Lebih dari Sebulan Terlambat, Salju Akhirnya Menutupi Puncak Gunung Fuji, Jepang

TRIBUNKALTIM.CO - Ikon alam yaitu Gunung Fuji, Jepang yang terkenal dengan keindahan puncaknya, baru saja mengalami fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang.

Setelah lebih dari sebulan dari waktu yang biasanya, salju akhirnya menutupi puncak gunung tertinggi di Jepang ini.

Perubahan yang terhitung terlambat ini mengundang rasa penasaran tentang bagaimana perubahan iklim dan cuaca ekstrem dapat mempengaruhi fenomena alam seperti salju yang biasanya turun di musim gugur.

Puncak Gunung Fuji yang diselimuti salju ini kembali menjadi daya tarik bagi para pendaki, fotografer, dan wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan alam yang jarang terjadi. 

Puncak Gunung Fuji di Jepang akhirnya bersalju pada Rabu (6/11/2024) pagi.

Datangnya salju kali ini terlambat lebih dari satu bulan.

Keterlambatan ini mencatat rekor keterlambatan datangnya salju dalam 130 tahun terakhir. 

Menurut Badan Metereologi Jepang cabang Shuzuoka, hujan salju pertama di Gunung Fuji dapat dilihat dari sisi barat daya gunung. 

Namun, Kantor Meteorologi Lokal Kofu, yang berada di sisi lain gunung dan telah bertugas membuat pengumuman sejak tahun 1984, masih belum dapat melihat salju karena cuaca mendung. Ini berarti turunnya salju tahun ini belum resmi.

Keterlambatan turunnya salju di Gunung Fuji pada tahun ini memecahkan rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 26 Oktober 2016.

Biasanya, gunung setinggi 3.776 meter itu memiliki taburan salju yang jatuh di puncaknya mulai 2 Oktober, sekitar sebulan setelah musim pendakian pada musim panas berakhir.

Tahun lalu, salju turun di gunung tersebut pada 5 Oktober.

Gunung Fuji yang tidak bersalju telah menarik perhatian di media sosial.

Orang-orang mengunggah foto yang memperlihatkan gunung yang gundul, beberapa orang menyatakan terkejut dan beberapa orang lainnya khawatir akan perubahan iklim.

Kantor Badan Metereologi Jepang di Kofu telah menyebut cuaca musim panas yang mengejutkan pada bulan Oktober sebagai alasannya.