Pilkada Jakarta 2024
Polemik Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Beda LSI dan Poltracking, Dewan Etik Persepsi Turun
Tengok polemik hasil survei Pilkada Jakarta 2024. Beda LSI dan Poltracking, Dewan Etik Persepsi turun gunung.
"Kami pernah dua kali melakukan sanksi berat ini pada anggota, bahkan mereka dikeluarkan atau keluar sendiri sebelum dikeluarkan,” pungkas Saiful Mujani.
Lantas siapa yang akan dikeluarkan dari perhimpunan?
Baca juga: Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta 2024 Terbaru, Pendukung Anies dan Ganjar Pilih Pramono Anung
Hasil Survei Poltracking
Diketahui, lembaga survei ini mengumumkan hasil simulasi perhitungan suara di Pilkada Jakarta 2024, diumumkan Kamis (24/10/2024).
Hasilnya, elektabilitas pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, unggul dibandingkan dua pasangan calon (paslon) lain menurut survei Poltracking pada Oktober 2024.
Di survei Poltracking yang digelar pada 10-16 Oktober 2024, paslon nomor satu Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan elektabilitas 51,6 persen.
Lalu, kedua, paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno, mengekor dengan elektabilitas 36,4 persen.
Angka ini terpaut 15,2 persen dari elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono.
Sementara, paslon nomor urut dua, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, elektabilitasnya sebesar 3,9 persen.
Survei ini melibatkan 2.000 responden warga Jakarta berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan sudah memiliki hak pilih.
Adapun yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Dengan metode tersebut, margin of error survei kurang lebih 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei Poltracking berbeda jauh dengan LSI.
Berikut hasil survei Pilkada Jakarta 2024 versi LSI.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta 2024, Dominasi Cagub Terkuat Runtuh? Pramono-Rano Melejit
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.