Amalan dan Doa

Rabu Wekasan Kapan? Cek Jadwal, Sejarah dan Amalan yang Disunnahkan pada Rabu Terakhir Bulan Safar

Terjawab Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan kapan dikerjakan. Cek juga sejarah dan amalan yang disunnahkan pada peringatan terakhir di bulan Safar.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Tribunnews
Terjawab Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan kapan dikerjakan. Cek juga sejarah dan amalan yang disunnahkan pada peringatan terakhir di bulan Safar. 

5. Istighfar

Memohon ampunan kepada Allah dengan memperbanyak istighfar adalah cara untuk membersihkan diri dari dosa dan mendapatkan perlindungan dari segala keburukan.

Misteri dan kepercayaan terkait dengan Rabu terakhir di bulan Safar memang masih banyak berkembang di kalangan umat Muslim.

Namun, penting untuk diingat bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk selalu bertawakkal dan bersandar pada Allah dalam segala situasi.

Melakukan amalan-amalan baik seperti shalat, dzikir, doa, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan istighfar merupakan cara yang lebih sesuai dengan ajaran Islam untuk menghadapi segala tantangan dalam hidup, kapan pun dan di mana pun.

Dengan menjalankan amalan-amalan di Rabu terakhir bulan Safar, umat Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mend

apatkan ketenangan batin dan keberkahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sejarah Rabu Wekasan 

Sejarah Rabu Wekasan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Champa, seperti dikutip dari buku Tanya Jawab Seputar Atlas Wali Songo Karya KH. Agus Sunyoto oleh Sahabat PAI 3A.

Dalam artikel Kompas.com dijelaskan, Kerajaan Champa merupakan kekuasaan yang pernah berdiri di wilayah Vietnam Selatan.

Kerajaan yang berdiri sejak akhir abad ke-2 hingga abad ke-19 tersebut awalnya bercorak Hindu-Buddha.  

Dalam perkembangannya, Champa berubah corak menjadi kerajaan Islam yang berpengaruh di Asia Tenggara.

Bahkan, Kerajaan Champa dikatakan mempunyai peran penting dalam proses Islamisasi di Jawa.

Rabu Wekasan merupakan salah satu tradisi keagamaan Champa yang dibawa ke Nusantara.

Tradisi ini kemudian dikembangkan oleh masyarakat Jawa muslim menjadi tradisi keagamaan khas muslim. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved