Berita nasional Terkini
Sosok Umar Kei, Ancam Serukan Maluku Merdeka Bila Tak Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Inilah sosok Umar Kei yang ancam serukan Maluku Merdeka bila tak dapat jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sosok Umar Kei yang ancam serukan Maluku Merdeka bila tak dapat jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Kei meminta agar putra putri Maluku mendapat jatah menteri kepada Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.
Hal ini dia ungkapkan saat Pelantikan pengurus FPMM periode 2024-2029 di The Tavia Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).
Umar Kei sebelumnya memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto.
Baca juga: Presiden Terpilih Puji Kinerja Menteri Era Jokowi, Sebagian Akan Isi Kabinet Prabowo-Gibran
"Semoga bapak Presiden kita membuka ruang kepada putra-putri terbaik Maluku dan Maluku Utara untuk menjadi Menteri," kata Umar Kei di Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).
Hal ini disampaikan Umar Kei di hadapan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PBB Fahri Bachmid, Anggota Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Ongen Sangaji,Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, Pj Gubernur Maluku dan Pj Walikota Tual, serta lainnya.
Acara tersebut dihadiri juga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Michael Wattimena untuk Pilkada 2024.
Jika Prabowo Subianto tidak memberikan ruang kepada putra putri Maluku dan Maluku Utara dalam pemerintahannya, Umar Kei menyerukan agar Maluku Merdeka.
Hal ini sebagai bentuk protes karena warga asli Maluku tidak diakomodir di dalam pemerintahan.
"Sudah sekian tahun, Maluku dan Maluku Utara tidak pernah mendapatkan perhatian. Saya kutip kembali kata-kata Pak Prabowo bahwa jumlah pemilih boleh ada di tanah Jawa, tapi masa depan bangsa ini ada di Indonesia Timur," jelasnya.
"Maka kita sebagai warga negara, sebagai Pattimura muda, maka ketika Indonesia dipimpin pak Prabowo, kita berharap mendapat bagian, mendapat jatah menteri," lanjut Umar.

Menurutnya, dengan adanya tokoh kepemimpinan nasional dari Maluku dan Maluku Utara, maka kondusivitas masyarakat Indonesia Timur akan terjaga dengan baik.
Terlebih, Indonesia Timur menyumbang pendapatan cukup besar dari sumber daya alamnya.
"Supaya tidak RMS (gerakan separatis Republik Maluku Selatan) maka kasih jatah kami, semua akan aman. Kalau tidak dikasih, pasti akan terus begitu. Sampai hari ini, kita menganggap di Papua belum aman, Aceh juga belum aman. Tapi kami meyakini, nasionalisme pak Prabowo cukup tinggi," jelasnya.
Umat mengatakan, putra-putri Indonesia Timur tidak kalah berkualitas dengan suku bangsa lain.
Bahkan, dia mendorong Prabowo Subianto menguji terlebih dahulu kapasitas dan kapabilitas putra putri dari Maluku untuk mendapatkan jatah menteri itu.
"Kami di Indonesia Timur sering makan ikan laut, sayur yang baru dipetik. Tapi kami belum diberikan kepercayaan, bagaimana kalian tahu kemampuan kami. Kita di Jawa makan ikan lele, ikan mas, sayur yang sudah layu tapi bisa memimpin bangsa ini, kami lebih dari itu sebenarnya jika diberikan kepercayaan," jelasnya.
Sempat tersangkut kasus narkoba
Beberapa waktu lalu, tokoh pemuda Umar Ohoitenan alias Umar Kei, akhirnya selesai menjalani hukuman di Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/10/2022). Umar bebas Kei bersyarat usai menjalani 2/3 masa pidana.
Kebebasan ini juga didukung perilaku baik Umar Kei selama menjalani masa tahanan. Kebebasan Umar Kei disambut positif banyak pihak, mulai dari tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), tokoh masyarakat, politikus hingga tokoh agama.
