Berita Nasional Terkini
Sejarah Peringatan Hari Jadi Kota Yogyakarta dan Proses Perubahan Pemerintah DIY
Informasi sejarah peringatan hari jadi Kota Yogyakarta dan proses perubahan yang terjadi di pemerintah DIY dari kerajaan hingga seperti saat ini.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Kota Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai pusat kebudayaan dan pendidikan, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang membentuk identitasnya hingga hari ini.
Setiap tanggal 7 Oktober, memperingati hari jadi kota Yogjakarta, sebuah momentum penting yang terkait erat dengan berdirinya Negari Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Peringatan ini tak hanya menandai terbentuknya Yogyakarta sebagai pusat kerajaan, tetapi juga perjalanan panjang perubahan tata pemerintahan yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari awal sebagai kota kerajaan hingga menjadi bagian dari NKRI dan mengalami reformasi sistem pemerintahan, setiap babak sejarah ini memiliki arti penting dalam perkembangan Yogyakarta sebagai kota otonom yang istimewa.
Mengutip Kompas Kota Yogyakarta adalah ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terletak di kaki Gunung Merapi.
Baca juga: Sejarah dan Informasi Mengenai Hari Santri Nasional Tanggal Berapa?
Secara astronomis, kota ini berada di antara 07º15’24” - 07º49’26” Lintang Selatan dan 110º24’19” - 110º28’53” Bujur Timur.
Kota Yogyakarta memiliki batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sleman.
- Sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Sleman.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bantul.
Yogyakarta memiliki banyak julukan, mulai dari Kota Pelajar, Kota Gudeg, hingga Kota Budaya.
Setiap tahunnya, hari jadi Kota Yogyakarta diperingati pada tanggal 7 Oktober.
Lalu, apa alasan tanggal tersebut dipilih sebagai hari jadi Kota Yogyakarta?
Sejarah Berdirinya Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak zaman Kerajaan Mataram, tepatnya setelah adanya Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755.
Hasil perjanjian ini memberikan Pangeran Mangkubumi setengah dari Negara Mataram, dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Pada tanggal 13 Maret 1755, Sri Sultan Hamengkubuwono I menetapkan daerah di bawah kekuasaannya dengan nama Ngayogyakarta Hadiningrat, beribu kota di Yogyakarta.
Sultan kemudian memerintahkan rakyatnya untuk membangun Keraton di sebuah desa kecil bernama Pachetokan, tempat berdirinya Pesanggrahan Garjitowati yang dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono II, dan diubah namanya menjadi Ayodya.
Jejak Masa Muda Ida Yulidina, Istri Menkeu Purbaya Sempat jadi Model Majalah |
![]() |
---|
13 Uang Kertas Rupiah yang Dicabut BI dan Tak Berlaku Tahun 2025, Lengkap Jangka Waktu Penukaran |
![]() |
---|
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, PDIP: Itu untuk Lindungi Gibran, Bukan Negara |
![]() |
---|
Besaran Uang Operasional Kader Posyandu Pengantar MBG, Bisa Raup Rp400 Ribu per Bulan |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Muncul Perdana Usai Rumahnya Sempat Viral Dijarah, Minta Maaf ke Semua Pihak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.