Berita Internasional Terkini

Beginilah Nasib Para Sandera Usai Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal Dunia

Pemerintah Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah menewaskan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan hari Kamis.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Middle East Monitor
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan 60 warga Israel yang mereka sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober pada Sabtu, (4/11/2023). 

Pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Hamas sebelumnya tidak mengurangi daya tarik itu, dan kematian Sinwar juga tidak mungkin.

Namun, semakin banyak warga Gaza yang menyalahkan Hamas dan Sinwar karena membuat hidup mereka tak tertahankan, dan karena tidak memberikan jalan yang positif ke depan.

Dalam beberapa bulan ke depan, kita mungkin akan melihat upaya untuk menciptakan semacam mekanisme pemerintahan Palestina yang bersifat nasional, nonpartisan, dan teknokratis, yang akan melibatkan orang-orang yang bersimpati kepada Hamas, bersama dengan banyak pihak lainnya.

Apa yang akan ditoleransi oleh Israel, dan apakah hal ini akan menjadi dasar bagi kebangkitan Hamas atau melemahkan Hamas hingga ke titik di mana Hamas tidak lagi menjadi ancaman, masih belum jelas bagi semua orang.

Israel memiliki beberapa agen di sini, tetapi tidak memiliki kendali.

Salah satu ketidakpastian besar adalah bahwa banyak aktor asing yang ingin membantu membangun pemerintahan non-Hamas di Gaza ingin melakukannya sebagai bagian dari jalan menuju negara Palestina, yang merupakan laknat bagi banyak orang dalam koalisi Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu yang berkuasa (dan menurut jajak pendapat pada bulan April, 81 persen orang Yahudi Israel).

Apakah ini merupakan penghalang bagi keterlibatan yang lebih luas di masa depan pasca-Hamas, atau apakah Israel dan pihak-pihak lain dapat mencapai pemahaman tentang hal ini, akan menjadi fokus diskusi selama beberapa bulan ke depan.

Bagaimana dampaknya terhadap politik Israel?

Dalam jangka pendek, kematian Sinwar adalah kemenangan besar bagi Netanyahu.

Ini adalah sebuah 'Aku sudah bilang' yang sangat besar bagi orang-orang yang berpendapat bahwa dia seharusnya melakukan penyanderaan dan gencatan senjata dengan Sinwar selama musim panas.

Hal ini menciptakan jalur yang memungkinkan bagi Israel untuk mengakhiri operasi militernya dari posisi kekuatan Israel yang jauh lebih besar dan kelemahan Hamas yang jauh lebih besar.

Namun, kepedulian terhadap kesejahteraan para sandera akan segera muncul sebagai isu yang menjadi perhatian publik Israel, dan koalisinya kemungkinan besar akan kesulitan untuk menyetujui langkah selanjutnya.

Banyak yang mengira karir politik Netanyahu telah berakhir beberapa bulan yang lalu.

Namun, secara politik ia telah dibangkitkan kembali, dan pembunuhan Sinwar sekarang akan dianggap sebagai kemenangan terbesarnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved