Berita Kaltim Terkini
Dampak Positif IKN Nusantara, Ekonomi Kaltim Tumbuh di Atas Rata-rata Nasional karena Konstruksi
BI Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini pada triwulan II 2024 catatkan peningkatan.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini pada triwulan II 2024 catatkan peningkatan.
Ia menyebut, ekonomi Kaltim tertinggi di regional Kalimantan dan juga di atas rata-rata pertumbuhan nasional.
Budi membeberkan, pertumbuhan ekonomi ini terutama didorong oleh sektor konstruksi yang selaras dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta peningkatan investasi.
Dampak positif IKN bagi perekonomian daerah, terbukti dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,85 persen pada triwulan II 2024.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Sebesar 5,85 Persen, Lampaui Skala Nasional yang 5,05 Persen
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 5,85 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan regional Kalimantan dan nasional," sebutnya.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85 persen ini dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp214,64 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp141,34 triliun.
Pesatnya perkembangan ekonomi di Kaltim diiringi dengan inflasi yang tetap terkendali.
Pada September 2024, inflasi di Kaltim tercatat minimal, dengan Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami laju inflasi tertinggi sebesar 0,23 persen (mtm).
Baca juga: Sandiaga Uno ke Balikpapan, Klaim Ekonomi Kaltim Meningkat dari Sisi Pariwisata Ekonomi Kreatif
“Kami perkirakan inflasi Kaltim akan berada dalam rentang target inflasi nasional sebesar 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025,” jelasnya.
Investasi di Kaltim juga menunjukkan tren positif. Sampai dengam semester I 2024, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kaltim mencapai Rp24,4 triliun.

Hal ini menempatkan Kaltim di peringkat kelima secara nasional.
Sementara, penanaman modal asing (PMA) tercatat sebesar USD 589 juta, berada di peringkat ke-15 secara nasional.
Tentu, hal ini patut diapresiasi atas dedikasi dan peran serta dari responden laison dan survei.
Baca juga: Efek Nyata IKN Nusantara di Kaltim, Jalan Makin Mulus, Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Meroket
“Informasi mengenai perkembangan dan arah kegiatan usaha yang diperoleh dari para responden sangat krusial bagi kami,” terangnya.
Ia menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak.
“Data dan informasi berkualitas sangat penting untuk perumusan kebijakan yang mendukung perekonomian Kaltim yang maju,” tandas Budi.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.