Berita Pemprov Kaltim

Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Khatib Salat Jumat di Masjid Pemprov Kaltim

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar jadi khatib salat Jumat di masjid Pemprov Kaltim.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO HMS
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Nasaruddin Umar usai menjadi khatib salat Jumat di Masjid Nurul Mu'minin Pemprov Kaltim di Jalan Sudirman, Kelurahan Kampung Jawa, Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO , SAMARINDA - Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXX di Samarinda membawa berkah tersendiri bagi jemaah Masjid Nurul Mu'minin Pemprov Kaltim di Jalan Sudirman, Kelurahan Kampung Jawa, Samarinda.

Salat Jumat kemarin diisi khotbah Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Nasaruddin Umar.

Ia merupakan sosok penting yang sangat terekspose saat kedatangan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, pekan lalu.

Di depan ribuan jemaah, Prof Nasaruddin Umar banyak mengupas tentang kehebatan Alquran, kitab suci umat muslim.

"Alquran adalah kitab suci yang tidak ditemukan kelemahannya secara ilmiah," sebut Nasaruddin Umar dalam khotbahnya, Jumat (13/9/2024).

Baca juga: Jamin Keselamatan Kerja Penyelenggara Pilkada 2024, Pemprov Kaltim Gandeng BPJS

Bahkan, beberapa waktu terakhir,  Alquran  makin digemari oleh  banyak ilmuwan di dunia.

Belakangan semakin banyak penelitian yang menghasilkan karya akademik dan buku dari para ilmuwan tersohor di dunia. 

Salah satu ilmuwan yang disebutkan adalah Prof Leopol Werner von Ehrenfels, ilmuwan berkebangsaan Austria. 

Sang ilmuwan memilih disertasi tentang wudu.

Temuannya dari wudhu yang dilakukan umat muslim sebelum salat adalah pusat saraf paling peka ternyata ada di dahi (wajah), tangan dan kaki, area yang selalu menjadi target air wudu.

"Jika seseorang senantiasa membasuh pusat-pusat saraf itu dengan air bersih, maka ini akan menjaga kesehatan dan keselarasan pusat syaraf," terang Nasaruddin Umar.

"Akan menghemat dana dan energi, kalau penelitian berangkat dari Alquran," sambungnya. Setelah penelitian itu, sang ilmuwan pun menjadi mualaf.

Baca juga: Bertekad Kaltim Raih 5 Besar di PON Aceh-Sumut, Pemprov Kaltim Janjikan Bonus Rp300 Juta Peraih Emas

Di depan jemaah yang sebagian adalah peserta dan pendamping kafilah MTQ Nasional dari berbagai provinsi, Prof Nasaruddin Umar juga mengungkap kehebatan Alquran lainnya.

Salah satunya dalam tingginya jumlah penjualan Alquran di dunia. Tak ada satu pun judul buku yang bisa mengalahkan Alquran.

Karena itu dia berharap agar  MTQ Nasional di Samarinda akan menjadi tonggak sejarah bahwa Alquran adalah kitab akhir zaman.

Apalagi, tidak satupun pernyataan dalam Alquran bertentangan dengan Artificial Intelligence (AI).

"Alquran adalah kitab suci yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat modern. Semoga Alquran mencerahkan generasi kita yang akan datang," tutup Nasaruddin Umar.

Usai salat Jumat, tidak sedikit jemaah dan kafilah MTQN yang bersalaman dan foto bersama Prof Nasaruddin Umar. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved