Ini Rangkaian Prosesi Adat Bepelas saat Pelaksanaan Erau 2024
Asisten I Bidang Kesra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) Akhmad Taufik Hidayat menghadir prosesi adat Bepelas
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) Akhmad Taufik Hidayat menghadiri prosesi adat Bepelas malam keempat pelaksanaan Erau Adat Kutai Pelas Benua 2024, diruang Stinggil Keraton Museum Mulawarman Ing Martadipura, Selasa (24/9/2024).
Kegiatan Bepelas merupakan rangkaian dari upacara adat yang selalu dilaksanakan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura setiap malamnya selama pelaksanaan Erau.
Adapun rangkaian kegiatannya, diawali oleh para Dewa dan Belian melakukan upacara Merangin di halaman Keraton Museum Mulawarman, setelah melakukan Merangin para Dewa dan Belian memasuki ruang Keraton untuk melaksanakan rangkaian kegiatan Bepelas.
Baca juga: Bupati Kukar Edi Damasyah Buka Expo UMKM di Erau 2024
Bepelas sendiri dimulai dengan sejumlah tarian sakral atau adat yang disuguhkan kepada kerabat Kesultanan Kutai serta tamu undangan yang hadir. dimana tarian sendiri dilakukan sambil mengelilingi Tiang Ayu atau Sangkoh Piatu.
Pada kesempatan itu, sejumlah kerabat kesultanan Kutai tampil membawakan tari-tarian seperti dewa memanah, Beganjur laki dan bini, para tamu dan undangan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang hadir mendapatkan kesempatan untuk melakukan tarian tersebut.
Adapun rangkaian puncak dari Bepelas sendiri ialah saat Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Arifin melaksanakan ritual menginjakkan kakinya ke sebuah Gong Raden Galuh, yang berada di dekat Tiang Ayu Sangkoh Piatu.
Pada ritual itu Sultan akan didampingi kerabat kesultanan bersama tamu kehormatan guna memegang tali Juwita yang mana tali tersebut terikat di Tiang Ayu, sebagai pegangan Sultan saat berjalan menuju Gong Raden Galuh.
Prosesinya sendiri diawali Sultan berjalan menuju ke Gong Raden Galuh, sesampainya di Gong Raden Galuh Sultan akan menginjakkan kakinya pada gong tersebut, dimana setiap kali kaki Sultan menginjak gong akan terdengar pula suara dentuman ledakan meriam dari luar Museum Mulawarman, yang menjadi simbol dari malam Bepelas. ledakan meriam sendiri selaras dengan jumlah malam pada pelaksanaan Bepelas.
Setelah melakukan ritual tersebut Sultan kembali masuk ke dalam museum meninggalkan ruangan stinggil, yang juga menjadi pertanda prosesi Bepelas pada malam tersebut telah usai dilaksanakan.
Sebagai informasi, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan ritual Bepelas bisa disaksikan melalui siaran langsung yang diputar pada videotron di halaman Museum Mulawarman.(*)
Anggaran Daerah Menyusut, DPRD Kukar Pastikan Skala Prioritas Pembangunan Tetap Berjalan |
![]() |
---|
5 Daerah Penghasil Durian Terbanyak di Kaltim, Kabupaten Kutai Timur Jadi Unggulan! |
![]() |
---|
FKKS Kukar Usul Tambahan Penghasilan Guru Swasta di Kaltim Setara Negeri, Tahun Ini Naik Rp500 Ribu |
![]() |
---|
Senator DPD RI Yulianus Henock Minta Polri Harus Bersama Rakyat pada Konflik Agraria Jahab |
![]() |
---|
Jalan Rusak di Tenggarong Seberang, Sebulu, dan Muara Kaman Jadi Sorotan DPRD Kukar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.