Berita Pemkot Bontang
Wakil Walikota Bontang Najirah Targetkan Peningkatan Evaluasi SPBE di Tahun 2024
Wakil Walikota Bontang, Najirah, optimis bahwa pada tahun 2024, hasil evaluasi ini dapat lebih meningkat
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus berupaya meningkatkan kinerja dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Pada tahun 2023, Kota Bontang telah mencapai indeks evaluasi SPBE sebesar 2,83 dengan predikat "Baik".
Wakil Walikota Bontang, Najirah, optimis bahwa pada tahun 2024, hasil evaluasi ini dapat lebih meningkat.
Najirah menekankan pentingnya peningkatan tersebut dalam sambutannya di acara sosialisasi SPBE yang digelar di Pendopo Walikota, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Pemkot Bontang Target Pangkas 189 Aplikasi, Fokus Integrasi SPBE untuk Tingkatkan Layanan Publik
"Kami berharap evaluasi tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Dengan komitmen yang kuat, kami ingin Bontang menjadi contoh kota yang sukses menerapkan SPBE secara menyeluruh dan terintegrasi," ujarnya.
Najirah juga menjelaskan bahwa capaian ini sejalan dengan visi Pemkot Bontang untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan transparan.
Menurutnya, SPBE bukan hanya sekedar digitalisasi proses birokrasi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas pelayanan publik dan kinerja aparatur sipil negara (ASN).
"Kami ingin SPBE memberikan hasil nyata bagi masyarakat, baik dari segi kecepatan pelayanan maupun keterbukaan informasi," tambahnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bontang, Anwar Sadat, turut menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar dalam penerapan SPBE adalah banyaknya aplikasi yang terpisah-pisah.
"Saat ini, di Kota Bontang ada 189 aplikasi yang digunakan. Namun setelah kami lakukan survei dan peninjauan, kami menyisakan sekitar 70 aplikasi yang nantinya akan diintegrasikan menjadi dua aplikasi utama. Satu untuk pelayanan publik dan satu lagi untuk pelayanan ASN," jelas Anwar.
Anwar Sadat menekankan pentingnya integrasi aplikasi ini untuk memastikan pelayanan lebih efisien dan tidak tumpang tindih.
Baca juga: Diskominfo Kaltim dan Kalsel Gelar Bimtek SIA SPBE di Balikpapan, Hadirkan Pemateri Kemenpan RB
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang solid sebelum kita sepenuhnya beralih ke transformasi digital. Dengan sistem yang terintegrasi, kita akan lebih mudah memahami dan mengimplementasikan SPBE sesuai dengan skema yang ditetapkan pemerintah pusat,” tambahnya.

Najirah juga memuji kinerja Dinas Kominfo yang telah mempelopori sosialisasi ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 dan Peraturan Walikota Bontang Nomor 18 Tahun 2020, yang mewajibkan penerapan pemerintahan berbasis elektronik di seluruh daerah.
Atas nama Pemerintah Kota Bontang, saya berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat serius mengikuti sosialisasi ini, karena keberhasilan SPBE sangat bergantung pada sinergi antara seluruh instansi terkait.
Baca juga: Program Beasiswa Pemkot Bontang Berlanjut Tahun Ini, Sasar 1.000 Mahasiswa
"Jika ini berjalan dengan baik, kita tidak hanya akan melihat peningkatan indeks SPBE, tetapi juga perbaikan nyata dalam kualitas pelayanan publik di Kota Bontang," tegas Najirah.
Dengan optimisme tinggi, Najirah yakin bahwa Kota Bontang dapat terus berkembang menjadi kota yang lebih hebat dan beradab melalui transformasi digital yang tepat guna.
"Semoga sosialisasi ini dapat memberi manfaat yang besar dan membawa perubahan positif bagi masa depan Kota Bontang," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.