Berita Kaltim Terkini
Resmikan Elemen Estetis Jembatan Sambaliung Berau, Akmal Malik: Ikon Baru Menuju Pariwisata Premium
Resmikan elemen estetis di Jembatan Sambaliung Berau, Pj Akmal Malik sebut ikon baru menuju pariwisata premium.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Elemen estetis yang dipasang di Jembatan Sambaliung, Kabupaten Berau, akhirnya diresmikan usai lima bulan pengerjaan.
Jembatan Sambaliung diresmikan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, Sabtu (21/9/2024) malam.
Jembatan dengan bentang 105 meter yang menjadi penghubung Kecamatan Sambiliung dan Kecamatan Gunung Tabur itu, kini terlihat lebih indah.
Terdapat lampu tematik dan ornamen yang terpasang di salah satu sisinya.
John Martono, seniman asal Bandung di balik desain elemen estetis tersebut menjelaskan, ornamen yang terpasang punya makna filosofi nilai-nilai lokal di Kabupaten Berau.
Adapun desain dekorasi menampilkan beberapa kekayaan hayati serta flora dan fauna yang ada di Berau, seperti penyu, tanaman rutun dan sejumlah wisata indah yang ada di Bumi Batiwakkal tersebut.
Baca juga: Jembatan Sambaliung di Kabupaten Berau Resmi Dibuka untuk Kendaraan Roda Dua
John mengombinasikan sejumlah warna seperti biru, kuning, hijau, orange dan kuning.
"Orange dan kuning simbol keagungan Berau, hijau melambangkan kekayaan hayati dan menunjukan Kalimantan Paru-Paru dunia dan biru karena di sini sungai dan laut," kata John menjelaskan makna warna dari elemen estetis yang memakan biaya kurang lebih Rp 4 miliar tersebut.
Elemen estetis ini sendiri dibuat dari pelat kualitas mobil yang ia yakini mampu bertahan puluhan tahun.
"Kenapa saya hadirkan konsep ini karena kehidupan itu progresif. Kita bukan mengikuti zaman, tapi kita harus menjadi bagian dari zaman itu," pungkas John.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan bahwa dirinya sangat terpesona dengan wisata Berau.
Menurutnya, kabupaten paling utara di Benua Etam ini sangat layak dijadikan destinasi wisata premium.
Meski demikian, masih sangat diperlukan penambahan fasilitas-fasilitas pendukung yang tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu, Akmal Malik meminta adanya kolaborasj antara pemerintah Kabupaten Berau dengan perusahaan-perusahaan besar di wilayah tersebut.
"Kita punya banyak potensi di Kabupaten Berau. Seperti Jembatan Sambaliung ini adalah suport dari Berau Coal. Jadi ibu bupati tinggal komunikasi sama perusahaan lain untuk potensi lainnya," pungkasnya.
Baca juga: Jembatan Sambaliung Berau Bisa Dilewati Sepeda Motor, Catat Jadwal Pembukaannya
Sementara Direktur PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menambahkan, pembangunan ini adalah bukti komitmen mereka untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Berau, khususnya Tanjung Redeb.
"Kami percaya bahwa kehadiran elemen estetik ini akan menghadirkan keestetikaan dan memperkaya pengalaman masyarakat dan wisatawan. Ini diharapkan menjadi nilai tambah sektor pariwisata di Berau," kata Arief.
Meski demikian, upaya dalam penataan estetika kota Tanjung Redeb ini bukan tanpa kendala.
Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih menyebutkan, dirinya khawatir keindahan lampu hias yang ada di Jembatan Sambaliung tak bertahan lama.
Pasalnya, pemadaman listrik masih kerap kali terjadi di Tanjung Redeb.
Dalam kesempatan itu, Sri Juniarsih pun meminta secara langsung kepada Pj Akmal Malik agar bisa berkomunikasi dengan PLN untuk mendapatkan mesin baru.
Pasalnya, selama ini yang menjadi sasaran sorotan tajam masyarakat justru Pemkab Berau yang dinilai tidak mampu menyelesaikan solusi listrik.
"Karena perusahaan negara (PLN) harus bertanggung jawab dengan keadaan ini. Kami tadi telah mengomunikasikan hal ini lewat pak gubernur untuk mencari solusi mengenai keadaan (listrik) yang terjadi di Kabupaten Berau," ujarnya.
Akhirnya atas inisiasi Pemprov Kaltim, akhirnya dibuat jadwal pertemuan antara Pemkab Berau dan manajemen PLN di Balikpapan pada 24 Agustus 2024 mendatang untuk menindaklanjuti permasalahan ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.