Pilkada Bontang 2024
Najirah-Aswar Kampanye Unik Pilkada Bontang di Hari Sumpah Pemuda
Kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Najirah-Muhammad Aswar, menarik perhatian warga
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Najirah-Muhammad Aswar, menarik perhatian warga di Simpang 3 Ramayana pada Senin (28/10/2024) sore.
Kegiatan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda di Bontang, Kalimantan Timur.
Pantauan TribunKaltim.co, mereka mengadakan aksi kampanye yang penuh nuansa kebahagiaan.
Dalam kampanye tersebut, Najirah dan Aswar membagikan balon kepada setiap orang yang mereka temui.
Baca juga: Aksesibilitas TPS Pilkada Balikpapan 2024 di Daerah Terpencil Harus jadi Prioritas
Tidak hanya sekadar membagikan balon, kampanye ini juga diwarnai dengan gaya unik dari Najirah-Aswar yang mengenakan jaket denim bergaya kasual, mirip dengan jaket yang sering dikenakan oleh mantan Presiden Joko Widodo.
Bagian belakang jaket Najirah mencolok dengan tulisan "BENAR BARENG" berwarna putih dengan latar belakang merah.
Terdapat juga beberapa pesan tambahan seperti:
"Alumni Bimtek", "Spesialis Kondangan", "Anti Politik Dinasti", dan "Sekali Aja" yang mempertegas sikap mereka dalam Pilkada kali ini.
Baca juga: Kampanye Pilkada Bontang 2024 Paslon Najirah-Aswar Sapa Warga Pasar Malam Berbas, Serap Aspirasi
Muhammad Aswar, saat diwawancarai TribunKaltim.co, mengungkapkan bahwa kampanye ini sengaja dirancang dengan suasana riang, menggambarkan kontestasi yang gembira menjelang Pilkada yang tinggal 29 hari lagi.
"Ini pesta demokrasi, jadi kita ingin masyarakat merasakan kegembiraannya. Balon-balon ini menjadi simbol kebahagiaan dalam demokrasi," ujar Aswar.
Momentum Hari Sumpah Pemuda, lanjutnya, sekaligus menjadi refleksi bagi kaum muda untuk lebih aktif terlibat dalam dunia politik.

Menurut Aswar, Sumpah Pemuda yang dulu dipelopori anak muda menjadi alasan penting untuk mendorong keterlibatan generasi Z dan milenial dalam politik.
Anak muda tidak boleh apriori dengan politik. Sumpah Pemuda dipelopori kaum muda.
"Kita ingin mereka terlibat langsung, tentunya dengan gaya mereka masing-masing," ungkapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.