Berita Mahulu Terkini

Tim Pendamping Keluarga Garda Terdepan Cegah Stunting di Mahulu Kaltim

Dinas Kesehatan Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) untuk cegah stunting

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
zoom-inlihat foto Tim Pendamping Keluarga Garda Terdepan Cegah Stunting di Mahulu Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
ILUSTRASI - Dinas Kesehatan Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB),  aktif melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya mencegah stunting dan mengedukasi masyarakat tentang program Keluarga Berencana (KB).TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Dinas Kesehatan Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB),  aktif melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya mencegah stunting dan mengedukasi masyarakat tentang program Keluarga Berencana (KB). 

Rita Supratiwingsih, Kepala Bidang P2KB, menjelaskan bagaimana TPK menjadi ujung tombak di lapangan dalam memberikan pendampingan kepada calon pengantin dan ibu hamil.

“TPK itu sebenarnya mereka yang berada di lingkungan terdekat masyarakat, orang-orang yang mengenal kampungnya,” katanya.

Menurutnya, peran ini sangat penting karena TPK bisa langsung memberikan edukasi kepada calon pengantin untuk mengunduh aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sebagai panduan dalam persiapan kesehatan reproduksi.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa TPK juga mendampingi ibu hamil yang belum tersentuh layanan kesehatan. 

“Misalnya, kalau ada ibu hamil yang belum memeriksakan kandungannya, TPK bertugas mendampingi sampai mereka datang ke bidan terdekat untuk mendapatkan pelayanan,” jelasnya.

Baca juga: Muara Bengkal Paling Tinggi Kasus Stunting di Kutim

Baca juga: DPPKB Kutim Fasilitasi Penanganan Anak Kasus Stunting di Muara Ancalong Kutai Timur

Selain itu, TPK memiliki tugas untuk melaporkan hasil pendampingan melalui aplikasi pelaporan PKK yang terhubung langsung ke pusat. 

“Setiap pendampingan itu dilaporkan. Mereka punya form di aplikasi yang langsung terkoneksi dengan pusat, sehingga hasil pendampingan terpantau dengan baik,” imbuhnya.

Program ini tak hanya berfokus pada stunting, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat, khususnya di pedesaan, mendapatkan akses kesehatan yang memadai. 

“Kami terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dan memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan yang sesuai,” ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved