Berita Viral
Gibran Tak Tahu Menahu soal Fufufafa yang Viral Hina Prabowo, 'Tanya yang Punya Akun'
Akhirnya Gibran Rakabuming Raka merespons soal akun Kaskus Fufufafa yang lagi viral karena dulu kerap hina Prabowo.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Gibran Rakabuming Raka merespons soal akun Kaskus Fufufafa yang lagi viral karena dulu kerap hina Prabowo.
Ya, sebelumnya viral jejak akun digital Fufufafa yang diduga milik Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Adapun unggahan akun Fufufafa antara lain menyerang presiden terpilih Prabowo Subianto dan keluarganya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini lantas mengaku tak tahu menahu soal akun Fufufafa tersebut.
Baca juga: Inilah Susu Ikan, Viral Disebut Pengganti Susu Sapi di Program Makan Gratis Kabinet Prabowo-Gibran
Ketidaktahuan tersebut disampaikan Gibran saat menemani pasangan calon (paslon) pada Pilkada Solo 2024, Respati Ardi-Astrid Widayani, blusukan.
"Lha mbuh, takono sing nduwe akun (ndak tahu, tanya saja pemilik akunnya)," ucap Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024), dilansir TribunSolo.com.

Ketika kembali disinggung soal kepemilikan akun Fufufafa, Gibran enggan memberikan respons lebih lanjut.
Sebagai informasi, akun Fufufafa menjadi sorotan setelah mengunggah sejumlah komentar terhadap Prabowo Subianto.
Unggahan itu terjadi ketika Prabowo masih menjadi lawan politik Jokowi pada pemilihan presiden 2014 dan 2019.
Bahkan, ada salah satu netizen yang mengumpulkan jejak digital akun Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka.
"Kumpulan jejak digital gibran di kaskus dengan username Raka Gnarly & fufufafa," tulis akun X @joandreko, Selasa (30/8/2024).
Dalam utasnya, warganet ini membagikan tangkapan layar komentar akun Fufufafa.
Di antaranya saat mengomentari artikel berjudul "Prabowo Tak Pernah Ambil Uang Pensiun dari TNI Sejak 1998."
Akun Fufufafa tampak memberikan komentar: "Ternyata pecatan dapat pensiun juga."
Kemudian, dalam artikel "Guru Ngaji Ini melecehkan 20 Gadis", Fufufafa memberikan komentar: "Pasti pendukung Prabowo."
Gibran Temani Respati Ardi-Astrid Widayani
Pada Selasa ini, Gibran Rakabuming Raka kembali terlihat berkegiatan di Kota Solo setelah tak lagi menjabat sebagai wali kota.
Di mana ia menemani Respati Ardi-Astrid Widayani blusukan menemui warga di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan.
Kegiatan blusukan itu dimulai sekitar pukul 11.00 WIB di mana warga di sekitar lokasi tampak antusias dengan kedatangan mereka.
Sesampainya di Sondakan, Gibran bersama Respati-Astrid singgah ke rumah salah satu warga, Heru (45) yang menderita syaraf kejepit.
Heru mengatakan bahwa dirinya sudah menjalani operasi sebanyak tujuh kali.
Mendengar hal tersebut, Gibran dan Respati mengaku akan membantu pendampingan pengobatan.
"Nanti kalau kersa dibantu dijemput pakai ambulans, Pak. Didampingi," ucap suami Selvi Ananda itu.
Mereka kemudian singgah di rumah seorang lansia, Mia (50) yang menderita sakit stroke selama tujuh tahun. Respati pun turut mendoakan Mia.
"Nanti kalau kontrol biar dijemput ambulans. Mau berangkat terapi. Bisa kontak Ketua RT, nanti kami bantu," ujarnya.
Dalam akhir blusukannya, Respati mengungkapkan dirinya begitu senang dengan kehadiran Gibran.
Lantaran, menurutnya Gibran merupakan figur muda yang mampu membawa Solo Melompat.
"Kita pengen tahu lebih, pengen denger lebih banyak dari masyarakat. Jadi, bagi saya harus ada role model kalau kita memimpin."
"Dengan kehadiran beliau (Gibran) tentu rasanya kita bisa kian semangat, menambah kedekatan dengan masyarakat," ungkapnya.
Awal Mula Fufufafa Viral
Topik Fufufafa mendadak menjadi trending topik di X (twitter) setelah Presiden terpilih, Prabowo Subianto mengaku sedih banyak pihak yang suka menghina Presiden Joko Widodo.
Pengakuan Prabowo Subianto tersebut lantas ramai diperbincangkan oleh warganet.
Baca juga: Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih Sebut Bakal Ajak Sebagian Menteri Jokowi
Ya, Fufufafa diketahui merupakan akun kaskus yang selama ini kerap diketahui sering menghina Prabowo Subianto.
Akun itu disebut-sebut merupakan milik Gibran Rakabuming dan menjadi anomali terhadap pernyataan Prabowo Subianto.

"Prabowo sedih ada tradisi menjelekkan pemimpin, netizen gercep jadi penyelam handal umbar jejak digital gibran yg pernah hina prabowo Stroke????," tulis akun @rexthatch.
"Ada kesamaan antara si Chili pari milik si Raka Gnarly ini dgn akun Kaskus nya Fufufafa milik ya
@rkgbrn. Sama 02 menggunakan diksi: Panasbung. ????????????????????,"cuit akun @cvnkjl.
