Berita Kaltim Terkini
380 Kasus Gondongan Terjadi di Samarinda, Dinkes Kaltim Ingatkan Pentingnya Vaksin Lengkap bagi Anak
Gondongan di Samarinda tembus 380 kasus, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur ingatkan pentingnya vaksin lengkap bagi anak.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus gondongan di Kota Samarinda mengalami peningkatan beberapa bulan terakhir.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Samarinda pada September 2024 hingga awal Oktober 2024, ada sebanyak 380 kasus gondongan di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini.
Mendengar hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr Jaya Mualimin mengaku merasa prihatin.
Ia menjelaskan bahwa gondongan disebabkan oleh virus dan menular melalui cipratan air ludah dan udara.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Menular Gondongan Versi Kadis Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin
Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin lengkap kepada anak-anak.
Kendati demikian, dr. Jaya mengatakan, cakupan vaksin untuk anak-anak masih rendah.
"Utamanya untuk rotavirus, diare, gondongan dan pneumonia yang banyak menyerang anak-anak yang bisa menyebabkan kematian," sebutnya.
Ia menjelaskan bahwa penyakit gondongan memang tidak menyebabkan kematian.
Namun, jika penyebabnya karena infeksi serius di hidung dan tenggorokan (difteri), maka akan sangat berbahaya karena bisa menutup saluran pernafasan.
Oleh sebab itu, ia pun mengimbau ketika anak sakit untuk segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Kasus Penyakit Gondongan Meningkat, Warga Samarinda Harap Waspada karena Menular
Lanjutnya membeberkan bahwa tahun lalu di Kabupaten Berau terdapat 4 kasus, 3 di antaranya meninggal dunia.
Awalnya dianggap gondongan biasa, namun ternyata penyebabnya adalah difteri.
"Makanya tahun lalu kita lakukan vaksinasi massal," ungkapnya.
Dunia kesehatan menyadari bahwa tidak semua orang tua aware akan pentingnya vaksinasi lengkap untuk anak-anak.
Pasalnya, banyak spekulasi liar yang mengatakan vaksinasi merupakan agenda terselubung organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk menanamkan chip di tubuh masyarakat.
"Saya pikir itu terlalu tinggi pembicaraannya. Padahal kan fungsinya untuk menurunkan angka kesakitan, termasuk gondongan, diare serta penyakit-penyakit paru," tegasnya.
Dinkes Kaltim pun akan mendorong agar 90-100 persen balita di Benua Etam mendapatkan vaksinasi lengkap.
"Sekarang masih di bawah 75 persen. Sekarang kita galakan vaksin folio sampai dua kali tetes. Tetes pertama cakupannya sudah mencapai 89 persen. Tetes kedua itu baru hitungan 38 persen. Disparitasnya terlalu tinggi, seharusnya kan minimal 85-89 persen," sebutnya.
Baca juga: Ratusan Siswa di Samarinda Alami Gondongan, Dinkes Sarankan Sekolah Terapkan Protokol Kesehatan
Dokter Jaya Mualimin juga memberikan tips cara mencegah gondongan, yakni mencuci tangan dengan benar sebelum makan dan minum, menghindari anak-anak yang sedang gondongan, bila anak sakit segera dibawa ke dokter dan istirahat.
"Bagi yang gondongan harus pakai masker. Lebih baik lagi kita pakai masker semuanya," pungkas dr. Jaya Mualimin yang berjanji akan segera merilis data kasus gondongan dan penyakit lain yang kerap menyerang anak-anak. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.