Mereka berkumpul dalam acara syukuran sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW dan santunan anak yatim, yang digelar DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) di kawasan kediaman Umar Kei, di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/10/2022).
Umar Kei mengaku senang dapat menghirup udara bebas kembali, apalagi kehadirannya masih diterima banyak pihak.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dikasih anugerah oleh Allah SWT, pembebasan saya baik sekali. Saya berpikir bahwa dengan adanya kasus saya ini, sudah tidak ada orang yang menyukai saya. Tapi ternyata hari ini luar biasa, Allah masih sayang sama saya," ujar Umar Kei di sela acara.
Umar mengaku mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang masih percaya dan tetap mendukungnya.
Ia pun mengharap doa dari mereka agar dirinya ke depan dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
"Maka sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang hadir di acara ini. Saya minta doa dan dukungannya dari teman-teman agar ke depan kita melakukan hal yang lebih baik dan positif lagi," kata Umar.
Sementara, Ruslan Buton, mantan perwira TNI yang hadir dalam kesempatan itu, menilai Umar Kei merupakan sosok yang dicintai banyak orang. Ini dibuktikan dari antusiasme banyak pihak dalam menyambut kembalinya Umar dari lembaga pemasyarakatan.
"Alhamdulillah hari ini tanggal 17 Oktober 2022 kita saksikan bersama, begitu ramainya. Begitu banyaknya orang-orang yang mencintai beliau. Jadi beberapa ormas yang hadir merasakan nuansa kebahagiaan yang luar biasa. Kenapa itu terjadi? Karena semua melihat sosok seorang Umar Kei, figur yang luar biasa dicintai oleh orang-orang yang mengenalnya," ujar Ruslan.
"Kalau beliau tidak punya tabiat baik, tidak akan berkumpul orang sebanyak ini, termasuk saya. Kita di sini semua berbeda-beda," imbuh Ketua Serdadu Eks Trimatra Nusantara ini.
Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta, Mohamad Sangaji alias Ongen, bersyukur akhirnya Umar bisa bebas dari balik jeruji besi.
Ongen mengaku bahwa Umar sudah seperti adiknya sendiri.
Baca juga: Erick Thohir Mulai Bersih-bersih Rumdin, Ini Prediksi Nama Menteri BUMN Baru Kabinet Prabowo-Gibran
"Saya bersyukur sekali adik saya bebas. Saya juga berterima kasih sekali kepada rekan-rekan ormas, kiai, habaib yang mendoakan adik saya. Mudah-mudahan dia sehat dan menjadi tauladan bagi kita semua," ujarnya, seperti dilansir WartaKotalive.com di artikel berjudul Umar Kei Minta Jatah Menteri pada Prabowo, Ancam Bakal Serukan Maluku Merdeka Jika Ditolak.
Seperti diketahui Umar Kei ditangkap ketika menginap di Hotel Amaris, Senen, Jakarta Pusat, Senin, (12/8/2019) saat sedang mengonsumsi sabu.
Profil Umar Kei
Umar Key Ohoiten atau yang lebih dikenal sebagai Umar Kei adalah tokoh Maluku yang cukup dikenal di Ibu Kota, Jakarta.
Umar Kei lahir di Desa Ngursoen, Maluku Tenggara pada 17 Agustus 1978.
Ia meyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Assafiyah.
Umar tercatat pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), yang menaungi anak-anak Maluku, terkhusus di perantauan.
Ia juga mendirikan sebuah perusahaan PT Dimida Mitra Mandiri di Jakarta.
Dan Umar juga mendirikan kantor hukum Umar Umar Key & Partners.
Bahkan, Umar juga membangun sebuah yayasan yang dinamai Husain Almunawarrah.
Dari yayasannya itu, Umar kerap melakukan kegiatan sosial, hingga memberikan bantuan pendidikan kepada para pemuda/i Maluku yang tengah menempuh pendidikan kuliah.
