Berita Nasional Terkini
Terjawab Kapan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024, Cek Tanggal dan Kumpulan Ucapan Selamat Terbaru
Terjawab sudah kapan Galungan dan Kuningan 2024, cek tanggal dan kumpulan ucapan selamat hari raya Galungan dan Kuningan 2024 terbaru.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah kapan Galungan dan Kuningan 2024, cek tanggal dan kumpulan ucapan selamat hari raya Galungan dan Kuningan 2024 terbaru.
Hari Raya Galungan adalah Hari Raya bagi umat Hindu.
Hari Raya Galungan dan Kuningan kedua secara berturut-turut jatuh pada 25 September 2024 dan 5 Oktober 2024.
Hari Raya Galungan dan Kuningan diperingati dua kali di kalender Masehi.
Baca juga: 40 Ucapan dan Jadwal Hari Raya Galungan 2024 dalam Bahasa Indonesia yang Menyentuh Hati
Pada 2024 ini, perayaan Galungan dan Kuningan pertama jatuh pada tanggal 28 Februari 2024 dan 9 Maret 2024.
Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).
Perayaan Galungan adalah perayaan hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Hari raya Galungan juga dirayakan oleh masyarakat Tengger dengan makna dan cara yang berbeda dengan masyarakat Bali, setidaknya hingga pengenalan agama Hindu Dharma ke kawasan Tengger tahun 1980-an.
Masyarakat Tengger merayakan Galungan setiap 210 hari sekali di wuku galungan sebagai hari untuk memberkati desa, air, dan masyarakat.
Tata cara perayaannya identik dengan barikan, satu upacara lain yang biasanya dilakukan tiap 35 hari sekali atau setelah bencana seperti gunung meletus, gempa, atau gerhana.
Berbeda dengan barikan, seperti dilansir TribunBanten.com di artikel berjudul Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024, Bisa Diunduh Gratis, hari raya galungan Tengger sudah tidak dilaksanakan dengan cara Tengger namun telah disatukan dengan perayaan galungan sesuai tata cara Hindu Bali.

Galungan pertama kali dirayakan pada malam bulan purnama tanggal 15, tahun Saka 804 atau 882 Masehi.
Perayaan Galungan sempat terhenti dan dihidupkan kembali oleh Raja Sri Jayakasunu.
Galungan dirayakan untuk memperingati kemenangan Dewa Indra melawan Mayadenawa atau kebaikan melawan kejahatan.
Masyarakat Bali percaya roh para leluhur akan pulang ke rumah di hari itu sehingga wajib menyambutnya dengan doa dan persembahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.