Berita Kukar Terkini
Dalang Teror Pembakaran Berantai di Kukar, Pemuda 25 Tahun Kesal karena Rumah Gelap
Dalang teror pembakaran berantai di Kabupaten Kutai Kratanegara, pemuda 25 tahun kesal karena rumah gelap.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seorang pemuda berinisial RC (25) ditangkap aparat kepolisian karena menjadi dalang di balik serangkaian percobaan pembakaran rumah di kawasan Gunung Belah, Loa Ipuh, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Pelaku ditahan setelah aksi-aksinya terungkap oleh pihak berwajib dan motifnya kini menjadi perhatian publik.
RC diduga melakukan aksi pembakaran dengan alasan yang cukup mengejutkan, ia tidak suka dengan kondisi rumah-rumah yang gelap dan tidak berpenghuni.
Pemuda ini merasa terganggu dengan rumah-rumah yang tampak gelap pada malam hari, dan aksi pembakaran ia lakukan sebagai bentuk peringatan kepada pemilik rumah.
"Menurut pengakuannya, pelaku berharap rumah-rumah tersebut diberikan penerangan yang memadai oleh pemiliknya," ucap Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Jodi Rahman, Sabtu (12/10/2024).
Baca juga: Residivis di Kukar Lakukan Penipuan dengan Modus Beli Kambing, Polisi Terluka saat Penangkapan
Motif pembakaran ini pertama kali terungkap setelah pihak kepolisian Kukar melakukan penyelidikan atas sejumlah kasus percobaan pembakaran yang terjadi di sekitar Jalan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
Dalam interogasi, RC mengaku bahwa ia telah melakukan pembakaran di beberapa titik selama beberapa waktu terakhir.
RC, yang juga diketahui merupakan seorang relawan aktif dalam organisasi Balakarcana dan siskamling, melakukan aksinya di lokasi-lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sendiri.
Mirisnya, dalam salah satu percobaan pembakaran, rumahnya sendiri ikut terbakar.
Hal ini semakin mempertegas motif personal yang melandasi tindakannya.
“Pelaku biasanya mendatangi rumah-rumah yang gelap pada malam hari, kemudian menggunakan serabut kelapa, bola lampu, bagian dalam helm, atau karet ban untuk menyalakan api,” kata Jodi.
RC mengaku sebelum melakukan aksi pembakaran, ia sempat beberapa kali menegur pemilik rumah agar menyalakan lampu.
Namun, peringatan tersebut diabaikan oleh pemilik rumah, yang membuat RC merasa semakin kesal.
Akhirnya, ia memilih tindakan ekstrem sebagai cara untuk mengingatkan mereka.
Baca juga: 5 Manfaat Pelatihan Manajemen Bencana Bagi ASN Pemkab Kukar
Pembakaran Bukan Karena Pengaruh Orang Lain
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.