Ia bersama beberapa pemuda Maluku memulai karir sebagai penjaga keamanan, pengawal, hingga penagih utang.
Pada tahun 2007, Umar pun kemudian mendirikan perusahaannya sendiri yang dinamai PT Dimida Mitra Mandiri, di kawasan Cibubur.
Setelah perusahaannya itu berdiri, Umar pun mulai menyuplai tenaga kerja di beberapa perusahaan.
Ada yang ditugaskan sebagai sekuriti kantor, petugas parkir, hingga pekerja di beberapa proyek ringan milik pemerintahan.
Dikutip dari Tempo, nama Umar makin kesohor ketika dirinya kala itu membela Umar bin Ramin nyang bersengketa dengan PT Astra Honda Motor.
Umar bin Ramin terlibat perselisihan atas lahan seluas 11.370 meter, yang dijadikan gudang suku cadang oleh PT Astra Honda Motor.
Dalam perkara ini, Umar bin Ramin merasa dirinya tidak pernah menjual tanah itu, hingga kemudian terjadi perselisihan yang cukup panjang.
Umar Kei, yang kala itu membela Umar bin Ramin kemudian mengerahkan 400 anak buahnya untuk menduduki lahan yang bersengketa itu.
Buntutnya, Umar Kei kemudian ditangkap dan diadili atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
Namun, Umar Kei akhirnya divonis bebas.
Sejalan dengan itu, pada September 2009, gudang milik PT Astra Motor kemudian dirobohkan atas perintah pengadilan.
Sejak saat itu, nama Umar Kei ikut melambung.
Ia pun tercatat punya kedekatan dengan sejumlah tokoh politik.
Baca juga: Alasan Hashim Djojohadikusumo Ogah Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Saya Tukang Pos Saja
Pada tahun 2014, Umar Kei pernah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Kemudian, di tahun 2019, Umar kembali mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Meski Umar Kei merupakan kader Partai Golkar dan tercatat pernah jadi caleg partai berlambang beringin itu, tapi dia diketahui punya kedekatan dengan Partai Gerindra.
Punya 3 Istri dan 24 Anak
Umar Kei, tokoh Maluku ini memiliki kisah yang unik.
Di samping ia pernah terjun ke dunia hitam, ternyata Umar Kei adalah sosok yang sayang keluarga.
Diketahui, Umar Kei memiliki 3 istri dan 24 orang anak.
Ia pun curi perhatian lantaran jumlah anaknya mengalahkan Gen Halilintar, keluarga Atta Halilintas.
Meski punya istri tiga, Umar Kei mengaku wajib berlaku adil.
Masing-masing istri mendapatkan satu unit rumah.
Dikutip dari Tribun Timur, Umar Kei memiliki cluster rumah keluarganya yang terdapat masjid, aula, lapangan bulutangkis dan kolam renang.
Pria asal Maluku Utara itu hidup harmonis bersama keluarga besarnya di sebuah klaster mewah.
Umar memutuskan untuk poligami karena istri pertamanya tak kunjung hamil setelah tujuh tahun menikah.
Ia pun mendapatkan izin dari istrinya untuk menikah lagi.
Istri pertama bahkan rela menjadi wali dan saksi pernikahan Umar Kei dengan istri keduanya.
"Istri yang tua mengatakan silakan, tapi yakinkan bahwa suatu saat saya pasti punya anak," kata Umar Kei dalam tayangan Insert Investigasi, Sabtu (17/8).
"Alhamdulillah saat itu saya dapat perempuan dan istri saya jadi saksi bahkan jadi wali saat menikah dengan istri nomor dua," kata dia.
Saat anak pertama dari istri kedua lahir, istri pertama turut mengasuhnya.
Setelah anak itu berusia tiga bulan, istri pertama akhirnya hamil.
"Dari situ, rentetan terus, jalan terus (anak terus bertambah)," ungkapnya.
Umar Kei belum lama ini dikaruniai anak ke-24 dari istri ketiga.
