Berita Bontang Terkini

Mengenal Gerakan Bessai Berinta, Inovasi Kecamatan Bontang Utara Tangani Stunting, Kerahkan 205 RT

Kecamatan Bontang Utara di Kota Bontang bikin terobosan baru untuk mengatasi masalah stunting di wilayahnya yang diberi nama Gerakan Bessai Berinta.

Editor: Syaiful Syafar
IST
Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Posyandu Kecamatan Bontang Utara di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Utara, Kamis (10/10/2024), yang membahas Gerakan Bessai Berinta, terobosan baru untuk mengatasi masalah stunting. Program ini akan melibatkan 205 RT dan perangkatnya untuk aktif memobilisasi warga berkunjung ke Posyandu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kecamatan Bontang Utara di Kota Bontang, Kalimantan Timur bikin terobosan baru untuk mengatasi masalah stunting di wilayahnya yang diberi nama Gerakan Bessai Berinta.

Program Gerakan Bessai Berinta ini akan melibatkan 205 RT dan perangkatnya untuk aktif memobilisasi warga berkunjung ke Posyandu

Gerakan Bessai Berinta atau Bersama-sama Atasi Stunting Berkunjung Rutin ke Posyandu Pantau Tumbuh Kembang Anak merupakan inovasi Kecamatan Bontang Utara untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu

Selain RT, program ini melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, dan kader Posyandu.

Mereka akan memobilisasi setiap bulan kunjungan warga ke Posyandu masing masing.

Rencana ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Posyandu Kecamatan Bontang Utara di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Utara, Kamis (10/10/2024). 

Baca juga: Pengentasan Stunting di Bontang Utara, Andalkan Perangkat RT untuk Data Bayi Berisiko

Sekretaris Kecamatan Bontang Utara, Irmita Prima Ningrum mengatakan, gerakan ini dilatari karena rendahnya kunjungan balita ke Posyandu, sehingga menyulitkan intervensi penanganan stunting

"Fenomena rendahnya kunjungan ke Posyandu sudah lama terjadi. Kader Posyandu tidak mungkin bekerja sendiri untuk mengerahkan masyarakat. Harus ada gerakan dari bawah melakukan pendataan bersama dan terus menerus," kata Irmita Prima Ningrum yang juga Ketua Pokjanal Kecamatan Bontang Utara.

Menurutnya, perangkat RT sebagai pejabat kewilayahan sejatinya paling mengetahui data mobilitas di wilayahnya, termasuk jumlah bayi.

Perangkat RT paling berperan dalam ketersediaan dan manajemen data yang mencakup seluruh populasi sasaran intervensi secara terperinci dan terus menerus diperbaharui.

Kemitraan perangkat RT bersama kader Posyandu dan Babinsa Babinkamtibmas lah yang harus dibangun lebih intensif. 

"Ini menyangkut masa depan generasi kita. Jadi mesti ada gerakan nyata yang melibatkan seluruh stakeholder di tingkat RT sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat," paparnya. 

Baca juga: Heri Keswanto Dorong Kenaikan Insentif Kader Posyandu untuk Perangi Stunting di Bontang

Ia menambahkan gagasan Gerakan Bessai Berinta sendiri tidak hanya menginisiasi kemitraan RT, Posyandu, Babinsa, dan Babinkamtibmas, tapi juga membuka ruang partisipasi masyarakat dalam menyalurkan bantuan kepada kelompok keluarga berisiko stunting.

Termasuk pembentukan komunitas komunitas peduli Posyandu di setiap RT, kelurahan, maupun tingkat kota.

Untuk memulai gerakan tersebut, Kecamatan Utara, kata Irmita, akan membuat percontohan pada empat Posyandu, yakni Posyandu Bakung dan Posyandu Wijaya Kusuma 2, Kelurahan Gunung Elai, serta Posyandu Kasih Etam dan Posyandu Sehat Etam di Kelurahan Guntung.

"Tentu kami berharap empat Posyandu yang akan jadi percontohan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain," ungkapnya.

Baca juga: Prevalensi Stunting di Bontang Capai 20,6 Persen, Sumardi: Tim Khusus Harus Dibentuk 

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Vike Setiawati menambahkan, berkaca dari operasi timbang tahun 2023 lalu, terdapat beberapa Posyandu yang mampu memenuhi 100 persen sasaran kunjungan.

Hal tersebut tidak mustahil dilakukan kembali secara konsisten setiap bulan.

Ia mengakui, diperlukan pembiasaan bagi masyarakat untuk datang berkunjung ke Posyandu setiap bulan atas kesadaran sendiri.

"Karena itu kita mulai bangun budaya peduli Posyandunya. Bisa jadi tiga bulan atau selama satu tahun berturut turut. Tentu dengan diskusi bersama kader karena memerlukan effort lebih.

"Kami akan mencoba menambah hari buka Posyandu lebih dari satu hari, sehingga memungkinkan masyarakat mengakses Posyandu. Jadi tidak hanya menunggu event saja, kita ingin mengedukasi masyarakat secara konsisten datang ke Posyandu atas kesadaran sendiri," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved