Berita Pemkab Paser
Kebijakan Bupati Paser, Kesejahteraan Guru Ngaji hingga Marbot Masjid Kini Diperhatikan
Hal itu direalisasikan dalam bentuk kebijakan yang dapat meningkatkan intensif bagi guru ngaji hingga marbot masjid, dianggarkan melalui Dana Desa.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kesejahteraan bagi Guru Ngaji, Ketua RT dan Marbot Masjid sudah menjadi perhatian Bupati Paser, Fahmi Fadli yang masuk dalam salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.
Hal itu direalisasikan dalam bentuk kebijakan yang dapat meningkatkan intensif bagi guru ngaji hingga marbot masjid, dianggarkan melalui Dana Desa (DD) di setiap wilayah.
Kepala Desa Suatang, Masraniansyah merasa bersyukur dengan adanya kebijakan dari Bupati Paser untuk meningkatkan insentif bagi guru ngaji, marbot masjid dan ketua RT.
"Dulu, guru ngaji maupun marbot masjid dan ketua RT ini bisa dikatakan kurang diperhatikan. Namun berkat kebijakan dari Bupati Paser, mereka sudah diperhatikan dari segi kesejahteraannya," terang Masraniansyah, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Bupati Paser Siap Dukung KPK RI Wujudkan Program Percontohan Kabupaten dan Kota Antikorupsi
Mulanya, bantuan operasional bagi Ketua RT di angka Rp600 ribu per bulannya namun sekarang kembali bertambah dengan keluarnya Perbup Paser.
"Awalnya Rp600 ribu dan kami tambah lagi sehingga genap Rp1 juta, dengan begitu anggaran DD juga dapat kami realisasikan dengan sebaik mungkin," tambahnya.
Untuk wilayah Desa Suatang, terdapat 11 RT di dalamnya sehingga dengan bantuan khusus tersebut diharapkan bermanfaat bagi penerimanya.
Selain Ketua RT, anggaran DD juga diperuntukkan untuk insentif guru ngaji yang sebelumnya sudah ada namun dinilai kurang maksimal.
"Kurang maksimal karena tidak sesuai dengan perjuangan mereka, Alhamdulillah mulai tahun kemarin ada bantuan khusus untuk insentif guru ngaji," ulasnya.
Diharapkan, dengan insentif yang diberikan dapat memotivasi guru ngaji di wilayahnya dalam membagikan ilmunya kepada anak-anak.
"Semoga bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk membagi ilmunya ke anak-anak, karena kami menilai ilmu yang diberikan memang penting dari segi agama," ungkapnya.
Tak berhenti sampai disitu, kebijakan dari Bupati Paser juga menyasar marbot masjid atau petugas rumah ibadah untuk dinaikkan insentifnya.
"Semoga dengan insentif itu dapat menjadi penyemangat bagi marbot untuk menjaga masjid, baik di luar maupun di dalam masjid. Mudah-mudahan nanti, ada insentif lainnya," harapnya.
Masraniansyah mengaku, insentif untuk guru ngaji, marbot masjid dan ketua RT memang ada bantuan khusus dari pemerintah daerah melalui Perbup.
Meskipun pada dasarnya, anggaran tersebut dimasukkan ke rekening desa untuk kemudian diserahkan kepada penerima manfaat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.