Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Dari Jalan, Air, hingga Internet Desa, Ini Janji Ardiansyah Sulaiman jika Menang Pilkada Kutim 2024

Pada Pilkada Kutim 2024, Ardiansyah Sulaiman menggandeng mantan Ketua DPRD Kutim dan Anggota DPRD Kaltim, Mahyunadi sebagai calon wakilnya.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Syaiful Syafar
HO/DOK ARMY
Calon Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman saat berpidato di hadapan pendukungnya. Calon petahana ini punya sederet janji dan mimpi jika ditakdirkan kembali menang pada Pilkada Kutim 2024. 

Dari seorang guru, PNS, bagaimana ceritanya bisa masuk ke politik?

Tuntutan reformasi 1998 muncul banyak parpol, karena sebelumnya kita pada masa Orde Baru, sehingga demokrasi kita sangat kurang memberikan hak rakyat, karena pada saat itu hanya ada tiga parpol.

Sejak Orde Baru memimpin sekian puluh tahun, kemudian di era reformasi, termasuk saya juga aktivis pemuda yang ada di masyarakat kebetulan bergerak di Ikatan Remaja Masjid. 

Kalau di kampus saya bergerak di masjid kampus, sehingga tuntutan mendirikan partai dari teman-teman di Jakarta, saya diminta untuk mewakili Kabupaten Kutai waktu itu. 

Baca juga: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi Daftar ke KPU Kutim di Hari Pertama, Berkas Langsung Diterima 

Itulah awal mula saya harus terjun dan harus meninggalkan pegawai negeri dengan golongan 3C.

Untuk meninggalkan pegawai negeri itu luar biasa, karena parpol ini tidak ada kepastian.

Yang pasti hanya kita bergerak memberikan yang terbaik untuk masyarakat, itu saja.

Bapak memilih masuk partai? 

Saya sepakat dengan istri meninggalkan pegawai negeri dan terjun ke politik pada tahun 1998 dan masuk ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pada saat itu, saya sebagai Sekretaris PKS untuk Kabupaten Kutai pada tahun 1998. 

Pada tahun 1999 PKS dapat satu kursi, saat itu saya naik mewakili Dapil Sangatta sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kutai.

Lalu, pada 12 Oktober 1999, Undang-Undang Pemekaran Kabupaten Kutai turun, sehingga saat itu dibagi menjadi Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara. 

Ardiansyah Sulaiman bersama istrinya, Hj Siti Robiah.
Ardiansyah Sulaiman bersama istrinya, Hj Siti Robiah. (HO/DOK ARMY)

Pada tahun 2000, saat persiapan pemilihan Bupati Kutim, saya kembali ke Sangatta dan dilantik menjadi Anggota DPRD Kutim.

Jadi, dapat disimpulkan saya masuk politik sejak tahun 1999 di Kabupaten Kutai dan 2000 di Kutai Timur sampai saat ini dengan naungan Partai Keadilan yang kemudian berubah menjadi PKS pada tahun 2004.

Pengalaman Pilkada

Bagaimana dulu awalnya Anda maju dalam kontestasi Pilkada?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved