IKN Gawat DBD

Perkuat Upaya Mencegah Penyebaran Kasus DBD di IKN, OIKN Gandeng IAKMI 

Perkuat upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Otorita IKN gandeng Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKM

Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Zainul
Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum dilaporkan mulai masuk kasus DBD dan menjangkiti para pekerja konstruksi proyek IKN yang tinggal di HPK. 

TRIBUNKALTIM.CO, IKN NUSANTARA – Demi mengatasi penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mulai menjangkiti pekerja konstruksi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Otorita IKN bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) akan melakukan berbagai langkah preventif.

Salah satu upaya yang segera dilakukan adalah penaburan ikan pemangsa jentik nyamuk di embung dan kolam-kolam wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Ikan ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah jentik nyamuk dan mencegah penyebaran DBD lebih lanjut.

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Harold Yohanes Pantouw mengungkapkan bahwa selain menabur ikan, Otorita IKN juga akan menggelar penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengobatan gratis bagi para pekerja konstruksi serta masyarakat di sekitar wilayah IKN.

"Kami ingin memastikan bahwa para pekerja dan masyarakat mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai,” ujar Troy dalam keterangannya yang disampaikan kepada TribunKaltim.co, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: Kisah Pekerja IKN Nusantara Sukar Tidur hingga Terjangkit DBD, Kuras Biaya Sampai Rp 22 Juta

Lebih lanjut ia menuturkan, untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah KIPP, Otorita IKN telah menyiapkan fasilitas rumah sakit dan klinik.

Saat ini terdapat dua rumah sakit dan tiga klinik yang beroperasi untuk melayani kebutuhan kesehatan para pekerja dan penduduk setempat.

Data terbaru yang dihimpun dari Otorita IKN menunjukkan tren penurunan kasus DBD di Kecamatan Sepaku.

Berdasarkan laporan RSUD Sepaku, RS Mayapada Nusantara, dan RS Hermina Nusantara, puncak kasus DBD tercatat pada bulan Agustus dengan jumlah pasien mencapai 178 orang.

Namun, angka tersebut menurun pada bulan Oktober dengan jumlah 62 pasien dan hanya terdapat dua pasien yang dirawat akibat DBD hingga awal November ini.

Sejak awal tahun hingga akhir Oktober, total pasien DBD di wilayah ini mencapai 561 orang dengan jumlah pasien tertinggi berasal dari RSUD Sepaku, yakni 534 pasien.

Sementara itu, RS Mayapada Nusantara dan RS Hermina Nusantara hanya merawat 27 pasien.

Baca juga: 5 Faktor Penyebab DBD yang Perlu Diwaspadai Menurut Epidemiolog Universitas Mulawarman Samarinda

Mayoritas pekerja konstruksi IKN mendapatkan perawatan di RS Mayapada Nusantara dan RS Hermina Nusantara dengan hanya sebagian kecil yang dirawat di RSUD Sepaku.

Menurutnya, upaya pencegahan ini merupakan langkah serius Otorita IKN dalam menjaga kesehatan pekerja dan masyarakat, sejalan dengan visi pembangunan IKN yang berkelanjutan.

Kolaborasi dengan IAKMI diharapkan dapat menambah efektivitas langkah-langkah yang sudah diambil, sekaligus memberikan edukasi penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi wabah di masa mendatang.

Dengan program penaburan ikan, penyuluhan, serta penyediaan layanan kesehatan yang memadai, Otorita IKN menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan kesehatan pekerja konstruksi dan warga sekitar tetap terjaga di tengah pembangunan ambisius Ibu Kota Nusantara. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved