Berita Internasional Terkini
Beginilah Nasib Para Sandera Usai Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal Dunia
Pemerintah Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah menewaskan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan hari Kamis.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Hamas sebelumnya tidak mengurangi daya tarik itu, dan kematian Sinwar juga tidak mungkin.
Namun, semakin banyak warga Gaza yang menyalahkan Hamas dan Sinwar karena membuat hidup mereka tak tertahankan, dan karena tidak memberikan jalan yang positif ke depan.
Dalam beberapa bulan ke depan, kita mungkin akan melihat upaya untuk menciptakan semacam mekanisme pemerintahan Palestina yang bersifat nasional, nonpartisan, dan teknokratis, yang akan melibatkan orang-orang yang bersimpati kepada Hamas, bersama dengan banyak pihak lainnya.
Apa yang akan ditoleransi oleh Israel, dan apakah hal ini akan menjadi dasar bagi kebangkitan Hamas atau melemahkan Hamas hingga ke titik di mana Hamas tidak lagi menjadi ancaman, masih belum jelas bagi semua orang.
Israel memiliki beberapa agen di sini, tetapi tidak memiliki kendali.
Salah satu ketidakpastian besar adalah bahwa banyak aktor asing yang ingin membantu membangun pemerintahan non-Hamas di Gaza ingin melakukannya sebagai bagian dari jalan menuju negara Palestina, yang merupakan laknat bagi banyak orang dalam koalisi Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu yang berkuasa (dan menurut jajak pendapat pada bulan April, 81 persen orang Yahudi Israel).
Apakah ini merupakan penghalang bagi keterlibatan yang lebih luas di masa depan pasca-Hamas, atau apakah Israel dan pihak-pihak lain dapat mencapai pemahaman tentang hal ini, akan menjadi fokus diskusi selama beberapa bulan ke depan.
Bagaimana dampaknya terhadap politik Israel?
Dalam jangka pendek, kematian Sinwar adalah kemenangan besar bagi Netanyahu.
Ini adalah sebuah 'Aku sudah bilang' yang sangat besar bagi orang-orang yang berpendapat bahwa dia seharusnya melakukan penyanderaan dan gencatan senjata dengan Sinwar selama musim panas.
Hal ini menciptakan jalur yang memungkinkan bagi Israel untuk mengakhiri operasi militernya dari posisi kekuatan Israel yang jauh lebih besar dan kelemahan Hamas yang jauh lebih besar.
Namun, kepedulian terhadap kesejahteraan para sandera akan segera muncul sebagai isu yang menjadi perhatian publik Israel, dan koalisinya kemungkinan besar akan kesulitan untuk menyetujui langkah selanjutnya.
Banyak yang mengira karir politik Netanyahu telah berakhir beberapa bulan yang lalu.
Namun, secara politik ia telah dibangkitkan kembali, dan pembunuhan Sinwar sekarang akan dianggap sebagai kemenangan terbesarnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Alasan Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Masuk Daftar 8 Buronan Indonesia yang Dicari Interpol |
![]() |
---|
Daftar Negara dengan Kinerja ASN Terbaik di Dunia, Indonesia Urutan 38 Lampaui Malaysia! |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara yang Sulit Dikunjungi Warga Amerika Serikat, Meski Paspor AS Terkuat |
![]() |
---|
Pidato di PBB, Prabowo Sebut Jakarta Terancam Tenggelam dan RI Harus Bangun Tanggul Raksasa 480 Km |
![]() |
---|
Daftar 22 Tokoh Dunia Terpilih jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy dan Profilnya, Ada Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.