Berita Kutim Terkini

DPPKB Kutim Fasilitasi Penanganan Anak Kasus Stunting di Muara Ancalong Kutai Timur

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi bahwa di Kecamatan Muara Ancalong ditemukan anak yang terkena kasus stunting dalam kondisi memiliki penyakit

Penulis: Nurfina Fitri M | Editor: Budi Susilo
HO/DPPKB Kutim
STUNTING DI KUTIM - Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi saat mendampingi pasien terkena stunting ke RS Hermina Samarinda, Kalimantan Timur. Penyuluh KB, Nor Aida yang mendampingi ibu dan anak itu menyampaikan alasan ibu dan anak mendampat pendampingan dari Puskesmas Muara Ancalong selama 6 bulan dan ternyata anak tersebut didiagnosa mengidap Tuberkulosis. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur tengah memfasilitasi penanganan anak yang terkena kasus stunting di Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi bahwa di Kecamatan Muara Ancalong ditemukan anak yang terkena kasus stunting dalam kondisi memiliki beberapa penyakit.

Hal itu dilaporkan atas kunjungan dari TP PKK dan Dharma Wanita ke Kecamatan Muara Ancalong.

Namun, setelah evaluasi lebih mendalam oleh pihak rumah sakit, terungkap anak tersebut tidak hanya berisiko stunting, tetapi juga mengalami kekurangan berat badan dan sejak dalam kandungan telah terkena penyakit paru.

Baca juga: Pencegahan Stunting di Mahakam Ulu, Yohanes Avun Akui Masih Ada yang Belum Menyadari

"Menyebabkan kondisi kesehatan anak tersebut memburuk sejak lahir," jelas Junaidi, Selasa (3/9/2024)

Lanjutnya, ibu dan anak tersebut mendapatkan penanganan dari Puskesmas Muara Ancalong dengan paket perawatan selama 6 bulan.

Tak lupa ia juga menyarankan kepada keluarga anak tersebut yang terindikasi stunting agar menghentikan kebiasaan merokok di lingkungan tempat tinggal.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Penyuluh KB, Nor Aida yang mendampingi ibu dan anak itu menyampaikan alasan ibu dan anak mendampat pendampingan dari Puskesmas Muara Ancalong selama 6 bulan.

Baca juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, Wabup Mahulu Harapkan Kerja Sama Semua Pihak Cegah Stunting 

Dan ternyata anak tersebut didiagnosa mengidap Tuberkulosis (TBC) dan ibunya juga terjangkit penyakit yang sama.

"Upaya yang dilakukan tidak hanya mencakup perawatan medis, tetapi juga perhatian terhadap faktor-faktor lingkungan dan pola hidup yang mendukung proses penyembuhan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved