Berita Nasional Terkini
Rekam Jejak dan Harta Kekayaan Kepala BIN Muhammad Herindra, Mantan Wakil Prabowo di Kemhan
Rekam jejak dan harta kekayaan Kepala BIN Muhammad Herindra, mantan wakil Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
TRIBUNKALTIM.CO - Rekam jejak dan harta kekayaan Kepala BIN Muhammad Herindra, mantan wakil Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Muhammad Herindra resmi menggantikan Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) setelah disahkan DPR RI, hari ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.
Hal itu termuat dalam surat Presiden RI Joko Widodo kepada pimpinan DPR RI terkait pemberhentian Budi Gunawan dan pengangkatan Kepala BIN baru.
Dan hari ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan penetapan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.
Baca juga: DPR RI Setujui Muhammad Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
Hal ini ditetapkan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Rapat dihadiri 387 anggota.
"Apakah laporan tim DPR RI yang memutuskan bahwa saudara Muhammad Herindra layak sebagai Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Saudara Budi Gunawan dapat disetujui?" kata Puan dalam rapat.
"Setuju" ujar peserta rapat.
"Terima kasih," ujar Puan lagi.

Sebelumnya, DPR telah menyetujui Herindra sebagai calon Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan.
Keputusan ini diambil setelah DPR mengadakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Herindra yang digelar secara tertutup, Rabu (16/10/2024).
Berdasarkan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar DPR RI, delapan fraksi menyetujui Herindra menjadi calon Kepala BIN.
"Yang mana hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan bahwa Bapak Muhammad Herindra sebagai satu satunya calon Kepala BIN, dinyatakan kami terima untuk bisa dilantik pada waktunya oleh presiden yang nantinya akan dilantik pada tanggal 20 Oktober yaitu Presiden Prabowo Subianto," ujar Puan, kemarin.
Selanjutnya, hasil paripurna akan dikirimkan melalui surat kepada pemerintah.
Sementara itu, pelantikan Herindra sebagai kepala BIN akan menjadi ranah pemerintah untuk memutuskan.
"Setelah ini saya atau pimpinan DPR berkirim surat kepada pemerintah. Bahwa nanti pelantikannya itu kapan, ya kami akan serahkan kepada pemerintah," ujar Puan.
Baca juga: Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Herindra Diusulkan ke DPR, Besok Uji Kelayakan
Lantas, siapa M Herindra?
Profil M Herindra
Dikutip dari Kompas.id (7/6/2022), Muhammad Herindra adalah pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah 30 November 1964.
Ia mempunyai istri bernama Eka Diyah Rusyati.
M. Herindra merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Lulus dari SMA, ia kemudian masuk ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang, mengikuti jejak ayahnya yang berlatar belakang militer yakni Letkol Inf (Purn) Drs Hudaya.
Ia menjadi salah satu siswa di Akmil Magelang pada 1987, seangkatan dengan Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Herindra lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Ia lulus dengan mendapatkan pangkat Letnan Dua (Letda).
Ia kemudian mengawali karier militernya di kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di kemiliteran, Herindra pernah menjabat posisi elite, seperti Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2013–2015, lalu menjadi Kasdam III/Siliwangi (2015), dan selanjutnya dipercaya menduduki jabatan Danjen Kopassus pada 2016.
Kemudian, ia menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI, yaitu Pangdam III Siliwangi periode 2016–2017, Irjen TNI periode 2018–2020, sebelum akhirnya diangkat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI 2020.
Setelah itu, Herindra diberi amanah menemani Prabowo Subianto menjadi Wamenhan dengan periode jabatan pada 2020-2024.
Daftar penghargaan kemiliteran
Sepanjang berkarier di TNI AD, Herindra banyak menempuh pendidikan kemiliteran dan komando, di antaranya The Military College of Vermont-Norwich University USA dan National Defense University USA.
Selain juga menempuh pendidikan khusus, seperti Free Fall, Suslapa I, Suslapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Seskogab Malaysia, dan Lemhannas.
Muhammad Herindra mendapat banyak tanda jasa sebagai penghargaan atas prestasinya di dunia militer, beberapa di antaranya diberikan oleh negara lain.
Tanda jasa tersebut seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, serta Royal Order of Sahametrei (Knight) dari Negara Kamboja.
Kemudian, Herindra juga mendapatkan tanda jasa berupa satyalancana, antara lain Satyalancana Dharma Bantala, Satyalancana Kesetiaan XXIV, Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalanana Kesetiaan VIII, Satyalancana GOM IX, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Nusa, Satyalancana Wira Dharma, Satyalancana Ksatria Yudha, Satyalancana Seroja, Satyalencana Dwidya Sistha, Satyalancana Kebaktian Sosial, dan Honorary Police dari Polda Jabar.
Tak hanya itu, ia memperoleh beberapa tanda jasa berupa brevet, yakni Brevet Infanteri, Brevet Komando Kopassus, Brevet Freefall, Brevet Jump Master, Brevet Gultor, Brevet Singapore Army, Brevet Parachutist Thailand, Brevet Bhayangkara Bahari, dan Brevet Cakra Kostrad pada 2019.
Harta Kekayaan Muhammad Herindra
Dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan 5 April 2024, Herindra memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 23,4 miliar atau Rp 23.463.716.345.
Harta kekayaan terbesar yang dimiliki Herindra berupa tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan Rp 16 miliar.
Ia tercatat memiliki 4 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Bogor.
Selain itu, Herindra juga memiliki 1 unit mobil Toyota Alphard senilai Rp 661,5 juta.
Berikut rincian harta kekayaan Herindra berdasarkan data LHKPN:
A. Tanah dan Bangunan
1. Tanah seluas 330 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri sebesar Rp 4.100.315.658
2. Tanah dan Bangunan seluas 400 m2/350 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri sebesar Rp 5.945.123.800
3. Tanah dan Bangunan seluas 189 m2/110 m2 di Kab/Kota Jakarta Timur, hasil sendiri sebesar Rp 2.900.549.333
4. Tanah dan Bangunan seluas 948 m2/948 m2 di Kab/Kota Bogor, hasil sendiri sebesar Rp 3.075.000.000
B. Alat transportasi dan mesin
1. Mobil, Toyota Alphard SC 2.5L AT Tahun 2015, hasil sendiri sebesar Rp. 661.500.000
C. Harta bergerak lainnya Rp. 344.765.000
D. Surat berharga Rp.---
E. Kas dan setara kas Rp. 6.855.989.016
F. Harta lainnya Rp. 580.473.538 •
Sub total Rp. 24.463.716.345 •
Hutang sebesar Rp. 1.000.000.000
Dengan demikian, total harta kekayaan sebesar Rp 23,4 miliar atau Rp 23.463.716.345. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, Kompas.com dan Kompas.com (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.