"Kenapa masih banyak yg ragu ya kalo fufufafa tuh beneran Raka Gnarly aka Gibran Rakabuming, padahal buktinya udah jelas bgt? Ini timeline tahun 2013, jokowi belum nyapres, gibran belum punya spotlight segede itu. Siapa yg mau repot2 ngefakerin?," cuit akun @airizhou.
Lantas, apakah benar akun @Fufufafa milik Gibran Rakabuming Raka?
Berdasarkan penelusuran yang dilansir TribunBengkulu.com, tudingan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai sosok di balik akun @Fufufafa setelah muncul unggahan akun X Chilli Pari Catering.
Chilli Pari Catering diketahui merupakan akun X yang dikelola oleh Gibran Rakabuming Raka.
Akun Chilli Pari Catering pernah mencuit bahwa dirinya tidak bisa masuk ke akun Raka Gnarly pada tahun 2014 silam.
Akun Raka Gnarly ternyata berkaitan dengan akun Kaskus Fufufafa.
Hal itu karena akun Kaskus Fufufafa pernah menuliskan nama pengguna Raka Gnarly dengan akun X @rkgbrn pada tahun 2013.
Infografis mengenai hal tersebut lantas dibagikan banyak akun media sosial berulang kali.
Seperti misalnya dibagikan oleh akun @Hilario pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Akun tersebut menulis caption, "Here we go... Perkenalkanlah ini dia Gibran Rakabuming Raka alias fufufafa alias Raka Gnarly alias rkgbrn alias Chilli Pari, sang pembenci nomor satu Prabowo Subianto ????."
Unggahan tersebut lantas ditayangkan lebih dari 4,9 juta kali dan telah dibagikan ulang lebih dari 11 ribu kali.
Unggahan tersebut juga mendapatkan hampir seribu komentar dari warganet.
"Komentar2 fufufafa masuk kategori hate speech. Apabila terbukti benar, there’s a legal basis for litigation, I suppose," tulis akun @AdhiUtama.
"Parah sih ini kalau pak @prabowo tidak tahu siapa @gibran_tweet @rkgbrn," akun @WahjuWibowo ikut mengomentari.
"Ini pak prabowo disindir pak anis soal nilainya 11 aja tantrumnya ga udah2, gimana lagi ini dijelek2in sama wapresnya ????????," akun @proofdo menambahkan.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari Gibran Rakabuming mengenai hal tersebut.
Ujaran Kebencian
Melansir Hukum Online, hate speech atau ujaran kebencian menurut KBBI adalah ujaran yang menyerukan kebencian terhadap orang atau kelompok tertentu.
Ujaran kebencian juga bisa diartikan sebagai tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain.
Ujaran kebencian umumnya menyangkut aspek ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa setidaknya terdapat tiga klasifikasi ujaran kebencian, yaitu:
penyampaian pendapat yang harus diancam pidana;
penyampaian pendapat yang dapat diancam dengan sanksi administrasi atau digugat secara perdata; dan
penyampaian pendapat yang tidak dapat diancam sanksi apapun namun dapat ditangani dengan pendekatan lainnya melalui kebijakan pemerintah.
Menurut SE Ujaran Kebencian, ujaran kebencian dapat berupa tindak pidana yang diatur di dalam KUHP dan ketentuan pidana lainnya di luar KUHP yang berbentuk antara lain penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, memprovokasi, perbuatan tidak menyenangkan.
Kemudian menghasut, penyebaran berita bohong dan semua tindakan tersebut memiliki tujuan atau bisa berdampak pada tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/atau konflik sosial.
Sebagai informasi, perbuatan tidak menyenangkan dalam KUHP telah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi.
Hal ini diterangkan lebih lanjut di dalam artikel Pasal Perbuatan Tidak Menyenangkan Dihapus, Ini Dasarnya. Dengan demikian, pasal ujaran kebencian menurut hemat kami tidak lagi memuat perbuatan tidak menyenangkan.
Adapun tujuan dari ujaran kebencian menurut SE Ujaran Kebencian adalah untuk menghasut dan menyulut kebencian terhadap individu dan/atau kelompok masyarakat dalam berbagai komunitas yang dibedakan dari aspek suku, agama, aliran keagamaan, keyakinan/kepercayaan, ras, antargolongan, warna kulit, etnis, gender, kaum difabel, orientasi seksual.
Pasal Ujaran Kebencian dalam KUHP
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian ujaran kebencian di atas, maka yang termasuk pasal ujaran kebencian dapat berupa penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, provokasi, hasutan, ataupun hoax yang bertujuan untuk menghasut dan menyulut kebencian terhadap individu dan/atau kelompok berbasis SARA.
Pengaturan mengenai hate speech yang akan kami jelaskan di bawah ini, diharapkan dapat menekan dampak ujaran kebencian seperti diskriminasi, kekerasan, segregasi, ataupun konflik sosial.
Selanjutnya, terkait dengan pasal ujaran kebencian berupa penghinaan, R. Soesilo dalam buku Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal (hal. 225), menerangkan bahwa terdapat enam macam tindak pidana penghinaan, yaitu:
Menista (smaad);
Menista dengan surat (smaadschrift);
Memfitnah (laster);
Penghinaan ringan (eenvoudige belediging);
Mengadu secara memfitnah (lasterlijke aanklacht);
Tuduhan secara memfitnah (lasterlijke verdachtmaking).
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Fufufafa Trending X, Benarkah Milik Gibran Rakabuming Raka? Sering Hina Keluarga Prabowo Subianto.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons Gibran soal Akun Kaskus Fufufafa: Tanya Sama Pemilik Akunnya
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.