Pilkada Banten 2024
Terjawab Sudah Cagub Terkuat di Hasil Survei Elektabiltas Pilkada Banten 2024, Airin vs Andra Soni
Inilah hasil survei elektabiltas Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi atau Andra Soni calon gubernur (cagub) terkuat?.
Airin dikenal melalui berbagai media baik media massa, media sosial maupun media sosialisasi lainnya.
Warga Banten yang mengaku pernah melihat spanduk atau baliho Airin sebanyak 70,9 persen.
Perihal skema kotak kosong dalam pilkada, Adib menilai tidak sehat untuk iklim demokrasi. Sebab dengan skema kotak kosong, masyarakat sebetulnya tidak diberikan pilihan untuk pemimpin mereka ke depan.
“Dengan adanya dua atau lebih kandidat, publik lalu memiliki pilihan dan bisa membandingkan gagasan dan program yang diusung oleh masing-masing kandidat,” katanya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Elektabilitas Airin vs. Andra Soni pada Pilkada Banten Versi 2 Lembaga Survei, Siapa Paling Kuat?.
Baca juga: Airin vs Andra Soni, Cagub Terkuat Raih 73 Persen, Ini Hasil Survei Terbaru Pilkada Banten 2024
Profil Dimyati Natakusumah
Dilansir dari laman fraksi.pks.id, Dimyati yang memiliki nama lengkap Raden Achmad Dimyati Natakusumah tersebut merupakan seorang politikus Indonesia.
Ia memiliki istri bernama Irma Narulita yang kini menjabat sebagai menjabat Bupati Pandeglang.
Keduanya dikaruniai dua anak perempuan serta satu anak laki-laki.
Anak laki-lakinya bernama Rizki Aulia Rahman Natakusuma dan baru saja menikahi artis Beby Tsabina.
Pria kelahiran Tangerang, 17 September 1966 itu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI sejak 4 Juli 2014 hingga 1 Oktober 2014, menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang dipilih menjadi Menteri Agama.
Selain itu, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Profil Dimyati Natakusumah, Calon Wakil Gubernur Banten 2024, Punya Harta Kekayaan Capai Rp15 Miliar, ia juga pernah menjadi Bupati Pandeglang periode 2000-2005 dan 2005-2009.
Dimyati menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dan anggota Komisi III DPR RI setelah memenangi Pilkada di Dapil Banten I pada Pemilu 2019 lalu.
Namun, rekam jejaknya di DPR sempat dicemari kabar tidak sedap karena sempat terlibat dalam kasus suap sebesar Rp1,5 miliar kepada anggota DPRD Pandeglang yang bertujuan memuluskan pengajuan pinjaman daerah sebesar Rp200 miliar pada tahun 2006 ke Bank Jabar.
Namun, pada 19 Oktober 2019, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pandeglang membebaskan Dimyati dari semua tuduhan dan dinyatakan tidak bersalah.
Dimyati juga sempat menjadi salah satu calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Indonesia tahun 2014, yang juga merupakan satu-satunya calon yang mewakili partai politik.
Namun, Dimyati didesak mundur dari proses pemilihan hakim MK oleh para kerabatnya di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dengan alasan bagusnya prospek elektabilitasnya di Pemilu Legislatif 2014.
Pada akhirnya, Dimyati pun memilih untuk mengundurkan diri dari proses pemilihan dengan alasan untuk fokus kepada pemilihan umum legislatif 2014 dan melanjutkan kariernya itu di dunia politik.
Dalam hasil Pemilu Legislatif 2014, Dimyati Natakusumah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi Calon Legislatif DPR-RI terpilih 2014-2019, yang sekarang mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Pada tanggal 4 Juli 2014, Dimyati resmi dilantik dan menjabat sebagai Wakil Ketua MPR-RI.
Kemudian, dalam Pemilihan Gubernur Banten 2017 lalu, Dimyati memutuskan maju sebagai Calon Gubernur Banten, bersama Yemelia yang merupakan birokrat di Provinsi Banten.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.