Berita Nasional Terkini
Pengamat Soal Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri Berlatar Militer Jangan Urus Tanah
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan segera mengumumkan susunan kabinetnya, setelah Ia dilantik bersama Gibran Rakabuming Raka.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan segera mengumumkan susunan kabinetnya, setelah Ia dilantik bersama Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.
Kemudian, Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan kabinetnya segera setelah pelantikan.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membenarkan hal ini dan menjelaskan bahwa pengumuman tersebut akan dilakukan langsung pada hari pelantikan.
Baca juga: Fakta-fakta Bocoran Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Jumlah Disebut 44 hingga Diisi Orang Profesional
Baca juga: Soal Zaken Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP dan PPP Sambut Positif Rencana Presiden Terpilih
"Rencananya begitu," ujar Dasco saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Senin (16/9/2024).
Prabowo dikabarkan akan membentuk zaken kabinet, yakni kabinet yang diisi oleh menteri-menteri profesional, baik dari kalangan partai politik maupun non-partai.
Menurut Dasco, menteri dari kalangan profesional kemungkinan akan mendominasi kabinet Prabowo.
“Keberadaan orang-orang profesional itu juga lebih banyak kelihatannya, daripada yang kemudian dari partai politik,” ujar Dasco kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (12/9/2024).
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, akan sangat baik jika memang pengumuman kabinet dilakukan sesegera mungkin setelah pelantikan.
"Saya kira sangat bagus jika pengumuman kabinet Prabowo itu diumumkan tanggal 20 Oktober sesaat setelah prabowo dilantik jadi Presiden, Gibran jadi Wapres. Saya kira memang seharusnya kabinet segera diumumkan," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Ia menilai, langkah ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam menggerakkan kabinet untuk segera menjalankan visi, misi, dan janji politiknya, khususnya program-program prioritas.
"Jadi tidak harus nunggu sehari, dua hari setelah pelantikan seperti sebelumnya. Itu bagus saya kira untuk menunjukkan betapa Prabowo ingin gerak cepat membangun Indonesia, mewujudkan semua visi, misi, dan janji politiknya," tuturnya.
Baca juga: Kapan Prabowo Dilantik? Ini Jadwal Pelantikan Presiden 2024 dan Bocoran Susunan Kabinet Terbaru
Terkait keinginan Prabowo membentuk zaken kabinet, Adi menilai apa yang Ketum Gerindra inginkan itu merupakan hal yang bagus karena mengakomodir orang profesional dari parpol dan non parpol.
Menurut Adi, apa yang publik bayangkan terkait zaken kabinet selama ini adalah, semua kementerian membuka beauty contest atau semacam rekrutmen terbuka kepada siapapun untuk mendaftarkan diri menjadi menteri.
Sebab, kata dia, Indonesia memang banyak stok orang hebat dan orang pintar untuk menjadi menteri.
Hanya saja, Adi mengatakan, syarat utama untuk menjadi menteri di Indonesia adalah harus memiliki loyalitas, totalitas, dan kontribusi atas kemenangan pada pilpres.
Adi menilai syarat ini menjadi masalah.
"Oleh karena itu, ya bayangan bahwa menteri itu akan open recruitment, sepertinya tidak bisa dilakukan. Pastinya yang ditunjuk itu adalah ya menteri-menteri yang zaken, yang ahli, yang tentu saja sudah menjadi privilege dalam kemenangan Presiden terpilih," jelas Adi.
"Cuman yang menjadi problem itu, atau yang menjadi tanda tanya itu, pastinya adalah, satu, zaken kabinet itu harus dimulai dari menteri-menteri dari parpol yang akan dilantik. Pastikan bahwa menteri dari parpol itu sesuai dengan portofolio, pengalaman, dan rekam jejak kapasitasnya," sambungnya.
Adi meyakini, menteri Prabowo pasti banyak yang berasal dari kalangan partai politik.
Baca juga: Skema Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran, Diisi Ahli, Bukan Representasi Partai Politik
Dia lantas menyarankan agar menteri-menteri yang ditunjuk, kalaupun memang berasal dari parpol, harus betul-betul sesuai dengan bidang dan kepakarannya.
"Jangan ada lagi misalnya menteri dari partai latar belakangnya militer tapi ngurus tanah. Itu tidak make sense. Atau ada menteri latar belakangnya bisnis tapi ngurus pendidikan. Itu enggak make sense. Atau misalnya ada menteri yang berlatar belakang ilmu sosial, aktivis misalnya, tapi dia ngurus investasi," papar Adi.