Kelahiran sang buah hati lantas menjadi kebahagiaan yang luar biasa untuk Umar Kei dan istri-istrinya.
Meski poligami, Umar Kei dianggap mampu bersikap adil oleh para istri.
Mereka menyebut Umar Kei tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang dan waktu untuk ketiga istri dan anak-anaknya.
"Sama sih, istri pertama atau kedua, bapak ngelakuinnya nggak beda, adil, waktu kebersamaan sama anak-anak dan istri," ucap istri kedua.
"Pak Umar ini adil. Jadi, kita belajar ikhlas. Ya sudah anggap aja kita semua ini saudara, mau ributin apa lagi? karena semuanya sama," tutup Berlian, istri ketiga.
Umar Kei Tegas Soal Agama kepada Anak-Anaknya
Umar Kei tegas soal agama kepada seluruh anak-anaknya.
Ditemui di rumahnya di Pondok Gede saat perayaan ulang tahun ke-42, Umar Kei membicarakan sikapnya kepada para anak-anaknya.
Untuk diketahui, sewaktu kecil Umar Kei diasuh oleh orang tua angkat.
Namun ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia kembali ke orang tua kandungnya.
Untuk itu, Umar Kei selalu membesarkan ke-23 anaknya dengan sebaik mungkin.
Bahkan ia menegaskan kepada anak-anaknya untuk mengedepankan kepentingan keluarga.
Selain itu, Umar Kei juga tegas dalam persoalan ibadah, baik salat maupun mengaji.
Ketika anak-anaknya menunda waktu salat atau malas mengaji, ia tak segan-segan memberikan sanksi kepada mereka.
"Ngaji terlambat, salat tidak tepat waktu saya kasih sanksi ke mereka. Sanksi tidak kasih uang jajan atau kurung di toilet," katanya kepada awak media, Senin (17/8/2020) malam.
Hal ini pun dibenarkan oleh anak-anak Umar Kei.
Bagi mereka sang ayah selalu tegas terutama berhubungan dengan agama.
"Ayah tegas kalau kita miliki kesalahan. Biasanya kalau ninggalin salat atau ngaji, ayah marah banget. Intinya kita diajari untuk disiplin ibadah," ucap Ajeng, satu diantara Umar Kei.
Umar Kei di Mata anak-anaknya
Meski sempat tersandung kasus, sosok Umar Kei tetaplah baik di mata anak-anaknya.
Ajeng Dinda Savira Ohoitenan (16), satu diantara anak Umar Kei mengatakan ayahnya sebagai sosok motivator.
"Kalau buat aku sosok yang kuat. Jadi motivator buat kita semua. Ayah tidak mementingkan keluarganya saja tapi juga mementingkan orang-orang di luar yang kekurangan," ungkapnya.
Ajeng menuturkan ayahnya kerap mengajaknya untuk berdiskusi dengan duduk bersama.
Selanjutnya membahas obrolan atau perbincangan dengan anak-anaknya.
"Alhamdulillahnya dekat, ayah bisa membagi waktu untik keluarga dan para tamunha. Ayah sering ngasih waktunya untuk berbincang di kolam renang ini," lanjutnya.
Selain itu, Umar Kei kerap menasihati anak-anaknya untuk tidak bersikap sombong dan selalu rendah hati.
Baik atau buruknya pandangan orang tentang Umar Kei, seluruh anak-anaknya diminta untuk selalu bersikap baik.
"Seperti kemarin banyak ngomongin negatif soal ayah, tapi ayah selalu bilang 'itu jangan dicontoh'. Jadi kita enggak percaya omongan orang dan cuek saja. Sebab kita tahu ayah, orang yang seperti apa," tandas Ajeng, seperti dilansir Tribun-Medan.com dengan judul Profil dan Biodata Umar Kei, Tokoh Maluku Punya 3 Istri dan 24 Anak Mengalahkan Gen Halilintar.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.