Mahulu Tekankan Seluruh Personel Tidak Terlibat Judi Online
Saat melewati jalan itu, ia mengaku sempat ragu dan keraguannya terbukti dengan personel yang karam.
"Jadi saya waktu lihat itu, waduh bisa naik ngak. Betul memang kita terbalik," ucapnya.
Mirisnya, keadaan ini sudah biasa dialami oleh masyarakat di daerah itu.
Untuk kedalaman sungainya sulit diprediksi dan riamnya cukup deras.
"Kedalamannya itu bervariasi, cuma kan riamnya itu deras sekali," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.