Berita Nasional Terkini

Pernah Diminta Setor Nama, Nasdem Putuskan tak Masukkan Kadernya di Kabinet Prabowo-Gibran, Oposisi?

Pernah diminta setor nama, Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Apakah Nasdem akan menjadi oposisi?

Editor: Amalia Husnul A
HO/Partai Gerindra
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Terbaru, Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Apakah Nasdem menjadi oposisi? 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani telah mengatakan, jumlah kementerian pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran akan bertambah.

Menurut Muzani, akan ada sejumlah kementerian yang nantinya dipisah.

Selain itu, ada juga kementerian yang akan digabung. 

"Ada kementerian yang dipisah, ada kementerian yang memamg digabung.

Memang jumlah keseluruhan memang bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya enggak tahu persis," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Muzani berharap, penambahan kementerian ini nantinya bisa membuat kinerja pemerintahan semakin maksimal.

Bukan Bagi-bagi Jatah Kursi

Sebelumnya, akhir September lalu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan, ia telah melakukan beberapa kali pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai pemerintahan yang akan datang.

Baca juga: Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Dilantik Satu Hari Usai Pelantikan Presiden, Ada Fit and Proper Test

"Apakah sudah bicara-bicara? Ada. Sudah lebih dari satu kali bicara-bicara. Kalau memang komunikasi dengan saya selaku Ketum Nasdem itu sudah lebih, paling tidak, dua atau tiga kali," ujar Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, pada Kamis (19/9/2024).

Meskipun telah melakukan komunikasi, Surya menegaskan bahwa keputusan mengenai pembentukan formasi kabinet sepenuhnya diserahkan kepada Prabowo.

Ia berharap Prabowo akan mempertimbangkan partai politik lain yang mendukungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk mengisi kabinet mendatang.

Nasdem sendiri mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pilpres yang berlangsung pada 14 Februari lalu.

“Jawaban yang jujur, saya mengutarakan kepada Pak Prabowo, Nasdem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar Nasdem untuk masuk di kabinet,” paparnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Surya Paloh juga menekankan, Nasdem ingin memberikan pendidikan politik kepada masyarakat bahwa bergabung dalam pemerintahan tidak selalu berkaitan dengan bagi-bagi jatah kursi kabinet.

"Ini adalah proses pendidikan dan etika politik yang ingin diupayakan. Kalau pun tidak bisa sepenuhnya (masuk kabinet), tapi apa yang masih tersisa sebagai komitmen, konsistensi sikap untuk tetap memiliki asas kepantasan dan kepatutan,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Nasdem akan tetap menjadi partai pendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka meskipun tidak ada kadernya yang menjabat sebagai menteri.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved