Berita Berau Terkini
Pulau Kakaban Berau Kaltim, Air yang Jernih dan ubur-ubur Tanpa Sengat Mampu Menarik Para Wisatawan
Pulau Kakaban akan menjadi salah satu tujuan destinasi wisata bak surga yang berada di Kabupaten Berau
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pulau Kakaban akan menjadi salah satu tujuan destinasi wisata bak surga yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Pulau berisi danau purba yang terbentuk jutaan tahun lalu dan menjadi habitat ubur-ubur tanpa sengat ini akan kita temui setelah Pulau Sangalaki sebelum tiba di Maratua.
Beberapa waktu lalu sempat terdengar kabar bahwa ubur-ubur di laguna atol itu sempat menghilang di akhir 2023.
Bahkan akibat kabar hilangnya empat jenis ubur-ubur yakni ubur-ubur emas, ubur-ubur terbalik, ubur-ubur bulan dan ubur-ubur kotak kaki-tiga itu membuat Pulau Kakaban sempat ditutup dari seluruh aktivitas pelancong.
Baca juga: Sangalaki Pulau Indah Tempat Konservasi Penyu Hijau di Berau Kaltim, Ini Harga Tiket Masuknya
Rupanya kabar itu tak sepenuhnya benar, Sebab ubur-ubur penghuni Pulau Kakaban itu hanya berpindah ke sisi lain.
Diungkap oleh Penjaga Pulau Kakaban, Subiakto bahwa perpindahan ubur-ubur terjadi saat
Pemerintah Kabupaten Berau mengajak mereka membangun akses masuk bagi wisatawan.
Proyek Pembangunan Pintu Masuk Baru Pulau Kakaban yang dilaksanakan oleh Pemkab Berau bersama CV Lestari Batu Putih itu dimulai pada akhir September 2023 lalu.
Dalam prosesnya para pekerja harus membuat dermaga tambat perahu motor dan jalan berbahan kayu ulin.
"Nah, saat itu kemungkinan saat pengerjaan tiang jalan dan dermaga, ubur-ubur merasa terusik dan memilih pindah," beber Subiakto kepada Tribunkaltim.co, Minggu (27/10/2024).
Sempat heboh hingga mengundang rasa penasaran para peneliti, beberapa bulan kemudian, tepatnya Agustus 2024 kemarin empat jenis ubur-ubur itu akhirnya kembali memenuhi danau berair asin di tengah Pulau Kakaban tersebut.
Meski sudah selesai, namun dari pantauan proyek senilai Rp 3,8 miliar lebih yang bersumber dari APBD Kabupaten Berau itu masih perlu sedikit dipoles guna menarik para pengunjung.
Untuk mencapai titik danau jernih berisi ubur-ubur itu kita perlu berjalan kaki melewati jembatan kayu ulin sejauh 400 meter dari dermaga.
Jalan cukup menanjak. Tetapi hutan alami dengan bongkahan batu karang ditambah suara alam menjadi healing terbaik di sepanjang perjalanan.
Kita akan mendengarkan suara "bising" alam menenangkan yang tak akan terdengar di tengah riuh dan polusi kota.
Meski belum dialiri air PDAM, namun di sini sudah terdapat toilet dan air bersih yang bersumber dari air hujan.
Antara Luka dan Kasih, Korban KDRT di Berau Banyak yang Cabut Laporan karena Kasihan pada Suami |
![]() |
---|
Disbudpar Berau Wajibkan SOP Keselamatan di Semua Destinasi Wisata Air |
![]() |
---|
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.