Sementara itu, untuk kalangan profesional, Adi menilai orang-orang non parpol yang ditunjuk Prabowo menjadi menteri pastilah mereka yang dekat dengan Prabowo.
"Biasanya menteri dari kalangan profesional adalah mereka yang teridentifikasi atau dekat dan sudah jadi bagian dari parpol tertentu, terutama partai penguasa dan partai-partai pengusung pemenang Pilpres 2024. Jadi yang disebut kalangan profesional dari menteri itu dia enggak lahir dalam ruang hampa, tapi dia punya irisan dan kedekatan dengan partai pemenang pilpres dan pengusung," imbuhnya.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, kemungkinan kabinet Prabowo-Gibran diumumkan pada 20 Oktober 2024 bisa saja terjadi.
Sebab, kabinet tersebut disusun sejak jauh hari.
"Karena itu, setelah dilantik pada pagi hari, Prabowo tinggal mengumumkan kabinetnya pada sore atau malam harinya," jelas Jamiluddin saat dimintai konfirmasi Kompas.com.
Jamiluddin menjelaskan, jika hal tersebut betul-betul terjadi, maka penyusunan kabinet berjalan dengan lancar.
Baca juga: Kapan Prabowo-Gibran Dilantik? Jadwal Pelantikan Presiden dan Wapres 2024, Bocoran Susunan Kabinet
Dia menyebut tidak ada tarik menarik yang kuat antara Prabowo dengan ketua umum partai koalisi mengenai calon menteri yang diajukan.
Meski demikian, Jamiluddin berpandangan, Prabowo bisa saja tidak mengumumkan kabinet langsung di hari pelantikan jika menginginkan zaken kabinet.
Dia yakin Prabowo akan mengalami kendala menyusun zaken kabinet dalam waktu singkat.
"Jadi, kalau Prabowo mau mengumumkan kabinetnya usai dilantik, maka ia harus tegas kepada semua ketua partai koalisi untuk mengusulkan calon menteri yang sesuai kriteria zaken kabinet. Calon yang tidak memenuhi kriteria itu, Prabowo harus berani menolaknya dan menggantikannya dari luar partai," katanya.
Belakangan, beredar jumlah kursi kabinet Prabowo-Gibran.
Politikus Golkar, sekaligus Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, kursi kabinet akan terdiri dari 44 menteri.
Menanggapi itu, Dasco Ahmad mengaku bingung dengan munculnya isu jumlah kementerian pemerintahan Prabowo Subianto sebanyak 44.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada keputusan final soal jumlah kementerian ataupun nama-nama yang akan masuk ke kabinet.
Baca juga: PKB Sudah Setor Nama Kader untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
"Ya justru makanya saya juga bingung gitu loh kita aja yang di dalam belum tahu. Yang beredar di luar kayak tadi ada yang ngomong 44 menteri, kami juga bingung,” ujar Dasco kepada wartawan di Gedung DPR RI pada Kamis, 12 September 2024.
Dasco mengungkapkan, pihaknya hingga kini masih melakukan simulasi soal jumlah kementerian, maupun nomenklatur yang akan digunakan ketika suatu pos kementerian dilebur atau dipisahkan.
Dasco juga bilang, sampai saat ini para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum mengadakan pertemuan untuk membahas susunan menteri yang akan mendampingi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Belum ada pertemuan-pertemuan khusus itu, belum ada," ujarnya.
Dia menambahkan, keputusan untuk memilih menteri di kabinet 2024-2049 merupakan hak preogatif presiden terpilih Prabowo Subianto.
Namun, ia yakin Prabowo pada akhirnya akan berkomunikasi dengan semua ketua umum partai politik di KIM dalam menentukan siapa saja menteri-menterinya.
"Pada saatnya nanti akan diberitahukan kepada teman-teman ketua umum parpol," ujarnya.
Dasco mengatakan, penyusunan kabinet Prabowo bakal rampung paling lambat h-5 sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada 20 Oktober 2024.
"Kita juga masih melakukan simulasi, mungkin nomenklatur maupun orang itu baru akan final H-7 atau H-5 atau kali mungkin begitu,” ucap dia. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabinet Prabowo-Gibran Diumumkan 20 Oktober, Langsung di Hari Pelantikan Presiden"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.