Berita Internasional Terkini

Siapa Hassan Nasrallah? Pempimpin Kelompok Hizbullah yang Tewas dalam Serangan Israel di Beirut

Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon adalah salah satu tokoh paling terkenal dan paling berpengaruh di Timur Tengah.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
IRAN International
Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok milisi Hizbullah di Lebanon adalah salah satu tokoh paling terkenal dan paling berpengaruh di Timur Tengah. 

Hizbullah kemudian menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

"Selama 32 tahun masa jabatan teroris Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah, dia bertanggung jawab atas pembunuhan banyak warga sipil dan tentara Israel, dan untuk perencanaan dan eksekusi ribuan tindakan teroris terhadap Negara Israel dan di seluruh dunia.

Nasrallah adalah pembuat keputusan utama dan satu-satunya pemberi persetujuan keputusan strategis-sistemik, dan terkadang juga keputusan taktis dalam organisasi,” kata Kepala Staf Israel, Letnan. Kolonel Herzi Halevi.

Baca juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan di Teheran oleh Pasukan Israel

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Nasrallah, bersama dengan petinggi organisasi teroris, dieliminasi dalam serangan oleh jet tempur Angkatan Udara Israel "di bawah bimbingan intelijen yang tepat dari sayap intelijen dan sistem pertahanan", di markas pusat bawah tanah Hizbullah, yang terletak di bawah bangunan tempat tinggal, di daerah Daha di Beirut.

Perjalan hidup Nasrallah

20240929 Hassan Nasrallah
Pemimpin Hizbullah

Ia lahir pada 1960, Hassan Nasrallah tumbuh di daerah Bourj Hammoud di timur Beirut—tempat ayahnya, Abdul Karim, mengelola sebuah toko sayur kecil.

Dia adalah anak tertua dari sembilan bersaudara.

Dia bergabung dengan gerakan Amal—yang saat itu merupakan kelompok milisi Syiah—setelah Lebanon dilanda perang saudara pada tahun 1975.

Sempat menetap sebentar di kota suci Najaf, Irak, ia bergabung kembali dengan Amal di Lebanon sebelum ia dan yang lainnya memisahkan diri dari kelompok tersebut pada tahun 1982—tak lama setelah Israel menginvasi Lebanon sebagai respons terhadap serangan milisi Palestina.

Dia membuat kelompok baru bernama Islamic Amal, yang mendapat dukungan militer dan organisasi yang cukup besar dari Garda Revolusi Iran yang berpusat di Lembah Bekaa.

Baca juga: Kutukan Bagi Israel dan AS, China Akhirnya Persatukan Hamas dan Fatah Saat Netanyahu ke Amerika

Islamic Amal kemudian muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian menjadi awal mula Hizbullah.

Pada 1985, Hizbullah secara resmi mengumumkan pembentukannya dengan menerbitkan sebuah "surat terbuka" yang mengidentifikasi AS dan Uni Soviet sebagai musuh utama Islam dan menyerukan "penghancuran" Israel, yang menurutnya menduduki wilayah Muslim.

Nasrallah naik pangkat di jajaran Hezbollah seiring pertumbuhan organisasi tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah bertugas sebagai pejuang, ia menjadi direktur di Baalbek, kemudian seluruh wilayah Bekaa dan Beirut.

Dia menjadi pemimpin Hizbullah pada 1992 kala berusia 32 tahun, setelah pendahulunya, Abbas al-Musawi tewas terbunuh dalam serangan helikopter Israel.

Salah satu aksi pertamanya ketika menduduki kursi pemimpin Hizbullah adalah membalas dendam pembunuhan Musawi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved