Pilkada Kaltim 2024
Sengit! Isran Noor vs Rudy Mas'ud di Debat Kedua Pilkada Kaltim 2024, Perang Data Pendidikan
Dua pasangan calon, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas'ud-Seno Aji, sama-sama mengeluarkan sejumlah data pada debat kedua Pilkada Kaltim 2024
TRIBUNKALTIM.CO - Dua pasangan calon, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas'ud-Seno Aji, sama-sama mengeluarkan sejumlah data pada debat kedua Pilkada Kaltim 2024.
Diketahui, Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas'ud-Seno Aji kembali adu gagasan di debat Pilkada Kaltim 2024, Sabtu (3/11/2024).
Isran Noor dan Rudy Mas'ud saling serang ketika membahas pendidikan.
Perdebatan keduanya semakin panas, ketika membahas soal Beasiswa Kaltim Tuntas.
Baca juga: Hari Ini Debat Kandidat Pilkada Samarinda 2024, Paslon Andi Harun-Saefuddin Zuhri Hadapi Panelis
Baca juga: Debat Pilkada Kaltim 2024 Closing Statement Isran-Hadi, 2 Pantun dan Lagu Koes Plus Manis dan Sayang
Awalnya, Isran Noor seharusnya memberikan pertanyaan kepada Rudy Mas'ud
Namun, Isran Noor hanya memberikan klarifikasi terkait dengan beasiswa Kaltim Tuntas.
Isran Noor memilih tidak memberi pertanyaan kepada rivalnya, Rudy Mas'ud.
Isran Noor hanya mengatakan, "Saya hanya akan klarifikasi biaya pendidikan 20 persen ini sudah dilaksanakan. Tapi beasiswa Kaltim Tuntas ini di luar dana yang sesuai dengan undang-undang pendidikan tersebut."
"Saya tidak memberikan pertanyaan, karena kawan kita ini ndak punya pengalaman, belum ada.
"Tidak ada obyek yang kita tanyakan."
Baca juga: Debat Pilkada Kaltim 2024, Hadi Mulyadi Bantah Data Indeks Reformasi Birokrasi yang Dibawa Seno Aji
Selanjutnya, lantaran Isran Noor tidak memberi pertanyaan, Rudy Mas'ud memanfaatkan waktunya berbicara untuk kembali menyoroti pendidikan di Kalimatan Timur.
"Sekali lagi berkaitan dengan pendidikan, pendidikan ini bukanlah cost tapi pendidikan adalah investasi."
"APBD Kalimantan Timur itu sangatlah besar dibandingkan dengan Kaltara, Kalteng, Kalsel dan Kalbar, apabila disatukan APBD-nya masih besar APBN Kalimantan Timur."
"Tetapi apa yang terjadi masyarakat Kalimantan Timur banyak sekali anak-anak kita yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi."
"Kira-kira yang bisa melanjutkan perguruan tinggi hanyalah hanya 1/4 hanya 25 persen, yang lainnya tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi ini tentunya sangat miris."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.