Berita Bontang Terkini
Pengentasan Stunting di Bontang Utara, Andalkan Perangkat RT untuk Data Bayi Berisiko
Kecamatan Bontang Utara juga akan berupaya membangun budaya peduli posyandu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kecamatan Bontang Utara akan melibatkan 205 perangkat Rukun Tetangga (RT) untuk mendata bayi stunting di wilayahnya.
Rencana ini dipaparkan dalam rapat koordinasi kelompok kerja operasional pembinaan Posyandu, di Balai Pertemuan Umum Kecamatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (10/10/2024).
Rendahnya kunjungan masyarakat ke posyandu menjadi tantangan utama dalam penanganan stunting di Kota Bontang.
Untuk itu, Kecamatan Bontang Utara menginisiasi program "Bessai Berinta" (Bersama-sama Atasi Stunting), yang bertujuan meningkatkan kunjungan rutin ke posyandu dan memantau tumbuh kembang anak.
Baca juga: Heri Keswanto Dorong Kenaikan Insentif Kader Posyandu untuk Perangi Stunting di Bontang
Sekretaris Kecamatan Bontang Utara, Irmita Prima Ningrum, menjelaskan bahwa perangkat RT memiliki peran penting dalam manajemen data populasi sasaran intervensi stunting.
"Mereka paling mengetahui kondisi di wilayahnya, termasuk jumlah bayi yang membutuhkan perhatian," ungkap Irmita.
Program Bessai Berinta juga akan mendorong kemitraan antara perangkat RT, kader posyandu, dan Babinsa, Babinkamtibmas, serta partisipasi masyarakat dalam memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting.
Sebagai langkah awal, empat posyandu telah dipilih sebagai lokasi percontohan:
- Posyandu Bakung dan Posyandu Wijaya Kusuma 2 di Kelurahan Gunung Elai;
- Dan Posyandu Kasih Etam dan Posyandu Sehat Etam di Kelurahan Guntung.
Menurutnya, perangkat RT sebagai pejabat kewilayahan sejatinya paling mengetahui data mobilitas diwilayahnya, termasuk jumlah bayi.
Perangkat RT paling berperan dalam ketersediaan dan manajemen data yang mencakup seluruh populasi sasaran intervensi secara terperinci dan terus menerus diperbaharui.
Baca juga: Angka Stunting di Bontang Kembali Naik, Ternyata Ini Penyebab Utamanya Menurut Dinkes
Kemitraan perangkat RT Bersama kader posyandu dan Babinsa Babinkamtibmas lah yang harus dibangun lebih intensif.
“Ini menyangkut masa depan generasi kita. Jadi mesti ada gerakan nyata yang melibatkan seluruh stakeholder di tingkat RT sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat,” paparnya.

Kecamatan Bontang Utara juga akan berupaya membangun budaya peduli posyandu dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin mengunjungi posyandu.
Selain itu, rencana untuk menambah hari buka posyandu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas layanan bagi masyarakat.
Hal tersebut tidak mustahil dilakukan kembali secara konsisten setiap bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.