Berita Nasional Terkini

Viral Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Kini Muncul Kaos Bertuliskan Korban Mulyono di Toko Online

Viral Kaesang pakai rompi Putra Mulyono saat blusukan, kini muncul kaos bertuliskan Korban Mulyono yang dijual di toko online.

|
Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA-Uncoruppted
PUTRA MULYONO DAN KORBAN MULYONO - Rompi Putra Mulyono yang dipakai Kaesang dan desain kaos Korban Mulyono. Viral Kaesang pakai rompi Putra Mulyono saat blusukan, kini muncul kaos bertuliskan Korban Mulyono yang dijual di toko online. 

TRIBUNKALTIM.CO - Anak Jokowi, Kaesang Pangarep mengenakan rompi Putra Mulyono saat blusukan ke Tangerang hingga jadi viral dan trending x (dulu Twitter)

Setelah rompi Putra Mulyono yang dipakai Kaesang, kini di market place atau toko online muncul kaos bertuliskan Korban Mulyono.

Desain kaos Korban Mulyono ini mirip dengan rompi Putra Mulyono yang dipakai Kaesang, Ketua Umum PSI dan anak Jokowi ini saat blusukan.

Diketahui, anak Jokowi, Kaesang mengenakan rompi Putra Mulyono saat Ketua Umum PSI ini blusukan di Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: Kaesang Pakai Rompi Bertuliskan Anak Mulyono, Djarot PDIP: Dijadikan Mode oleh Dia

Baca juga: Heboh Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Penjelasan PSI, Pengamat sebut Pengalihan Isu Jet Pribadi

Baca juga: Siapa Itu Mulyono dan Kenapa Dikaitkan dengan Presiden Jokowi? Ini Fakta dan Kronologinya

Video saat Kaesang memakai rompi Putra Mulyono inipun menjadi viral di medsos.

Desain rompi Putra Mulyono ini bergambar siluet yang menyerupai Jokowi dan tulisan Putra Mulyono di bagian bawahnya.

Setelah rompi Putra Mulyono, di market place yang cukup populer di Indonesia dijual kaos bertuliskan Korban Mulyono.

Dari pantauan TribunKaltim.co, desain Korban Mulyono yang diproduksi Uncorrupted bergambar peta Indonesia warna hitam dengan background pink dengan hint ungu dan tulisan Korban Mulyono di bagian bawahnya.

Untuk diketahui, nama Mulyono merupakan nama kecil dari Jokowi.

Nama Mulyono belakangan memang ramai disebut sejak aksi demo di berbagai daerah untuk menolak upaya DPR menjegal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon kepala daerah.

Kata PSI

Sementara itu, Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menyatakan bahwa partainya tidak mengetahui perihal rompi "Putra Mulyono" yang dipakai Kaesang saat blusukan.

KAESANG ROMPI PUTRA MULYONO - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono di Desa Daru, Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024).  Heboh Kaesang pakai rompi putra Mulyono yang fotonya beredar di medsos. Kata PSI soal rompi Kaesang. Pengamat sebut pengalihan isu jet pribadi.
KAESANG ROMPI PUTRA MULYONO - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono di Desa Daru, Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024). Viral Kaesang pakai rompi Putra Mulyono saat blusukan, kini muncul kaos bertuliskan Korban Mulyono yang dijual di toko online. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Cheryl menekankan bahwa Kaesang tiba-tiba mengenakan rompi tersebut saat blusukan.

"Kita enggak tahu juga. Itu Mas Kaesang yang tiba-tiba pakai saat blusukan siang tadi," ujar Cheryl kepada Kompas.com, Selasa malam. 

Baca juga: Terjawab Siapa Mulyono yang Sedang Viral? Cek Mulyono Itu Siapa dan Kenapa Dikaitkan dengan Jokowi

"Iya (PSI tidak tahu)," ujarnya.

Branding politik

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, tindakan Kaesang ini sebenarnya bukan hal baru.

Sebab, Kaesang juga pernah melakukan hal serupa ketika narasi "cebong-kampret" marak digunakan beberapa tahun lalu.

Ia menilai, kritik terhadap Kaesang atau keluarganya, justru digunakan sebagai branding politik untuk menaikkan popularitasnya sebagai politisi.

"Sederhananya, tindakan Kaesang mengenakan baju bertulis putra Mulyono dengan siluet Jokowi itu menunjukkan dia mungkin mengkapitalisasi dalam merespons kritik publik," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2024).

Alih-alih membiarkan kritik nama "Mulyono" menjadi isu negatif, Kaesang justru terkesan memanfaatkannya sebagai alat branding politik.

Selain itu, tindakan Kaesang juga menunjukkan sifat adaktif terhadap perhatian publik dan santai.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh putra bungsu Jokowi itu menunjukkan kemampuannya menanggapi kritik dengan cara yang kreatif dan tetap defensif, tidak balik menyerang. 

"Ini juga menjadi bentuk 'bodo amat' tapi stategis. Jadi dia tidak ambil pusing dengan kritik yang datang. Tapi dia juga enggak mau merespons hal tersebut," kata Cecep seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

 "Dia memanfaatkannya sebagai momentum untuk meningkatkan popularitas," tambahnya.

Baca juga: Kenapa Jokowi Disebut Mulyono? Ini Arti Namanya, Mulai Trending Sejak Demo Tolak RUU Pilkada 2024

Usaha membentuk citra politisi dewasa

Cecep menuturkan, tindakan Kaesang mungkin juga bertujuan untuk menonjolkan sikap kepercayaan dirinya sebagai politisi muda yang bisa memainkan persepsi publik memanfaatkan isu-isu yang ada.

Menurut Cecep, Kaesang ingin mencitrakan dirinya sebagai politisi yang bisa mengambil sikap dewasa dalam merespons kritik.

Selain itu, Kaesang mungkin juga ingin terlihat bisa mengontrol narasi yang ada. Hal ini dilakukan dengan mengubah kritik menjadi hal positif dalam perspektif dirinya, serta mengubah kritik menjadi lebih relevan terhadap konteks politiknya.

"Tapi apakah itu keinginan Kaesang atau mungkin ada setting dari timnya, kita enggak tahu. Karena bisa jadi, tindakan Kaesang itu adalah masukan dari konsultannya untuk menciptakan branding politiknya sendiri," ucap dia.

Pengalihan isu jet pribadi

Ia berharap, strategi Kaesang tersebut bisa mencerminkan dirinya yang "tidak baperan" atau terbawa suasana saat menerima kritik.

"Kerap terjadi juga sebelumnya, Gibran juga pernah dijelek-jelekin dengan fotonya, tapi justru dibuat untuk branding politiknya. Entah itu cara untuk mencari simpati atau empati dari pendukungnya," ujarnya.

Di sisi lain, Cecep mengatakan, tindakan Kaesang yang muncul dengan mengenakan kaus bertulis putra Mulyono bisa juga digunakan sebagai pengalihan isu jet pribadi yang menyeret namanya.

"Kaesang kan sempat menghilang setelah isu tersebut, kemudian muncul setelah satu bulan," kata dia. 

"Itu dikhawatirkan menutup isu yang terjadi sebelumnya. Harapnnya masih ada pendukung Jokowi, sehingga ketika ada kritik dan dikapitalisasi, masih mendapat simpati dari pendukungnya," katanya.

Baca juga: Eks Pimpinan KPK Curigai Ada Transaksi di Balik Kasus Jet Prbadi, Sebut Kaesang Ngeles Soal Nebeng

Siapa Itu Mulyono?

Nama Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo terus ramai dibicarakan hingga menjadi trending topik di X (dulu Twitter) mulanya pada Kamis 22 Agustus 2024.

Sosok Mulyono diulas seiring dengan keramaian aksi demo Revisi Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Dikutip Kompas.com dari Kompaspedia, nama Mulyono ternyata adalah nama kecil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi saat lahir tidak diberi nama Joko Widodo, melainkan Mulyono.

Ia lahir pada 21 Juni 1961 di Solo dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.

Jokowi merupakan anak sulung dari empat bersaudara.

Ia adalah anak putra satu-satunya.

Ketiga adik perempuannya bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati

Kata Jokowi, nama Mulyono memiliki arti "mulia".

Namun, nama itu dirasa tidak cocok untuk Jokowi saat masih bayi.

Oleh karena itu selanjutnya namanya diganti menjadi Joko Widodo yang berarti anak lelaki yang selamat dan sejahtera.

Setelahnya, Jokowi resmi diubah namanya menjadi Joko Widodo.

Masa kecil Jokowi dipenuhi kesulitan.

Saat masih SD, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan menjadi kuli panggul untuk membiayai sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Kala itu ia berpendidikan di SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.

Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.

Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. 

Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.

Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal.

Ia pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Setelah lulus SMA, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.

Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta dan dengan gelar Insinyur (Ir.).

Baca juga: Daftar Rombongan Kaesang saat Nebeng Jet Pribadi Teman Inisial Y ke Amerika, tak Hanya Erina Gudono

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved