Berita Nasional Terkini

Terjawab Susu Ikan Itu Apa, Viral Pengganti Susu Sapi di Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Terjawab susu ikan itu apa? Viral produk pengganti susu sapi di program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Dok Kemenkop UKM
SUSU IKAN - Ilustrasi susu. Kanan: produk susu ikan asal Indonesia. Terjawab susu ikan itu apa? Viral produk pengganti susu sapi di program makan siang gratis Prabowo-Gibran. 

Di samping itu, langkah hilirisasi ini bisa juga menjadi substitusi protein hewani dari sapi dan kambing.

"Dari mulai ikan segar, produk olahan ikan, dan susu ikan, bisa menjadi substitusi kebutuhan susu nasional yang selama ini masih didominasi produk impor," kata Teten.

Dengan model bisnis seperti yang sudah terjalin seperti ini, Teten meyakini hal itu bisa direplikasi di daerah lain.

Bahan baku ikan selar bisa diolah hingga memiliki nilai ekonomi yang lebih.

Bahkan, produk setengah jadi ikan bisa untuk industri farmasi, makanan ternak, pupuk organik, herbal, dan produk kecantikan.

"Artinya, produk jadi atau setengah jadi dari Berikan Teknologi Indonesia dan Koperasi Mina Bahari ini bisa masuk ke dalam supply chain atau rantai pasok industri, baik dalam dan luar negeri," ucap Teten.

Baca juga: Nasib IKN Kaltim, Eks Gubernur BI Bongkar Hitung-hitungannya, Bandingkan dengan Makan Siang Gratis

Teten merujuk Norwegia yang pendapatan terbesar negaranya kini berasal dari budidaya ikan salmon, tidak lagi dari sektor migas.

Begitu juga dengan Selandia Baru yang hidup makmur dari pendapatan negara berasal dari susu, daging sapi, dan buah kiwi.

"Indonesia seharusnya bisa lebih dari itu, karena memiliki keanekaragaman hayati yang lebih lengkap," ucap Menteri Teten. 

Sementara itu, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina menyatakan kebanggaannya susu ikan pertama di Indonesia dihasilkan dan diproduksi di Indramayu. 

"Kami akan terus mendukung penuh dalam pengembangannya ke depan. Apresiasi juga kami sematkan kepada KemenKopUKM atas kolaborasi dan sinergi ini," kata Nina.

Dengan begitu, kata Nina, pihaknya dapat terus meningkatkan status gizi masyarakat dan mampu mengentaskan masalah stunting di wilayahnya.

"Kita mampu memproduksi ikan yang terbesar di Jawa Barat mencapai 40 persen dari total produksi ikan," kata Nina.

Nina menegaskan melalui pemanfaatan olahan hasil laut, ikan diolah menjadi aneka makanan atau asupan yang disukai anak-anak.

"Yang tadinya tidak suka ikan, anak-anak akan suka. Saya yakin, nantinya, anak-anak Indramayu dan Indonesia akan sehat bergizi menuju Indonesia bebas stunting," ucap Nina.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved