Berita Nasional Terkini
Kementerian BUMN Diwacanakan Bakal Dibubarkan oleh Prabowo, Pengamat Setuju, Ini Alasannya
engamat politik ekonomi Indonesia, Ichsanudin Noorsy, setuju dengan usulan pembubaran Kementerian BUMN di kabinet Prabowo-Gibran.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal merombak dua kementerian tahun depan.
Dua kemementerian yang bakal berubah adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.
Pengamat politik ekonomi Indonesia, Ichsanudin Noorsy, setuju dengan usulan pembubaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kabinet Prabowo-Gibran.
Menurutnya Kementerian BUMN selama ini lebih banyak digunakan sebagai alat politik hingga urusan sepak bola tanah air, terlebih pada era kepemimpinan Erick Thohir yang juga merupakan Ketua PSSI.
Baca juga: Gerindra Beber Alasan Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran Lama, Rampung H-5 Pelantikan Prabowo
Ichsanudin mengatakan dirinya sudah pernah mengusulkan adanya Badan Pengurus dan Pengelola Usaha Milik Negara.
"Sejak 2005 saya menggagas didirikannya Badan Pengurus dan Pengelola Usaha Milik Negara. Salah satu tujuannya adalah untuk membedakan antara wilayah (entitas) politik dan wilayah (entitas) bisnis," kata Ichsanudin kepada wartawan, Selasa (1/10/2024).
Ia mengakui menteri sebagai wakil pemegang saham BUMN punya keleluasaan untuk menunjuk seseorang sebagai komisaris atau direksi.
Namun yang jadi soal adalah apakah penunjukan itu didasarkan pada ukuran akademik, subjektif atau objektif.
Ichsanudin kemudian mencontohkan ketika salah satu pemain naturalisasi timnas sepak bola Indonesia, Ragnar Oratmangoen dipilih sebagai Brand Ambassador Bank Syariah Indonesia.
Ia mempertanyakan rekam jejak Ragnar yang terkait bidang tersebut, sehingga dipilih sebagai brand ambassador.
"Ketika seseorang dinyatakan sebagai ambasador, pertanyaan besarnya, dia sudah punya prestasi apa di bidang itu? Ada nggak jejak, rekam jejak yang menunjukkan dia punya prestasi di bidang itu. Sehingga dia dijadikan ambasador? Nah, ini keputusan politik atau keputusan karier, gitu loh," kata Ichsanudin.
Berkenaan dengan itu, Ichsanudin menilai Erick Thohir selaku Menteri BUMN lebih banyak bermain politik daripada menyelesaikan urusan ekonomi dan bisnis di tubuh BUMN.
"Di satu sisi memang ada kelihatan peningkatan aset pada BUMN. Tapi pada saat yang sama, dia ngebebanin APBN kayak gimana? Kan gitu ngukur-ngukurnya, begitu juga ketika kita bilang udah ngebebanin APBN lewat Penyertaan Modal Negara yang utangnya juga luar biasa," kata dia.
3 Tokoh yang Tolak Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Sejumlah nama calon menteri beredar luas dan menjadi perhatian jelang pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden.
Ada beberapa nama yang beredar yang disebut-sebut ada calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.